JAKARTA – Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali terjadi di seluruh SPBU Indonesia per Sabtu, 24 Mei 2025. PT Pertamina (Persero) secara resmi mengumumkan penyesuaian harga untuk sejumlah produk BBM non-subsidi, termasuk Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Langkah ini menjadi bagian dari respons terhadap fluktuasi harga minyak mentah dunia, sekaligus upaya untuk menjaga daya beli masyarakat serta stabilitas sektor transportasi dan logistik di tengah tantangan ekonomi global.
“Penyesuaian harga ini mempertimbangkan perkembangan harga minyak dunia dan komitmen kami dalam memberikan harga yang kompetitif dan terjangkau,” ujar manajemen Pertamina melalui keterangan di laman resmi MyPertamina, Sabtu, 24 Mei 2025.
Harga Pertamax Turun Menjadi Rp 12.400 per Liter di Wilayah Pajak 5 Persen
Penurunan harga paling signifikan terjadi pada wilayah dengan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) 5 persen, yang meliputi wilayah Jabodetabek, Jawa, Bali, dan beberapa wilayah lainnya.
Pertamax: dari Rp12.500 menjadi Rp12.400 per liter
Pertamax Turbo: dari Rp13.500 menjadi Rp13.300 per liter
Pertamax Green 95: dari Rp13.250 menjadi Rp13.150 per liter
Dexlite: dari Rp13.600 menjadi Rp13.350 per liter
Pertamina Dex: dari Rp13.900 menjadi Rp13.750 per liter
Penurunan ini disambut baik oleh masyarakat, terutama pengguna kendaraan pribadi dan pelaku usaha transportasi yang bergantung pada bahan bakar jenis ini.
BBM Subsidi Tak Mengalami Perubahan Harga
Meski BBM non-subsidi mengalami penurunan, harga BBM subsidi tetap tidak berubah. Pertalite masih dijual di harga Rp10.000 per liter, sementara Bio Solar tetap di angka Rp6.800 per liter.
Keputusan untuk tidak menaikkan harga BBM subsidi menjadi bagian dari komitmen pemerintah menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok dan transportasi masyarakat kelas menengah ke bawah.
Daftar Harga BBM Pertamina di Berbagai Wilayah Indonesia
Berikut adalah daftar harga BBM terbaru dari Pertamina per Sabtu, 24 Mei 2025 di beberapa wilayah:
Wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur
Pertamax: Rp12.400
Pertamax Turbo: Rp13.300
Pertamax Green 95: Rp13.150 (tidak berlaku di Jateng & DIY)
Dexlite: Rp13.350
Pertamina Dex: Rp13.750
Wilayah Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Lampung
Pertamax: Rp12.700
Pertamax Turbo: Rp13.600
Dexlite: Rp13.650
Pertamina Dex: Rp14.050
Wilayah Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu
Pertamax: Rp12.950
Pertamax Turbo: Rp13.900
Dexlite: Rp13.900
Pertamina Dex: Rp14.350
Wilayah Bali, NTB, NTT
Pertamax: Rp12.400
Pertamax Turbo: Rp13.300
Dexlite: Rp13.350
Pertamina Dex: Rp13.750
Bio Solar Nonsubsidi (khusus NTT): Rp13.250
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara
Pertamax: Rp12.700
Pertamax Turbo: Rp13.600
Dexlite: Rp13.650
Pertamina Dex: Rp14.050
Kalimantan Selatan
Pertamax: Rp12.950
Pertamax Turbo: Rp13.900
Dexlite: Rp13.900
Pertamina Dex: Rp14.350
Sulawesi dan Papua
Pertamax: Rp12.700
Pertamax Turbo: Rp13.600
Dexlite: Rp13.650
Pertamina Dex: Rp14.050 (khusus Papua dan Papua Barat Daya)
Penyesuaian Harga Shell dan Vivo
Tidak hanya Pertamina, operator SPBU swasta seperti Shell dan Vivo juga menyesuaikan harga produk mereka.
Harga BBM Shell:
Shell Super: Rp12.730 (sebelumnya Rp12.920)
Shell V-Power: Rp13.170
Shell V-Power Diesel: Rp13.810
V-Power Nitro+: Rp13.360
Harga BBM Vivo:
Revvo 90: Rp12.550
Revvo 92: Rp12.730
Revvo 95: Rp13.170
Diesel Primus Plus: Rp13.810
Vivo mencatat dua kali penurunan harga hanya dalam satu minggu pertama Mei, menjadi kompetitor terdekat dalam kategori BBM non-subsidi di pasar nasional.
Upaya Menjaga Stabilitas Ekonomi
Penyesuaian harga BBM ini bukan hanya soal harga bahan bakar, tetapi juga menjadi bagian dari strategi makro dalam menjaga kestabilan ekonomi nasional. Menurut Pertamina, evaluasi harga dilakukan secara berkala mengikuti dinamika harga minyak mentah global dan nilai tukar rupiah terhadap dolar.
“Kami mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam menjaga kestabilan harga dan memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses terhadap energi dengan harga terjangkau,” lanjut keterangan resmi Pertamina.
Langkah ini juga dinilai penting dalam menjaga keseimbangan neraca perdagangan serta memberikan ruang gerak bagi pelaku UMKM dan sektor transportasi untuk tetap efisien dalam operasional.
Penurunan harga BBM per Sabtu, 24 Mei 2025 menjadi kabar positif bagi masyarakat Indonesia. Dengan turunnya harga Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan jenis BBM non-subsidi lainnya, diharapkan akan membantu meringankan beban biaya transportasi dan logistik.
Kebijakan ini sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dan BUMN energi dalam menciptakan pasar energi yang kompetitif, adil, dan responsif terhadap kondisi global.