Transportasi dan Logistik Nasional Dorong Menuju Sistem Berkelanjutan 2025

Senin, 30 Juni 2025 | 10:58:01 WIB
Transportasi dan Logistik Nasional Dorong Menuju Sistem Berkelanjutan 2025

JAKARTA  – Krisis iklim yang semakin nyata menyerukan akselerasi transformasi sistem transportasi dan logistik, termasuk di Indonesia. Sektor ini menyumbang sekitar 27% emisi gas rumah kaca global, sehingga perubahan menuju sistem berkelanjutan kini mendesak untuk mendukung pembangunan hijau dan target Net Zero Emission.

Untuk merespons tantangan tersebut, BINUS @Bekasi menjadi tuan rumah pertemuan perdana Kick‑Off Meeting Living Lab Green Corridor Initiative (LLGCI). Acara ini mempertemukan akademisi, praktisi industri, pemerintah, serta perwakilan internasional guna merumuskan solusi nyata mempercepat penerapan transportasi dan logistik ramah lingkungan di Tanah Air.

Kampus jadi Pusat Inovasi dan Kolaborasi

Deputy Campus Director Academic & Student Development BINUS @Bekasi, Prof. Dr. Ir. Sevenpri Candra, menyebut LLGCI sebagai langkah strategis menjadikan kampus sebagai pusat inovasi terpadu.

“Melalui LLGCI, kami ingin menjadikan kampus bukan hanya pusat pendidikan, tetapi juga pusat inovasi yang terintegrasi dengan dunia usaha dan mendukung pembangunan nasional berkelanjutan,” ujarnya saat membuka acara.

Inisiatif ini menegaskan peran perguruan tinggi dalam mendorong riset dan pengembangan teknologi transportasi hijau melalui kolaborasi lintas sektor.

Sinergi Global Percepat Transisi Ekologi

Proyek ini juga mendapat dukungan dari kedutaan asing. Natasja Van Der Geest mewakili Kedutaan Belanda menyatakan bahwa kolaborasi internasional sangat penting.

“Krisis iklim ini adalah tantangan global. Diperlukan sinergi internasional untuk berbagi pengalaman, teknologi, dan praktik terbaik agar transisi ke logistik hijau bisa berjalan lebih cepat dan efektif,” kata Natasja.

Representasi lain datang dari akademisi ikut memberikan wawasan global. Dr. Dennis Moeke dari HAN University, Belanda, memaparkan praktik logistik hijau di Eropa yang bisa diadaptasi di Indonesia.

Kebijakan Nasional Dukung Mobilitas Ramah Lingkungan

Bentuk keterlibatan pemerintah terlihat melalui kehadiran Capt. Novyanto Widadi dari Kementerian Perhubungan RI. Ia menyampaikan sejumlah inisiatif regulasi nasional yang fokus pada transportasi berkelanjutan.

“Komitmen pemerintah sudah jelas, tinggal bagaimana seluruh stakeholder berkolaborasi secara konsisten untuk mempercepat transisi ini,” ujar Capt. Novyanto.

Kebijakan yang diupayakan termasuk insentif bagi pengguna armada listrik, perbaikan infrastruktur hijau, dan dukungan pengembangan kendaraan logistik berbasis energi bersih.

Teknologi dan Riset Akselerator Green Logistics

Disampaikan oleh Dr. Ir. Hardijanto Saroso, Dean of BINUS Business School, kunci keberhasilan proyek ini adalah inovasi teknologi dan kolaborasi riset. Forum ini menilai digitalisasi rantai pasok, kendaraan ramah lingkungan, dan manajemen rute merupakan strategi strategis utama.

“Dengan memperkuat kemitraan, kita dapat mempercepat pengembangan riset dan implementasi green logistics, sehingga bisa berdampak langsung terhadap efisiensi biaya, kelestarian lingkungan, dan peningkatan daya saing nasional,” tegas Hardijanto.

Selain itu, forum membahas teknologi seperti IoT, cold chain optimization, dan sistem manajemen armada cerdas.

Komitmen Nyata dengan Penandatanganan LoI

Momentum LLGCI semakin diperkuat melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) oleh empat mitra strategis: BINUS University, Cikarang Dry Port, BRIN, dan HAN University Belanda.

Penandatanganan ini sekaligus menjadi pernyataan komitmen bersama untuk mengembangkan riset, teknologi, dan implementasi perpindahan logistik hijau.

“LoI ini menegaskan keseriusan kami semua untuk bekerja sama dalam penelitian, pengembangan teknologi, dan implementasi solusi nyata untuk green logistics,” ungkap Hardijanto.

Dampak Nyata untuk Masyarakat dan Lingkungan

With LLGCI, BINUS @Bekasi berharap kampus bertransformasi menjadi pusat inovasi berefek langsung pada masyarakat dan lingkungan. Program ini selaras dengan visi kampus menghasilkan talenta unggul yang peduli sosial dan lingkungan.

“Kami percaya pendidikan tinggi memiliki peran strategis untuk mencetak SDM yang mampu menjawab tantangan zaman, termasuk transisi menuju ekonomi hijau,” tambah Sevenpri.

Urgensi Target Emisi dan Aksi Cepat

Data dari International Energy Agency (IEA) memperingatkan bahwa tanpa aksi, sektor transportasi/logistik dapat menjadi kontributor terbesar emisi GRK pada tahun 2050. Oleh karena itu, langkah segera seperti elektrifikasi armada, penggunaan biofuel, dan integrasi moda transportasi rendah karbon menjadi prioritas.

LLGCI membuka peluang riset bersama dan pengembangan teknologi, khususnya terkait kendaraan listrik angkutan logistik dan supply chain cerdas.

Langkah Menuju Ekosistem Logistik Hijau

Strategi nasional memerlukan sinergi kebijakan dan sektor. Capt. Novyanto menyatakan bahwa pemerintah akan terus mendorong regulasi, infrastruktur, dan insentif agar opsi logistik ramah lingkungan semakin kompetitif.

Harapan untuk Generasi Mendatang

Kolaborasi ini bukan hanya tentang efisiensi bisnis, tetapi juga upaya meninggalkan warisan bumi yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

“Kita tidak hanya bicara efisiensi bisnis, tetapi juga warisan bumi yang lebih baik bagi anak cucu kita. Itu sebabnya inisiatif seperti LLGCI ini sangat penting untuk terus dijaga dan diperluas jangkauannya,” tutup Sevenpri.

Dengan agenda ini, Indonesia mengambil langkah konkret dalam mengubah sistem transportasi/logistik menjadi berkelanjutan—sebuah fondasi bagi pertumbuhan ekonomi hijau dan daya saing global di masa depan.

Terkini

KAI Logistik Bagikan 1.600 Buku Demi Generasi Emas

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:51 WIB

KAI Commuter Catat Kenaikan Penumpang Periode 2025

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:49 WIB

DAMRI Buka Lowongan Mekanik untuk Lulusan SMA SMK

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:46 WIB

Jadwal Lengkap Bus Sinar Jaya Rute Parangtritis Malioboro

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:44 WIB

Dermaga Pelabuhan Mamuju Capai Progres 70 Persen

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:41 WIB