Korea Utara Resmikan Resor Pantai Mewah Dongkrak Pariwisata

Senin, 30 Juni 2025 | 09:49:03 WIB
Korea Utara Resmikan Resor Pantai Mewah Dongkrak Pariwisata

JAKARTA — Korea Utara resmi membuka resor pantai mewah bernama Wonsan Kalma, sebagai bagian dari strategi nasional untuk mengembangkan sektor pariwisata di tengah tekanan ekonomi dan isolasi internasional. Pembukaan resor ini dianggap sebagai sinyal kuat dari pemerintahan Kim Jong Un untuk meningkatkan ekonomi non-militer sekaligus memperbaiki citra global negara tertutup tersebut.

Dibuka untuk Wisatawan Domestik, Turis Asing Masih Ditunggu

Resor Wonsan Kalma akan mulai melayani pengunjung domestik mulai 1 Juli 2025, setelah melalui proses pembangunan yang memakan waktu lebih dari enam tahun. Lokasinya berada di garis pantai timur Korea Utara yang dikenal sebagai kawasan eksklusif.

Meski demikian, belum ada kepastian resmi mengenai pembukaan untuk wisatawan asing, meski harapan terhadap hal tersebut sangat tinggi, terutama di kalangan pelaku wisata regional.

“Saya berharap ini bisa menandakan pembukaan kembali pariwisata internasional yang lebih luas, tetapi sayangnya, tampaknya tidak demikian untuk saat ini,” ujar Rowan Beard, salah satu pendiri Young Pioneer Tours, lembaga pemantau perjalanan ke Korea Utara.

Kim Jong Un Punya Ikatan Pribadi dengan Kawasan Wonsan

Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, disebut memiliki hubungan emosional dengan wilayah Wonsan. Kawasan ini merupakan tempat di mana ia menghabiskan masa kecil dalam kemewahan, serta dikenal sebagai daerah elite yang dipenuhi vila-vila milik para petinggi negara.

Selain itu, Wonsan juga pernah digunakan sebagai lokasi uji coba rudal, menjadikannya salah satu titik strategis militer. Transformasi menjadi resor pantai mewah dianggap sebagai upaya mengalihkan citra wilayah tersebut menjadi pusat pariwisata kelas atas.

Fasilitas Wonsan Kalma: Hotel, Taman Air, hingga Mal

Media pemerintah Korea Utara ,melaporkan bahwa resor Wonsan Kalma dibangun untuk menampung hingga 20.000 pengunjung dalam satu waktu, dan membentang di sepanjang 4 kilometer garis pantai.

Fasilitas utama yang diklaim antara lain:

Hotel-hotel bertaraf internasional

Restoran dan pusat kuliner

Pusat perbelanjaan modern

Taman air dan wahana hiburan

Meski demikian, klaim tersebut belum dapat diverifikasi secara independen oleh pihak luar karena ketatnya akses dan sensor informasi dari pemerintah Korea Utara.

Investasi Jumbo di Tengah Anggaran Negara yang Terbatas

Menurut laporan yang dirilis pada Senin, 30 Juni 2025, pembangunan resor ini memakan investasi besar. Hal ini menjadi sorotan karena Korea Utara tengah mengalami keterbatasan anggaran negara akibat sanksi internasional dan keterisolasian ekonomi.

Pengamat menilai, sumber dana yang digunakan kemungkinan besar berasal dari dana negara yang dialihkan dari sektor lain, atau dari kerja sama ekonomi terbatas dengan negara-negara seperti China.

Korea Utara sendiri sangat berharap bahwa Wonsan Kalma dapat menjadi magnet bagi turis asing, terutama dari negara-negara tetangga seperti China, Rusia, dan Vietnam, guna memperoleh pendapatan dari sektor pariwisata.

Pariwisata sebagai Strategi Baru Ekonomi Korea Utara

Wonsan Kalma menjadi bagian dari strategi baru Korea Utara dalam memperkuat sektor pariwisata sebagai tulang punggung pendapatan negara. Setelah bertahun-tahun mengandalkan sektor militer dan ekspor mineral, pemerintah mulai membuka peluang dari sektor ekonomi kreatif.

Menurut KCNA, sektor pariwisata dinilai mampu:

Mengurangi ketergantungan pada industri berat

Meningkatkan devisa negara melalui wisatawan asing

Menyerap tenaga kerja domestik dari sektor non-militer

Memperbaiki citra negara di mata dunia

“Dengan dibukanya Wonsan Kalma, kami berharap dapat memulai era baru dalam perekonomian nasional yang berbasis pariwisata dan rekreasi,” demikian pernyataan resmi dari media pemerintah.

Tantangan Keamanan dan Diplomasi Masih Jadi Penghalang

Meski proyek ini menjanjikan secara ekonomi, berbagai tantangan besar masih membayangi:

Isolasi diplomatik akibat program senjata nuklir Korea Utara

Sanksi ekonomi internasional dari PBB dan negara-negara Barat

Keterbatasan infrastruktur teknologi dan logistik untuk wisatawan asing

Risiko keamanan dan sensor informasi yang ketat bagi turis luar negeri

Tanpa pembukaan akses yang lebih luas dan stabilitas regional, Wonsan Kalma akan kesulitan bersaing dengan destinasi regional seperti Bali, Phuket, atau Jeju.

Resor Mewah Bisa Jadi Awal Perubahan atau Ilusi?

Pembukaan Wonsan Kalma adalah sinyal besar dari Korea Utara bahwa mereka bersedia mengeksplorasi peluang baru di luar ranah militer. Dengan fasilitas kelas atas dan lokasi strategis, resor ini berpotensi menjadi ikon pariwisata nasional jika pemerintah berani membuka diri.

Namun, jika akses asing tetap dibatasi dan kendala geopolitik tak terselesaikan, Wonsan Kalma berisiko menjadi proyek megah yang hanya bisa dinikmati kalangan elite domestik, alih-alih menjadi pintu masuk dunia ke Korea Utara.

Terkini

KAI Logistik Bagikan 1.600 Buku Demi Generasi Emas

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:51 WIB

KAI Commuter Catat Kenaikan Penumpang Periode 2025

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:49 WIB

DAMRI Buka Lowongan Mekanik untuk Lulusan SMA SMK

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:46 WIB

Jadwal Lengkap Bus Sinar Jaya Rute Parangtritis Malioboro

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:44 WIB

Dermaga Pelabuhan Mamuju Capai Progres 70 Persen

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:41 WIB