Waskita Karya Bangun Jembatan Satwa di IKN, Lindungi Fauna Endemik Kalimantan dari Ancaman Jalan Tol

Sabtu, 24 Mei 2025 | 11:20:29 WIB
Waskita Karya Bangun Jembatan Satwa di IKN, Lindungi Fauna Endemik Kalimantan dari Ancaman Jalan Tol

JAKARTA – Sebagai bentuk kepedulian terhadap keseimbangan ekosistem dan keselamatan satwa liar, PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah membangun sebuah infrastruktur unik dan visioner berupa Jembatan Satwa di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Proyek ini berlokasi tepatnya di Tol IKN Seksi 3B, Segmen KKT Kariangau-Simpang Tempadung.

Jembatan ini bukan sekadar elemen infrastruktur biasa. Dengan panjang 8,16 meter dan struktur menyerupai terowongan yang ditimbun tanah, jembatan tersebut dirancang khusus sebagai jalur lintasan aman bagi berbagai jenis satwa liar endemik Kalimantan seperti macan dahan, bekantan, beruang madu, dan orangutan. Kehadiran jembatan ini diharapkan dapat mencegah insiden tragis yang melibatkan hewan dan kendaraan, seperti yang sempat viral di Malaysia, ketika seekor induk gajah terekam meratapi anaknya yang tertabrak truk di jalan raya.

Komitmen Terhadap Keberlanjutan dan Konservasi

Corporate Secretary PT Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan wujud nyata dari komitmen perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, pembangunan infrastruktur harus sejalan dengan pelestarian alam dan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati.

“Jembatan ini menyambungkan antara bukit dengan bukit, untuk memudahkan perpindahan hewan-hewan yang berhabitat di hutan lindung Sungai Wein. Seperti diketahui, hutan lindung itu dekat dengan Jalan Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) Seksi 3B yang juga sedang dibangun oleh Perseroan,” ujar Ermy dalam keterangan resminya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa Waskita menerapkan teknologi konstruksi berkelanjutan dalam pembangunan jembatan ini. Bukannya menggunakan timbunan tanah konvensional, proyek ini memanfaatkan material mortar busa atau timbunan ringan sebagai solusi ramah lingkungan dan efisien secara teknis.

“Waskita tidak hanya mengerjakan proyek infrastruktur, tapi juga memiliki kepedulian untuk menjaga ekosistem dan lingkungan. Perseroan menyadari, tidak hanya manusia yang membutuhkan fasilitas jalan aman dan nyaman, hewan pun membutuhkannya. Maka Waskita merasa bangga dapat membangun jembatan ini sekaligus ikut berkontribusi menjaga fauna dan keseimbangan alam di Tanah Air,” tuturnya.

Proyek Bernilai Strategis dan Ramah Lingkungan

Proyek pembangunan Jembatan Satwa ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp2,6 miliar dan tergolong kompleks karena dibangun berdekatan dengan kawasan hutan lindung Sungai Wein. Lokasi tersebut merupakan koridor penting perlintasan satwa liar yang selama ini terancam fragmentasi akibat pembangunan jalan tol.

Ermy menambahkan bahwa desain dan pelaksanaan konstruksi dilakukan dengan memperhatikan karakteristik alami kawasan tersebut. Tujuannya agar satwa tidak terganggu oleh aktivitas pembangunan dan nantinya bisa melintas dengan aman serta nyaman.

“Maka, pelaksanaan konstruksi harus dibuat sesuai habitat para hewan supaya bisa melintas di atasnya tanpa terganggu jalan tol yang berada di bawah,” ungkapnya.

Target Rampung pada Agustus 2026

Meski tantangan cukup besar, Waskita Karya tetap optimistis dapat menyelesaikan pembangunan jembatan ini tepat waktu. Proyek yang menjadi bagian dari paket pekerjaan Tol IKN Seksi 3B ini ditargetkan rampung pada Agustus tahun depan.

“Sebagai BUMN konstruksi yang sudah berpengalaman lebih dari 64 tahun membangun infrastruktur, Waskita terus berkomitmen memberikan hasil terbaik dalam setiap penyelesaian bangunan. Kami pun berharap proyek yang kami kerjakan dapat memberikan multiplier effects,” kata Ermy.

Multiplier effects yang dimaksud mencakup dampak positif terhadap ekosistem, masyarakat sekitar, dan sektor pariwisata hijau di kawasan IKN. Dengan kehadiran infrastruktur ramah lingkungan seperti Jembatan Satwa ini, IKN tidak hanya dikenal sebagai pusat pemerintahan masa depan Indonesia, tetapi juga sebagai kota modern yang harmonis dengan alam.

Pelajaran dari Tragedi dan Panggilan Konservasi

Pembangunan Jembatan Satwa ini juga menjadi respons atas meningkatnya kesadaran publik terhadap perlunya jalur aman bagi hewan liar. Peristiwa memilukan di Malaysia, yang memperlihatkan induk gajah kehilangan anaknya karena tertabrak kendaraan, menjadi pengingat bahwa pembangunan yang tidak memperhitungkan satwa liar bisa membawa konsekuensi tragis.

Indonesia, sebagai negara megabiodiversitas, memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan melindungi kekayaan hayatinya. Kalimantan sebagai rumah bagi berbagai spesies langka memiliki nilai ekologis yang sangat tinggi. Jembatan satwa menjadi simbol sekaligus bukti konkret bahwa pembangunan dan pelestarian bisa berjalan beriringan.

Infrastruktur Hijau sebagai Masa Depan

Pembangunan Jembatan Satwa oleh Waskita Karya mempertegas pentingnya paradigma green infrastructure atau infrastruktur hijau dalam proyek-proyek pembangunan nasional. Tidak hanya sekadar menyediakan akses transportasi, proyek-proyek ini juga harus mampu menjaga keberlangsungan alam dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Melalui pendekatan ini, Waskita berharap dapat menjadi pionir dalam integrasi antara pembangunan infrastruktur dan pelestarian lingkungan. Dengan proyek seperti Jembatan Satwa, diharapkan semakin banyak pengembang dan BUMN lainnya yang mengadopsi prinsip serupa dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek mereka di masa depan.

Keberadaan Jembatan Satwa di IKN merupakan langkah besar menuju pembangunan inklusif yang memperhatikan semua makhluk hidup. Satwa liar bukan hanya bagian dari kekayaan alam, tetapi juga indikator penting dari kesehatan ekosistem suatu wilayah. Dengan adanya jembatan ini, Indonesia menegaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara tidak hanya berorientasi pada modernisasi, tetapi juga keberlanjutan.

Sebagaimana disampaikan oleh Ermy Puspa Yunita, “Kami merasa bangga dapat membangun jembatan ini sekaligus ikut berkontribusi menjaga fauna dan keseimbangan alam di Tanah Air.” Komitmen seperti inilah yang menjadi fondasi kuat untuk masa depan Indonesia yang hijau, harmonis, dan berkelanjutan.

Terkini

KAI Logistik Bagikan 1.600 Buku Demi Generasi Emas

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:51 WIB

KAI Commuter Catat Kenaikan Penumpang Periode 2025

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:49 WIB

DAMRI Buka Lowongan Mekanik untuk Lulusan SMA SMK

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:46 WIB

Jadwal Lengkap Bus Sinar Jaya Rute Parangtritis Malioboro

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:44 WIB

Dermaga Pelabuhan Mamuju Capai Progres 70 Persen

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:41 WIB