Era Baru Xabi Alonso Dimulai, Real Madrid Bersiap Lakukan Revolusi Besar

Rabu, 28 Mei 2025 | 13:20:22 WIB
Era Baru Xabi Alonso Dimulai, Real Madrid Bersiap Lakukan Revolusi Besar

JAKARTA – Real Madrid resmi memasuki era baru di bawah komando pelatih Xabi Alonso, setelah hasil mengecewakan di musim 2024/2025 memicu perubahan besar dalam tubuh klub. Ketiadaan trofi, terutama kegagalan di La Liga dan Liga Champions, serta dominasi rival abadi FC Barcelona, memaksa manajemen Los Blancos untuk melakukan evaluasi menyeluruh, dimulai dari pergantian pelatih hingga perombakan skuad.

Dalam empat pertemuan dengan Barcelona musim lalu, Real Madrid menelan kekalahan telak yang menggarisbawahi kesenjangan kualitas permainan kedua tim. Barcelona yang di awal musim tidak terlalu dijagokan justru tampil luar biasa di bawah asuhan pelatih asal Jerman, Hansi Flick. Gaya bermain agresif serta performa individu yang meningkat menjadi kunci sukses Blaugrana, memaksa Madrid harus segera berbenah.

Xabi Alonso Resmi Gantikan Ancelotti

Keputusan besar diambil manajemen Real Madrid dengan tidak memperpanjang kontrak Carlo Ancelotti. Sebagai penggantinya, klub menunjuk Xabi Alonso, mantan gelandang andalan yang pernah membela Madrid selama tiga musim. Alonso, 43 tahun, dikontrak selama tiga tahun dan diharapkan mampu membawa angin segar ke Santiago Bernabéu.

Alonso menyampaikan optimismenya mengenai masa depan tim.

"Suporter Real Madrid sudah menunggu untuk memulai era baru, untuk bertumbuh, dan untuk membuah sejarah untuk klub bahkan yang lebih luar biasa," ujar Alonso saat sesi latihan perdana di pusat latihan Valdebebas.

Xabi Alonso bukan sosok asing dalam dunia kepelatihan. Prestasinya saat membesut Bayer Leverkusen membuktikan kapasitasnya. Pada musim 2023/24, ia berhasil membawa Leverkusen menjuarai Bundesliga dan DFB Pokal. Hebatnya lagi, tim asuhannya tak terkalahkan sepanjang musim di Bundesliga, sebuah pencapaian yang menjadi catatan emas dalam sejarah sepak bola Jerman.

Rekonstruksi Tim Dimulai: Fokus Utama Lini Belakang

Seperti tradisi di Real Madrid, perubahan pelatih diiringi dengan pembenahan skuad. Fokus utama Alonso dan manajemen klub tampaknya berada pada lini belakang, yang dinilai menjadi titik lemah musim lalu. Langkah pertama dilakukan dengan mendatangkan Trent Alexander-Arnold dari Liverpool secara gratis. Meski transfer ini sudah disepakati sejak era Ancelotti, Trent tetap dianggap sebagai elemen penting dalam proyek pertahanan baru Madrid.

Selanjutnya, Real Madrid merekrut bek muda berbakat Dean Huijsen dari Bournemouth. Bek asal Spanyol ini menjadi sensasi di Premier League musim lalu dengan performa solid dan agresif, serta kontribusinya dalam mencetak gol. Kehadiran Huijsen dipandang sebagai upaya jangka panjang untuk membangun lini pertahanan yang lebih kokoh dan modern.

Tidak berhenti di situ, Los Blancos juga sedang membidik dua pemain tambahan, yakni gelandang bertahan asal Jerman, Angelo Stiller, dan bek kiri Alvaro Carreras. Kedua pemain ini dinilai cocok dengan karakter permainan Xabi Alonso yang mengandalkan penguasaan bola dan transisi cepat.

Pembenahan ini sangat beralasan, mengingat lini belakang Madrid menjadi titik rawan yang kerap dimanfaatkan lawan, baik di kompetisi domestik maupun Eropa. Musim lalu, Madrid tercatat sebagai salah satu tim papan atas dengan jumlah kebobolan terbanyak di La Liga, fakta yang mencoreng reputasi klub sebesar Real Madrid.

Perpisahan dengan Ikon Klub: Modric dan Rodrygo Tinggalkan Bernabéu

Revolusi di Real Madrid tak hanya diisi dengan kedatangan wajah-wajah baru, tetapi juga kepergian para pemain ikonik. Luka Modric, gelandang veteran yang telah menjadi bagian penting Madrid selama lebih dari satu dekade, akhirnya resmi meninggalkan klub. Meskipun sempat dikabarkan akan bertahan, Modric memilih mundur seiring perpisahan Ancelotti.

Rodrygo, yang musim lalu kesulitan mendapat tempat reguler, juga dilaporkan ingin hengkang. Pemain asal Brasil tersebut lebih memilih mencari tantangan baru ketimbang menjadi pemain pelapis di skuad Alonso.

Langkah ini menunjukkan bahwa Madrid siap memulai era baru dengan skuad yang benar-benar segar, sesuai filosofi permainan sang pelatih baru. Pemain yang tidak sesuai dengan kebutuhan tak segan-segan akan dilepas demi kelangsungan proyek jangka panjang.

Tantangan Besar Menanti Alonso

Meski memiliki reputasi cemerlang sebagai pemain dan awal karier yang menjanjikan sebagai pelatih, tantangan Alonso di Real Madrid tak bisa dianggap remeh. Tuntutan tinggi dari manajemen, ekspektasi publik, serta rivalitas sengit di kompetisi domestik dan Eropa akan menjadi ujian nyata.

Namun, Alonso tampaknya siap menghadapinya dengan semangat baru. Kehadirannya menandai komitmen Madrid untuk tidak hanya kembali bersaing, tetapi juga membangun tim masa depan yang bisa mendominasi sepak bola Eropa dalam jangka panjang.

"Ini bukan hanya tentang musim depan, ini tentang membangun sesuatu yang berkelanjutan dan membuat para penggemar bangga akan tim mereka," ujar Alonso dalam wawancaranya.

Real Madrid kini tengah berada di persimpangan jalan penting dalam sejarah klub. Dengan menunjuk Xabi Alonso sebagai pelatih kepala dan melakukan perombakan skuad besar-besaran, klub ibukota Spanyol ini mengirim pesan tegas bahwa mereka serius ingin kembali ke jalur kejayaan.

Kedatangan pemain muda potensial, perpisahan dengan ikon lama, serta filosofi permainan baru yang akan diusung Alonso, semuanya menjadi tanda dimulainya babak baru Los Blancos. Akankah era baru ini berhasil membawa kembali trofi ke Bernabéu? Waktu yang akan menjawab.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB