JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) melaporkan temuan sebanyak 4.036 barang pelanggan yang tertinggal di kereta dan stasiun. Dari jumlah tersebut, 1.471 di antaranya termasuk barang berharga seperti ponsel, laptop, dompet, perhiasan, dan dokumen penting, dengan estimasi nilai total mencapai lebih dari Rp 4,5 miliar.
"Temuan barang-barang tertinggal ini menunjukkan tingginya mobilitas pelanggan yang menggunakan layanan kami. Meskipun demikian, ada kalanya penumpang masih lupa membawa barang bawaannya setelah tiba di stasiun atau turun dari kereta," ujar Anne Purba, Vice President Public Relations KAI.
KAI mengungkapkan bahwa barang-barang yang tertinggal ini ditemukan di berbagai stasiun dan kereta yang beroperasi di bawah pengelolaan mereka. Barang-barang tersebut diamankan oleh petugas melalui layanan Lost and Found yang tersedia di stasiun-stasiun KAI. Setiap barang yang tertinggal didata dan disimpan dengan rapi agar bisa dikembalikan kepada pemiliknya sesuai prosedur.
Cara Mengambil Barang Tertinggal
Bagi pelanggan yang merasa kehilangan barang, KAI menyediakan beberapa saluran untuk mengklaim barang yang tertinggal. Pelanggan dapat menghubungi Contact Center KAI di nomor 121, WhatsApp di 08111-2111-121, atau melalui email di cs@kai.id. Alternatif lainnya adalah dengan langsung mengunjungi loket layanan pelanggan di stasiun tempat barang tersebut ditemukan.
"Barang-barang yang tertinggal memang beragam, mulai dari charger, tas, pakaian, hingga botol minum. Namun, kami memberikan prioritas utama untuk mengembalikan barang berharga seperti ponsel, laptop, dompet, atau dokumen penting kepada pemiliknya," tambah Anne Purba.
KAI juga memastikan bahwa proses pengambilan barang yang tertinggal berjalan dengan mudah selama data dan ciri-ciri barang yang dilaporkan sesuai dengan yang terdaftar di sistem Lost and Found. "Kami akan bantu semaksimal mungkin, dan yang terpenting, pelanggan tidak perlu membayar biaya apapun untuk mengambil barang mereka kembali," jelas Anne.
Pelanggan Diharapkan Lebih Teliti
Anne Purba juga mengimbau agar pelanggan lebih teliti dan berhati-hati dalam memeriksa barang bawaan mereka sebelum turun dari kereta atau meninggalkan area stasiun. Meski layanan Lost and Found ini tersedia secara gratis dan responsif, pengawasan diri tetap diperlukan untuk menghindari kehilangan barang berharga.
"Untuk kenyamanan dan rasa aman pelanggan, kami berkomitmen memberikan layanan yang cepat, tanggap, dan terpercaya. Termasuk dalam hal pengembalian barang tertinggal, yang menjadi salah satu bagian dari pelayanan terbaik kami," tutup Anne Purba.
Kepercayaan Pelanggan terhadap KAI
Layanan Lost and Found yang disediakan oleh KAI telah banyak membantu pelanggan untuk mendapatkan kembali barang-barang mereka yang tertinggal. Berdasarkan catatan perusahaan, banyak pelanggan yang berhasil menemukan kembali barang mereka dalam waktu yang relatif singkat setelah melapor. Ini menunjukkan keandalan sistem pengelolaan barang tertinggal yang diterapkan KAI, serta tingkat kepuasan yang tinggi di kalangan pengguna jasa kereta api.
Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas layanan, KAI terus berinovasi untuk memberikan kemudahan bagi para pelanggannya. Selain layanan Lost and Found, perusahaan ini juga terus mengembangkan layanan digital dan customer service untuk memberikan kenyamanan lebih bagi masyarakat yang menggunakan moda transportasi kereta api.
Dengan lebih dari empat ribu barang tertinggal yang ditemukan dalam waktu empat bulan, PT Kereta Api Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, sekaligus memastikan bahwa setiap perjalanan kereta api tetap aman dan nyaman bagi semua penumpang.