JAKARTA – PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) Regional 7 semakin mengokohkan posisinya sebagai Subholding Supporting Company dalam induk usaha PTPN III Holding melalui pengembangan bisnis tambang batu bara. PTPN I Regional 7 menjalin kerja sama strategis dengan PT Cereno Energi Selaras (CES) untuk mengeksploitasi cadangan batu bara yang terletak di Kebun Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara. Langkah ini tidak hanya membuka potensi baru, tetapi juga berhasil menambah pendapatan perusahaan hingga lebih dari Rp40 miliar per tahun.
Region Head PTPN I Regional 7, Tuhu Bangun, dalam kunjungan kerjanya ke lokasi tambang di Desa Airsebayur, Kecamatan Pinangraya, Bengkulu Utara, menjelaskan bahwa bisnis baru ini menjadi salah satu tonggak penting dalam memperkuat peran PTPN I sebagai penopang utama PTPN III Holding.
“Kami melihat potensi batu bara sebagai komoditas lini kedua yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kerja sama dengan PT CES mampu mengoptimalkan aset yang kami miliki sekaligus meningkatkan kontribusi pendapatan perusahaan secara signifikan,” kata Tuhu Bangun.
Tantangan Distribusi dan Upaya Solusi
Meski bisnis tambang batu bara menunjukkan perkembangan positif, PTPN I Regional 7 menghadapi kendala distribusi yang cukup serius selama dua bulan terakhir. Menurut Tuhu Bangun, tongkang pengangkut batu bara tidak dapat bersandar di Pelabuhan Pulau Baai, yang merupakan titik utama pengiriman batubara hasil tambang ke berbagai wilayah industri.
“Kendala distribusi ini sangat krusial karena produksi batu bara dari lahan seluas 332 hektare kini menumpuk di tempat penampungan sementara. Sementara PT CES harus memenuhi target pasokan sesuai kontrak dengan pelanggan,” jelas Tuhu.
Akibat pendangkalan di dermaga Pelabuhan Pulau Baai, proses pengangkutan terhambat sehingga berdampak pada siklus operasional tambang. Produksi di lapangan harus dikurangi, penumpukan stok batu bara terjadi, dan otomatis penyerapan tenaga kerja juga menurun. Dampaknya, bagi hasil pendapatan yang diterima PTPN I Regional 7 pun berkurang.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti PT Pelindo II dan PT Pertamina, untuk mencari solusi. Alhamdulillah, jalan keluarnya sudah ditemukan yakni dengan pengerukan sedimentasi di pelabuhan yang akan meningkatkan daya sandar tongkang,” tambah Tuhu Bangun.
Kunjungan Kerja dan Tinjauan Lapangan
Dalam rangka mengatasi kendala distribusi, Tuhu Bangun bersama SEVP Operation Wiyoso, SEVP Business Support Bambang Agustian, dan pejabat utama lainnya melakukan inspeksi langsung di Pelabuhan Pulau Baai. Di lokasi ini, mereka melihat secara langsung kondisi dermaga yang mengalami pendangkalan, serta sejumlah alat berat yang sedang mengeruk sedimentasi di area dermaga.
Selain memantau progres pengerukan, rombongan juga melakukan koordinasi dengan otoritas pengelola pelabuhan guna memastikan proses perbaikan dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Langkah ini diharapkan mampu memperlancar arus distribusi batu bara sehingga produksi tambang dapat kembali optimal dan kontrak pasokan PT CES terpenuhi.
Peran Strategis PTPN I Regional 7 dalam Holding PTPN III
Langkah pengembangan bisnis tambang batu bara ini menegaskan peran strategis PTPN I Regional 7 sebagai Subholding Supporting Company di bawah induk usaha PTPN III Holding. Melalui diversifikasi usaha yang mengoptimalkan aset yang ada, PTPN I mampu meningkatkan pendapatan perusahaan sekaligus memperkuat posisi keuangannya.
“Eksplorasi dan pemanfaatan aset batu bara ini menunjukkan inovasi dan adaptasi kami dalam menghadapi dinamika pasar serta kebutuhan industri yang terus berkembang,” ujar Tuhu Bangun.
PTPN I Regional 7 yang awalnya fokus pada perkebunan kini mulai menancapkan pengaruhnya di sektor tambang, khususnya batu bara, yang menjadi komoditas penting bagi kebutuhan energi nasional dan industri.
Potensi dan Harapan ke Depan
Dengan luasan tambang mencapai 332 hektare dan potensi batu bara yang cukup besar, PTPN I Regional 7 bersama PT CES optimistis dapat meningkatkan produksi dan distribusi secara signifikan dalam waktu dekat. Upaya perbaikan infrastruktur pelabuhan diharapkan mampu menghilangkan hambatan logistik yang selama ini menjadi penghalang.
“Dengan solusi distribusi yang sudah kami dapatkan, kami optimistis produksi batu bara akan kembali berjalan normal, tenaga kerja terserap optimal, dan pendapatan perusahaan semakin meningkat,” pungkas Tuhu Bangun.
Kolaborasi antara PTPN I Regional 7 dengan PT Cereno Energi Selaras menjadi contoh nyata bagaimana sinergi bisnis dan pemanfaatan aset yang efektif dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Meski menghadapi tantangan distribusi, langkah strategis dan kerja sama lintas pihak mampu membuka jalan bagi kelancaran operasional.
Sebagai Subholding Supporting Co, PTPN I Regional 7 tidak hanya mengandalkan bisnis inti perkebunan tetapi juga berhasil mengeksplorasi potensi batu bara untuk memperkuat pendapatan dan kontribusinya dalam ekosistem PTPN III Holding.
Dengan terus mengoptimalkan aset dan memperbaiki infrastruktur pendukung, PTPN I Regional 7 diharapkan dapat mempertahankan pertumbuhan positif serta meningkatkan perannya dalam memenuhi kebutuhan energi nasional melalui batu bara.