JAKARTA - BRI Liga 1 2024/2025 telah menyaksikan Persib Bandung mengunci gelar juara secara beruntun, menyamai torehan Bali United. Meskipun Persib menelan kekalahan tipis 0-1 dari Malut United pada pekan ke-31, hasil imbang 3-3 antara Persik Kediri dan Persebaya Surabaya memastikan mereka menjadi juara. Pencapaian ini menggarisbawahi dominasi Persib dalam kompetisi, yang menorehkan total 64 poin, yang tak bisa lagi disusul oleh Persebaya (54 poin) atau Dewa United, dengan hanya tiga pertandingan tersisa.
Namun, di balik kejayaan Persib, ada satu hal yang tidak kalah menarik untuk dibahas: predikat top scorer atau pencetak gol terbanyak Liga Indonesia. Sepanjang sejarah kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia ini, ada banyak nama besar yang pernah meraih sepatu emas, namun dalam beberapa musim terakhir, penyerang asing mendominasi daftar pencetak gol terbanyak.
Perjalanan Para Pencetak Gol Terbanyak Liga Indonesia
Torehan gol para top scorer Liga Indonesia mencatatkan berbagai nama, baik dari pemain lokal maupun asing. Pada musim 1994/1995, Peri Sandria menjadi top scorer dengan 35 gol untuk Bandung Raya, rekor yang hingga kini masih bertahan sebagai jumlah gol terbanyak oleh pemain lokal Indonesia. "Menjadi top scorer adalah prestasi luar biasa, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana kontribusi saya terhadap tim," ungkap Peri Sandria ketika mengenang prestasinya.
Kemudian, para pemain asing mulai menunjukkan ketajaman mereka di Liga Indonesia. Pada 1996/1997, Jacksen F. Tiago dari Brasil mencetak 26 gol dan membawa Persebaya Surabaya menjuarai Liga Indonesia. Kurniawan Dwi Yulianto, striker lokal, menyusul dengan 20 gol bersama Pelita Jaya pada musim 1997/1998, meskipun kompetisi harus dihentikan lebih awal.
Memasuki era milenium baru, nama-nama seperti Bambang Pamungkas dan Ilham Jaya Kesuma menambah warna kompetisi dengan mencetak banyak gol untuk klub-klub Indonesia. Bambang Pamungkas, yang meraih top scorer pada musim 1999/2000 dengan 24 gol, menjadi salah satu legenda sepak bola Indonesia yang paling dikenang.
Namun, dominasi pemain asing kembali terlihat pada musim-musim berikutnya. Di musim 2005, Cristian Gonzales dari Uruguay memulai dominasi panjangnya, meraih gelar top scorer selama tiga musim berturut-turut, dengan torehan 25 gol (2005), 29 gol (2006), dan 32 gol (2007/2008) bersama Persik Kediri. Gonzales, yang dijuluki "El Loco", menjadi ikon Liga Indonesia berkat ketajamannya di depan gawang.
Pada musim 2008/2009, Boaz Solossa menjadi top scorer bersama Cristian Gonzales, mencetak 28 gol untuk Persipura Jayapura. "Persipura telah memberikan saya kesempatan untuk berkembang, dan menjadi top scorer adalah hasil kerja keras bersama tim," ujar Boaz Solossa dalam wawancaranya. Boaz kembali meraih sepatu emas pada musim-musim berikutnya, termasuk pada 2012/2013 dengan 25 gol.
Dominasi Bomber Asing di Era Terbaru
Melihat beberapa tahun terakhir, tampaknya dominasi pemain asing dalam daftar top scorer Liga Indonesia semakin menguat. Pada musim 2016/2017, Sylvano Comvalius dari Belanda mencetak 37 gol untuk Bali United, sebuah pencapaian yang luar biasa. "Saya tidak hanya berfokus pada pribadi, tetapi juga kontribusi saya terhadap tim," kata Comvalius saat mengenang musim spektakulernya.
Pada musim 2022/2023, Matheus Pato dari Brasil menjadi top scorer dengan 25 gol bersama Borneo FC. Lalu, di musim 2023/2024, David da Silva yang memperkuat Persib Bandung mencetak 30 gol dan menyabet gelar sepatu emas. Tidak hanya itu, pada musim 2024/2025, Alex Martins, yang juga berasal dari Brasil, saat ini masih memimpin daftar top scorer dengan 23 gol, yang kemungkinan besar akan meningkat seiring berjalannya sisa pertandingan.
Ketajaman striker-striker asal Brasil menjadi sorotan utama dalam beberapa musim terakhir. "Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja sama tim dan pelatih yang mendukung saya setiap saat," ujar Alex Martins, mengomentari perannya sebagai pencetak gol terbanyak pada musim ini.
Daftar Top Scorer Liga Indonesia dari Tahun ke Tahun
Sejak dimulainya Liga Indonesia pada 1994, daftar top scorer selalu menunjukkan berbagai nama yang berprestasi, baik pemain lokal maupun asing. Berikut adalah beberapa peraih sepatu emas dari tahun ke tahun:
1994/1995: Peri Sandria (34 gol)
1995/1996: Dejan Gluscevic (30 gol)
1996/1997: Jacksen F. Tiago (26 gol)
1997/1998: Kurniawan Dwi Yulianto (20 gol)
1999/2000: Bambang Pamungkas (24 gol)
2005: Cristian Gonzales (25 gol)
2008/2009: Boaz Solossa dan Cristian Gonzales (28 gol)
2016/2017: Sylvano Comvalius (37 gol)
2023/2024: David da Silva (30 gol)
2024/2025: Alex Martins (23 gol dan terus bertambah)
Perubahan dalam daftar top scorer menunjukkan dinamika yang terjadi di Liga Indonesia. Meski pemain asing semakin mendominasi, para pemain lokal seperti Peri Sandria dan Bambang Pamungkas tetap tercatat dalam sejarah sebagai legenda yang pernah mendominasi lini depan kompetisi ini.
Dengan beberapa pertandingan tersisa di musim 2024/2025, persaingan untuk meraih sepatu emas masih menarik untuk diikuti. Seiring perkembangan waktu, apakah pemain asing akan terus mendominasi, ataukah ada pemain lokal yang mampu mengembalikan kejayaan mereka di daftar pencetak gol terbanyak Liga Indonesia?
Jejak para peraih sepatu emas Liga Indonesia mencerminkan bagaimana kompetisi ini berkembang dari tahun ke tahun. Dari dominasi pemain lokal seperti Peri Sandria dan Bambang Pamungkas di awal liga, hingga pemain asing yang kini lebih mendominasi, persaingan di lini depan tetap menyajikan kisah menarik. Dengan para pemain bintang seperti Boaz Solossa, Cristian Gonzales, hingga Alex Martins yang tampil memukau, Liga Indonesia terus menghadirkan sorotan bagi pecinta sepak bola tanah air.