Pengalaman Dricus Du Plessis Jadi Kunci, Khamzat Chimaev Siap Buktikan Performa di UFC 319

Kamis, 29 Mei 2025 | 10:59:11 WIB
Pengalaman Dricus Du Plessis Jadi Kunci, Khamzat Chimaev Siap Buktikan Performa di UFC 319

JAKARTA - Dalam persiapan menuju UFC 319 yang akan digelar pada 16 Agustus 2025 di Amerika Serikat, duel perebutan gelar kelas menengah antara Dricus Du Plessis melawan Khamzat Chimaev semakin menyita perhatian para pengamat dan penggemar mixed martial arts (MMA) di seluruh dunia. Promotor tarung asal Rusia, Kamil Gadzhiev, memberikan pandangannya mengenai modal mental dan pengalaman yang sangat menentukan dalam pertarungan ini.

Du Plessis yang sudah berpengalaman dalam menghadapi duel perebutan gelar diyakini memiliki keunggulan psikologis atas Chimaev yang akan menjalani pertarungan gelar pertamanya. Kamil Gadzhiev menegaskan bahwa faktor pengalaman dalam perebutan gelar menjadi aspek kunci yang dapat memengaruhi hasil pertandingan.

“Benar sekali, ini adalah duel perebutan gelar pertama bagi Chimaev. Sementara itu, Dricus bukan yang pertama kali. Fakta tersebut akan menjadi kekuatan dari Du Plessis,” ujar Gadzhiev.

Menurut Gadzhiev, tekanan mental yang tinggi sering kali membuat petarung yang belum berpengalaman dalam pertarungan gelar mengalami penurunan performa. Hal tersebut bisa menjadi kendala besar bagi Chimaev di laga ini.

“Orang-orang akan sangat mendukungnya. Dia (Du Plessis) sudah terbiasa akan hal ini, sedang pendatang baru masih belum tahu,” lanjut Gadzhiev. Ia menambahkan, “Saya sudah sering sekali melihat kondisi serupa... Petarung-petarung kami habis karena hal tersebut.”

Tekanan Mental dan Rekor Tak Terkalahkan Khamzat Chimaev

Khamzat Chimaev memang menghadapi beban berat dalam duel ini, selain sebagai pertarungan perebutan gelar pertamanya, dia juga harus menjaga rekor tak terkalahkan sepanjang kariernya. Chimaev yang dijuluki "Si Serigala" telah menunjukkan performa impresif di Octagon, namun belum pernah merasakan kekalahan dalam karier profesionalnya.

Meski begitu, sejumlah lawan telah membuat Chimaev mengalami kesulitan, terutama dalam duel melawan Kamaru Usman, yang dianggapnya sebagai tantangan terberat selama berkarier.

"Lawan paling berat dalam karier saya? Kamaru Usman," ungkap Chimaev, dikutip dari Juara.net yang merujuk pada Bloodyelbow.com. “Dia bisa bertahan sangat baik dari jurus gulat saya. Bukan hanya itu saja, dia bertahan sangat baik dari grappling yang saya lakukan.”

Chimaev melanjutkan, “Saya berusaha mencekiknya sepanjang lima menit, tetapi dia bertahan sangat baik.”

Pengalaman berat melawan Usman tersebut diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi Chimaev dalam menghadapi Du Plessis, namun tetap tekanan untuk mempertahankan rekor sempurna dan mengangkat gelar juara jelas tidak mudah.

Dricus Du Plessis dengan Modal Perebutan Gelar Ketiga

Di sisi lain, Dricus Du Plessis sudah tidak asing dengan situasi tekanan tinggi di panggung perebutan gelar. Duel melawan Chimaev ini akan menjadi pertarungan gelar ketiganya, yang berarti Du Plessis sudah terbiasa mengelola tekanan serta memaksimalkan performa dalam momen-momen penting.

Hal ini dinilai Gadzhiev menjadi keunggulan besar yang sulit disaingi oleh Chimaev.

“Hal itu yang akan membuat Khamzat sulit secara mental,” tuturnya.

Dricus Du Plessis, petarung asal Afrika Selatan, dikenal dengan gaya bertarung agresif dan kemampuan teknis yang matang. Pengalaman bertarung di tingkat tertinggi membuatnya menjadi lawan yang sulit dikalahkan.

Strategi Mental Jadi Kunci di UFC 319

Kamil Gadzhiev menggarisbawahi pentingnya kesiapan mental dalam duel perebutan gelar. Banyak petarung muda yang berbakat harus rela menyerah di bawah tekanan mental yang begitu besar.

“Sebagai promotor, saya sering melihat petarung yang tersandung karena tekanan besar dalam duel perebutan gelar,” kata Gadzhiev. “Kondisi tersebut tentu membahayakan Chimaev saat Du Plessis sudah sangat terbiasa.”

Menurutnya, persiapan mental yang matang akan menentukan hasil akhir duel di UFC 319.

Antisipasi dan Dukungan dari Para Penggemar

Duel ini juga mendapat sorotan besar dari publik dan para penggemar MMA, yang membuat tekanan terhadap kedua petarung semakin meningkat. Namun, sebagian besar dukungan diyakini akan mengarah kepada Du Plessis karena pengalamannya yang sudah teruji.

Sementara Chimaev akan berusaha membuktikan bahwa dirinya mampu mengatasi tekanan tersebut dan mencatatkan sejarah sebagai juara kelas menengah yang tangguh.

UFC 319 pada 16 Agustus  2025 nanti diprediksi akan menjadi duel sengit antara dua petarung kelas menengah yang memiliki modal berbeda: pengalaman versus semangat tanpa kekalahan. Dengan modal tiga kali bertarung perebutan gelar, Dricus Du Plessis memiliki keunggulan dalam aspek mental dan kesiapan menghadapi tekanan besar, sementara Khamzat Chimaev akan bertarung dengan semangat menjaga rekor sempurna dan mengukir nama dalam sejarah UFC.

“Ini akan menjadi pertarungan menarik, dan saya yakin mental serta pengalaman Du Plessis bisa menjadi faktor penentu,” tutup Kamil Gadzhiev.

Dengan segala persiapan dan tekanan yang dihadapi, UFC 319 akan menjadi salah satu pertandingan perebutan gelar yang paling dinanti di tahun 2025. Para penggemar MMA di seluruh dunia menunggu dengan antusias untuk menyaksikan siapa yang akan keluar sebagai juara baru di kelas menengah UFC.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB