Presiden Prabowo Targetkan Listrik Masuk ke Seluruh Desa

Jumat, 27 Juni 2025 | 07:58:21 WIB
Presiden Prabowo Targetkan Listrik Masuk ke Seluruh Desa

JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh desa di Indonesia teraliri listrik dalam waktu kurang dari empat tahun. Hal ini disampaikannya saat meresmikan pengoperasian dan pembangunan infrastruktur energi baru dan terbarukan secara serentak di 15 provinsi di Indonesia.

Pernyataan ini menjadi sorotan utama dari pidato Presiden Prabowo dalam telekonferensi nasional yang diselenggarakan untuk memantau langsung perkembangan program elektrifikasi desa. Komitmen tersebut muncul setelah dirinya mendengar langsung laporan dari Bupati Mappi, Kristosimus Yohanes Agawemu, yang menyampaikan bahwa masih terdapat 67 desa di wilayahnya yang belum memiliki akses listrik.

Target Listrik Desa Dalam Empat Tahun

Presiden Prabowo merespons dengan cepat laporan tersebut, menyatakan bahwa akses listrik adalah hak dasar masyarakat yang harus segera dipenuhi. Ia menargetkan dalam waktu maksimal empat tahun seluruh desa di Indonesia harus sudah teraliri listrik, baik melalui jaringan listrik konvensional maupun pembangkit berbasis energi terbarukan.

“Saya di sini memastikan bahwa kita akan beri listrik ke semua desa di seluruh Indonesia, dalam waktu yang secepat-cepatnya. Saya kira kurang dari empat tahun, target saya dalam empat tahun semua desa harus mendapat listrik,” tegas Presiden Prabowo dalam pernyataannya.

Pernyataan itu memperkuat agenda besar pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran dalam mendorong pembangunan merata dan percepatan elektrifikasi nasional, khususnya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang selama ini masih minim infrastruktur energi.

Instruksi Langsung Presiden: Sinergi Lintas Lembaga

Menindaklanjuti pernyataan tersebut, Presiden Prabowo langsung menginstruksikan kepada seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk bekerja sama merealisasikan target tersebut secara cepat dan terukur.

Arahan tersebut tidak hanya ditujukan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tetapi juga kepada BUMN energi, pemerintah daerah, dan sektor swasta yang memiliki peran dalam pembangunan pembangkit listrik skala kecil dan menengah.

Dengan melibatkan berbagai pihak, pemerintah berharap dapat mempercepat pembangunan infrastruktur listrik, terutama di desa-desa terpencil yang selama ini sulit dijangkau oleh jaringan PLN.

Kopdes Merah-Putih Jadi Motor Pembangunan Desa

Tidak hanya fokus pada elektrifikasi, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya membangun ekonomi desa melalui program Koperasi Desa Merah-Putih (Kopdes). Menurut Presiden, koperasi desa tidak hanya berfungsi sebagai wadah distribusi produk pangan masyarakat, tetapi juga sebagai pusat pembangunan energi mandiri.

“Nantinya, koperasi desa dapat menjadi jaringan hasil produksi pangan masyarakat yang akan didistribusikan secara berjenjang,” ungkap Presiden Prabowo dalam pidatonya.

Presiden melihat peran koperasi sebagai simpul utama pembangunan ekonomi lokal yang saling terhubung antara desa, kabupaten, hingga provinsi. Ia menyebut bahwa penguatan peran koperasi desa akan berdampak langsung pada pemerataan hasil produksi dan distribusi logistik, serta mendukung ketahanan ekonomi lokal.

PLTS Akan Dibangun di Setiap Desa

Dalam kerangka pembangunan energi desa, Presiden juga menyoroti pentingnya pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di setiap desa. Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam mengakselerasi transisi energi dan meningkatkan rasio elektrifikasi secara nasional, khususnya di daerah yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik konvensional.

“Di situ juga salah satu sarana untuk kita merajut suatu jaringan hasil dari setiap desa bisa cepat ke kabupaten dan hasil-hasil dari kabupaten, dari provinsi, dan dari pusat bisa cepat ke desa. Di situ juga akan kita dorong pembangkit-pembangkit listrik tenaga surya,” ujar Presiden Prabowo.

Pembangunan PLTS desa akan dilakukan secara bertahap dengan memanfaatkan sumber daya lokal, serta melibatkan masyarakat melalui koperasi sebagai pengelola utama. Pemerintah menargetkan pembangunan PLTS tidak hanya menjadi solusi jangka pendek untuk elektrifikasi, tetapi juga sebagai fondasi energi berkelanjutan bagi desa-desa di Indonesia.

Mendorong Transisi Energi dan Pemerataan Pembangunan

Inisiatif Presiden Prabowo dalam mempercepat elektrifikasi desa melalui energi terbarukan juga sejalan dengan visi Indonesia menuju transisi energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Dengan mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan memperluas pemanfaatan sumber energi matahari, pemerintah ingin memastikan bahwa pembangunan tidak hanya berlangsung cepat, tetapi juga berkelanjutan.

Program elektrifikasi desa ini diharapkan dapat menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi desa, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan.

Selain itu, dengan akses listrik yang lebih merata, berbagai sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan usaha mikro di desa-desa akan lebih berkembang. Anak-anak desa bisa belajar dengan pencahayaan yang memadai, puskesmas dapat beroperasi dengan peralatan modern, dan UMKM bisa memproduksi dan menyimpan barang dengan lebih efisien.

Kolaborasi Nasional, Pemerintah Daerah Jadi Ujung Tombak

Keberhasilan program elektrifikasi desa dalam empat tahun ke depan sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor. Pemerintah pusat tidak bisa bekerja sendiri, dan karenanya peran aktif pemerintah daerah sangat penting dalam mendukung perizinan, pemetaan kebutuhan desa, hingga pelaksanaan teknis di lapangan.

Presiden Prabowo meminta setiap kepala daerah untuk menjadikan proyek elektrifikasi ini sebagai prioritas pembangunan wilayah. Dengan dukungan anggaran dan teknologi yang tepat, serta pendampingan dari kementerian teknis, desa-desa yang selama ini gelap akan segera terang.

Target ambisius Presiden Prabowo untuk mengaliri listrik ke seluruh desa dalam waktu kurang dari empat tahun menjadi penanda dimulainya babak baru dalam pembangunan desa. Fokus pada energi terbarukan seperti PLTS, serta penguatan koperasi desa sebagai tulang punggung ekonomi lokal, menunjukkan strategi terintegrasi antara infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat.

Jika berjalan sesuai rencana, target elektrifikasi desa ini tidak hanya akan meningkatkan rasio elektrifikasi nasional, tetapi juga memperkuat ketahanan energi, mempercepat transformasi digital desa, dan memperkokoh perekonomian akar rumput sebagai fondasi pertumbuhan nasional yang inklusif.

Terkini

KAI Logistik Bagikan 1.600 Buku Demi Generasi Emas

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:51 WIB

KAI Commuter Catat Kenaikan Penumpang Periode 2025

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:49 WIB

DAMRI Buka Lowongan Mekanik untuk Lulusan SMA SMK

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:46 WIB

Jadwal Lengkap Bus Sinar Jaya Rute Parangtritis Malioboro

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:44 WIB

Dermaga Pelabuhan Mamuju Capai Progres 70 Persen

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:41 WIB