MIND ID Dorong UMK Naik Kelas: Dari Dapur Lokal ke Panggung Nasional

Minggu, 25 Mei 2025 | 09:49:03 WIB
MIND ID Dorong UMK Naik Kelas: Dari Dapur Lokal ke Panggung Nasional

JAKARTA — Di tengah pemulihan ekonomi pascapandemi, pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) telah menjadi kekuatan utama dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Meski kontribusinya sangat besar mencapai lebih dari 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia UMK masih menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan akses pembiayaan, promosi, hingga pendampingan usaha.

Untuk menjawab tantangan tersebut, BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) hadir melalui komitmen kuat dalam program pemberdayaan UMK yang menjangkau berbagai daerah. Melalui berbagai pelatihan, pembiayaan, dan dukungan promosi, MIND ID dan seluruh anggotanya membuka jalan bagi para pelaku UMK untuk tumbuh dan berkembang, bahkan menembus pasar nasional.

Lebih dari 10.000 UMK Telah Dibina

MIND ID yang terdiri dari PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk telah membina lebih dari 10.000 pelaku UMK. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.029 UMK berhasil mencatatkan kenaikan kelas, baik dari sisi omzet, daya saing, hingga jangkauan pasar.

Program pembinaan ini tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga memberikan pelatihan manajemen, pengembangan produk, strategi pemasaran, hingga fasilitas promosi lewat pameran nasional.

“Pemberdayaan UMK adalah komitmen jangka panjang MIND ID dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih berdaulat dan sejahtera,” demikian pernyataan resmi manajemen MIND ID.

Cerita Sukses: Pempek Hudi Tembus Pasar Nasional

Salah satu kisah sukses datang dari Palembang, Sumatera Selatan. Usaha rumahan Pempek Hudi, yang semula beroperasi dari dapur kecil, kini telah tumbuh menjadi salah satu pelaku UMK terdepan di bidang kuliner lokal berkat pembinaan dari PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

“Dulu omzet saya hanya sekitar Rp30 juta per bulan. Sekarang sudah mencapai Rp300 juta. Bahkan, saya sudah bisa menggaji 13 karyawan tetap,” ujar Haiedi Ulandari, Founder Pempek Hudi.

Titik balik dalam perjalanan bisnis Pempek Hudi terjadi pada tahun 2022 ketika bergabung dalam program UMK binaan PTBA. Lewat pelatihan intensif, pendampingan usaha, serta keikutsertaan dalam berbagai pameran, produk Pempek Hudi mulai dikenal luas di luar Palembang.

“Setiap kali ikut pameran yang diselenggarakan PTBA, selalu ada pelanggan baru. Dari Jakarta, Jambi, bahkan Bangka. Banyak yang sampai hari ini masih rutin memesan,” tambah Haiedi.

Ak Leho, Pempek Udang Khas Bangka yang Kini Menasional

Cerita inspiratif lainnya datang dari Bangka Barat, tepatnya dari UMK Ak Leho, yang dibina oleh PT Timah Tbk. Usaha keluarga yang memproduksi pempek udang khas Desa Belo Laut ini awalnya hanya berproduksi saat musim udang saja. Namun setelah menerima bantuan freezer dari PT Timah, mereka kini bisa menyimpan stok bahan baku dan berproduksi setiap hari.

“Dulu kami produksi tergantung musim udang. Sekarang, karena punya freezer bantuan dari PT Timah, kami bisa stok bahan dan produksi setiap hari,” tutur Mersi, pendiri Ak Leho.

PT Timah juga memberikan dukungan berupa peralatan produksi modern seperti mesin penggiling, vacuum sealer, hingga rumah produksi. Selain itu, mereka juga memberikan pelatihan manajemen dan strategi pemasaran digital.

“Semangat kami terus tumbuh, bukan hanya karena bantuan, tapi karena kami merasa benar-benar dibina. Bahkan PT Timah sendiri jadi pelanggan tetap,” ucap Mersi penuh semangat.

Pendampingan yang Berkelanjutan

Berbeda dengan program bantuan sesaat, pendekatan MIND ID dalam membina UMK menekankan pada pendampingan berkelanjutan. Setiap perusahaan anggota holding berperan aktif dalam memfasilitasi kebutuhan spesifik mitra binaannya sesuai dengan karakteristik lokal.

Misalnya, di wilayah operasional PT Freeport Indonesia di Papua, dukungan diberikan untuk produk-produk kerajinan tangan dan makanan lokal. Sementara PT Antam Tbk berfokus pada pemberdayaan UMK berbasis komunitas di wilayah pertambangan nikel dan emas.

“Kami percaya bahwa UMK bukan sekadar mitra binaan, tetapi pilar penting dalam ekosistem ekonomi yang berkelanjutan,” kata perwakilan dari MIND ID.

Kontribusi UMK untuk Ekonomi Nasional

Mengacu pada data BPS dan Kemenkop UKM, sektor UMKM menyerap lebih dari 97 persen tenaga kerja nasional dan berkontribusi lebih dari 60 persen terhadap PDB. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan daya saing UMK menjadi strategi vital untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Program pemberdayaan UMK oleh MIND ID sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong transformasi ekonomi berbasis kemandirian dan keberlanjutan, sesuai dengan arah pembangunan nasional.

Menuju Indonesia yang Lebih Sejahtera

Dengan semangat “Mengangkat Mimpi Lokal ke Panggung Nasional,” MIND ID tidak hanya membantu pelaku usaha bertahan di tengah tantangan ekonomi, tetapi juga memberi peluang nyata untuk tumbuh dan berkembang lebih jauh.

“Dengan pembinaan yang tepat, mimpi-mimpi dari desa dan kota kecil bisa menembus batas, tampil di tingkat nasional, bahkan internasional,” ujar tim pelaksana program UMK MIND ID.

Melalui kisah sukses seperti Pempek Hudi dan Ak Leho, MIND ID membuktikan bahwa dengan dukungan konkret, pelaku UMK bisa menjadi pemain utama dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berdaya saing.

Terkini

KAI Logistik Bagikan 1.600 Buku Demi Generasi Emas

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:51 WIB

KAI Commuter Catat Kenaikan Penumpang Periode 2025

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:49 WIB

DAMRI Buka Lowongan Mekanik untuk Lulusan SMA SMK

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:46 WIB

Jadwal Lengkap Bus Sinar Jaya Rute Parangtritis Malioboro

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:44 WIB

Dermaga Pelabuhan Mamuju Capai Progres 70 Persen

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:41 WIB