Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak: Solusi Positif untuk Kesehatan Mental dan Keamanan Digital

Kamis, 08 Mei 2025 | 12:43:37 WIB
Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak: Solusi Positif untuk Kesehatan Mental dan Keamanan Digital

JAKARTA - Kecanduan gadget pada anak kini menjadi masalah serius yang semakin memprihatinkan. Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental anak, kecanduan terhadap perangkat digital ternyata memiliki pola adiktif yang menyerupai kecanduan narkotika. Hal ini disampaikan oleh Psikolog Klinis dari Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Cimahi, Yukie Agustia Kusmala.

Yukie menjelaskan bahwa ketergantungan pada perangkat digital bukanlah masalah ringan yang bisa diabaikan. Menurutnya, dampak dari kecanduan gadget pada anak bisa sama seriusnya dengan ketergantungan narkotika. "Ketika akses terhadap perangkat itu dihentikan mendadak, anak-anak bisa mengalami kecemasan, tantrum, bahkan ledakan kemarahan," kata Yukie. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan gadget tidak hanya sebatas masalah kebiasaan, tetapi sudah membentuk pola perilaku adiktif.

Pengaruh Perubahan Kimiawi Otak Akibat Kecanduan Gadget

Lebih lanjut, Yukie mengungkapkan bahwa reaksi emosional yang terjadi pada anak ketika gadget dihentikan bukanlah sekadar respon spontan, tetapi juga akibat perubahan kimiawi yang terjadi pada otak. "Stimulus kesenangan yang terus-menerus, seperti yang diterima dari game atau media sosial, mengondisikan otak untuk membentuk pola adiktif. Ini bisa menjadi sangat berbahaya jika dibiarkan dalam jangka panjang," ujarnya.

Kecanduan digital pada anak semakin terlihat seiring dengan meningkatnya penggunaan perangkat pintar di kalangan anak-anak. Bermain game online atau berselancar di media sosial kerap menjadi kebiasaan yang sangat sulit dihindari, bahkan tanpa adanya pengawasan yang memadai dari orang tua. Hal ini memperburuk keadaan, karena selain kecanduan, banyak konten berbahaya yang dapat mempengaruhi psikologi anak, seperti kekerasan, konten seksual, atau permainan yang mengandung unsur perjudian terselubung.

Kecanduan Gadget dan Kekerasan pada Anak

Di samping masalah kecanduan gadget, Yukie juga mencatat adanya peningkatan kasus kekerasan terhadap anak. Berdasarkan data dari P2TP2A Cimahi, sejak Januari hingga pertengahan April 2025, tercatat 27 kasus kekerasan. Dari jumlah tersebut, 13 kasus merupakan kekerasan seksual, sementara 7 kasus lainnya adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Selain itu, ada pula dua kasus penelantaran anak.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun fenomena kecanduan gadget menjadi perhatian utama, kekerasan terhadap anak sering kali tidak hanya terjadi melalui ruang digital, tetapi juga dari lingkungan keluarga dan sosial yang tidak aman. "Kekerasan ini sering kali tidak muncul dari ruang digital semata, tapi juga dari lingkungan keluarga dan sosial yang tidak aman bagi anak," ujar Yukie, menekankan bahwa masalah ini lebih kompleks dari sekadar penggunaan gadget.

Fenomena Kecanduan Gadget yang Meningkat

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital, kecanduan gadget pada anak menjadi fenomena yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Tidak hanya anak-anak yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar, tetapi juga orang tua yang kurang memberikan perhatian terhadap dampak penggunaan teknologi yang tidak terkontrol. Yukie juga menyebutkan bahwa banyak anak yang terjebak dalam konten digital negatif, seperti game yang mengandung unsur judi atau media sosial yang bisa memicu perbandingan sosial yang tidak sehat.

Namun, meskipun kecanduan gadget menjadi masalah besar, Yukie mengingatkan bahwa larangan penggunaan gadget secara drastis bukanlah solusi yang tepat. "Melarang penggunaan gawai secara paksa juga bukan solusi. Orang tua perlu memberikan alternatif aktivitas yang sehat dan menyenangkan agar anak-anak tidak merasa tertekan dan tetap memiliki pilihan hiburan yang positif," katanya.

Alternatif yang dimaksud bisa berupa aktivitas fisik seperti olahraga, kegiatan seni, atau hobi yang bisa menarik minat anak. Dengan memberikan alternatif yang menyenangkan, orang tua dapat membantu anak-anak mengalihkan perhatian mereka dari perangkat digital ke aktivitas yang lebih produktif dan bermanfaat.

Solusi untuk Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak

Sebagai langkah preventif, orang tua perlu lebih aktif dalam mengawasi penggunaan perangkat digital oleh anak-anak mereka. Yukie menyarankan agar orang tua turut terlibat dalam aktivitas digital anak-anak, seperti bermain game bersama atau berbicara mengenai apa yang mereka lihat di media sosial. "Dengan begitu, orang tua bisa lebih paham tentang apa yang anak-anak konsumsi secara digital dan bisa memberikan pengarahan yang tepat," tambahnya.

Selain itu, pembatasan waktu penggunaan gadget yang ketat juga perlu diterapkan. Yukie menyarankan agar orang tua menetapkan aturan yang jelas mengenai waktu yang boleh dihabiskan anak-anak untuk bermain game atau menggunakan media sosial, serta memberikan waktu untuk kegiatan fisik atau kegiatan yang bersifat edukatif.

Penanggulangan Kekerasan pada Anak

Terkait dengan kekerasan terhadap anak, P2TP2A Cimahi terus berupaya memberikan perlindungan kepada anak-anak korban kekerasan. Kekerasan seksual masih menjadi ancaman utama bagi anak-anak, dan lembaga ini mencatatkan berbagai upaya untuk menangani kasus-kasus tersebut. "Kekerasan seksual pada anak masih menjadi ancaman yang dominan, dan kami terus memberikan pendampingan dan perlindungan terhadap korban," tegas Yukie.

Pada akhirnya, meskipun kecanduan gadget pada anak dan kekerasan terhadap anak adalah dua masalah yang berbeda, keduanya memerlukan perhatian serius dari orang tua, masyarakat, dan pemerintah. Peran orang tua sebagai pengawas utama dalam mengelola penggunaan teknologi digital anak sangat penting, serta pentingnya membangun lingkungan keluarga yang aman dan penuh kasih sayang untuk melindungi anak dari berbagai ancaman, baik di dunia digital maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB