JAKARTA – Digitalisasi dalam sektor keuangan kini menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu inovasi yang memberi dampak signifikan adalah penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
QRIS BRI kini menjadi alat pembayaran yang semakin diminati di kalangan pelaku UMKM. Tidak hanya praktis dan cepat, sistem ini juga meningkatkan efisiensi transaksi dan mengurangi risiko kesalahan pembayaran. Pelaku usaha kini tak perlu lagi mengandalkan uang tunai dalam operasional harian mereka.
Sisil, pemilik usaha Raja Kebab di Bandar Lampung, menjadi salah satu pelaku UMKM yang merasakan langsung manfaat digitalisasi melalui QRIS BRI. Usaha kebab miliknya menjual porsi makanan seharga Rp5.000, dan dalam sehari ia mampu memproduksi 100 hingga 150 porsi. Jika ada acara besar, produksinya bisa meningkat hingga 500 porsi per hari.
“Dulu pembeli kadang kesulitan karena tidak bawa uang tunai, sekarang cukup scan QR pakai HP. Prosesnya lebih cepat dan aman,” ujar Sisil.
Ia mulai menggunakan QRIS BRI sejak satu tahun lalu dan merasa sangat terbantu dalam menjalankan usahanya. “Selain mempercepat transaksi, sistem ini juga memberikan rasa aman baik bagi penjual maupun pembeli,” tambahnya.
Kemudahan Transaksi Tanpa Uang Tunai
QRIS memungkinkan pembeli melakukan pembayaran hanya dengan memindai kode QR menggunakan aplikasi pembayaran yang sudah tersedia di smartphone mereka. Berbagai aplikasi, seperti BRImo, mobile banking, hingga e-wallet, mendukung penggunaan QRIS BRI, menjadikannya pilihan yang fleksibel bagi semua kalangan.
Bagi pelaku usaha seperti Sisil, transformasi ini bukan hanya sekadar mengikuti tren, tetapi menjadi kebutuhan. Kecepatan transaksi dan kenyamanan pelanggan menjadi poin penting yang bisa meningkatkan loyalitas pembeli.
“Sistemnya simpel. Saya tinggal tampilkan kode QR, pembeli scan, dan transaksi langsung tercatat. Tidak perlu kembalian atau repot cari uang kecil,” jelasnya.
Daya Dukung terhadap Inklusi Keuangan
Tidak hanya mempercepat transaksi, QRIS juga berperan dalam mendorong inklusi keuangan. Kini semakin banyak pelaku UMKM yang dapat mengakses layanan keuangan digital, termasuk pencatatan transaksi dan akses pembiayaan melalui aplikasi BRImo dan layanan perbankan lainnya.
Salah satu pengguna lain, Wendi, mahasiswa dari salah satu universitas negeri di Lampung, mengaku sangat terbantu dengan penggunaan QRIS, terutama saat berada di lokasi terpencil.
“Cukup scan barcode, beres. Apalagi BRImo bisa dipakai di mana saja, bahkan waktu saya KKN di desa pedalaman pun tetap bisa transaksi karena banyak agen BRILink,” ujarnya.
Kehadiran agen BRILink di berbagai pelosok daerah juga memperkuat ekosistem pembayaran digital BRI, menjadikan QRIS tak hanya populer di kota besar, tapi juga menjangkau daerah yang selama ini belum terakses layanan keuangan formal.
QRIS BRI sebagai Solusi UMKM Modern
Melalui layanan QRIS, BRI memberikan solusi pembayaran digital yang aman, praktis, dan terintegrasi bagi para merchant. Pelaku usaha dapat dengan mudah menerima pembayaran dari berbagai aplikasi tanpa perlu mesin EDC atau pembayaran tunai.
Selain transaksi langsung, fitur QRIS Transfer dalam aplikasi BRImo juga memungkinkan pengiriman dana ke berbagai bank hanya dengan memindai QR Code. Teknologi ini sangat membantu, khususnya untuk pelaku usaha yang memiliki lebih dari satu mitra bisnis atau supplier.
Penggunaan QRIS juga membantu pelaku UMKM dalam pencatatan keuangan. Setiap transaksi tercatat otomatis, memudahkan proses evaluasi keuangan harian maupun bulanan. Hal ini sangat penting untuk pengembangan usaha dan pengajuan modal kerja ke perbankan.
Komitmen pada Transformasi Digital Nasional
Digitalisasi UMKM menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. BRI sebagai lembaga keuangan yang fokus pada sektor mikro dan ritel, konsisten memberikan dukungan terhadap para pelaku usaha lokal agar mampu bertahan dan bersaing di era ekonomi digital.
Upaya BRI memperluas akses QRIS juga sejalan dengan misi nasional untuk mempercepat adopsi sistem pembayaran non-tunai. Dengan meningkatnya jumlah merchant pengguna QRIS setiap tahunnya, potensi digitalisasi ekonomi lokal di Indonesia menjadi semakin nyata.
Transformasi ini juga berdampak pada peningkatan literasi digital keuangan masyarakat. Melalui edukasi dan kemudahan layanan, masyarakat semakin terbiasa menggunakan metode pembayaran yang lebih aman dan efisien.
QRIS Tak Hanya Tren, Tapi Kebutuhan
QRIS bukan lagi sekadar tren, melainkan telah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Dengan sistem yang aman, transparan, dan hemat waktu, QRIS BRI berhasil menjawab tantangan transaksi konvensional yang kerap menyulitkan penjual dan pembeli.
Kehadiran QRIS sebagai alat pembayaran masa kini mendorong terjadinya efisiensi ekonomi dan pemberdayaan UMKM secara berkelanjutan. Bahkan di sektor informal seperti warung makan, kedai kopi, hingga penjual jajanan kaki lima, penggunaan QRIS mulai jamak ditemukan.
Pelaku usaha yang dulunya tidak terjangkau layanan perbankan kini bisa merasakan kemudahan akses transaksi, pencatatan keuangan, hingga potensi mendapatkan pembiayaan usaha berkat rekam jejak transaksi digital yang terekam rapi.
Penggunaan QRIS BRI telah memberikan dampak nyata bagi pelaku UMKM, tidak hanya di kota besar tetapi juga hingga ke pelosok. Dengan transaksi yang lebih cepat, aman, dan efisien, UMKM kini memiliki peluang lebih besar untuk berkembang dan bersaing di tengah digitalisasi global.
BRI membuktikan bahwa teknologi keuangan bisa inklusif dan memberdayakan. Transformasi digital bukan hanya milik perusahaan besar, tetapi juga menjadi kunci pertumbuhan bagi usaha kecil yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.