PTPP Selesaikan Rumah Sakit Internasional, Bali Jadi Pusat Kesehatan

Senin, 30 Juni 2025 | 11:03:35 WIB
PTPP Selesaikan Rumah Sakit Internasional, Bali Jadi Pusat Kesehatan

JAKARTA - Bali International Hospital (BIH), rumah sakit bertaraf internasional pertama yang berdiri di Indonesia, resmi rampung dibangun oleh PT PP (Persero) Tbk atau PTPP. Proyek bernilai kontrak sebesar Rp998,3 miliar ini berdiri megah di kawasan ekonomi kesehatan Sanur, Bali, dan menjadi tonggak penting transformasi infrastruktur kesehatan nasional menuju daya saing global.

Penyelesaian pembangunan BIH menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem pelayanan kesehatan Indonesia yang selama ini masih bergantung pada fasilitas luar negeri. Rumah sakit ini hadir dengan layanan medis berstandar internasional dan teknologi canggih, sekaligus menawarkan kenyamanan resort di tengah suasana tropis Bali.

Rumah Sakit Berkelas Dunia

Bali International Hospital dirancang sebagai rumah sakit modern dengan konsep healing resort, menggabungkan layanan kesehatan premium dengan nuansa alam yang mendukung pemulihan pasien. Dengan luas bangunan mencapai lebih dari 67.000 meter persegi, BIH menghadirkan fasilitas lengkap untuk menunjang kebutuhan medis masyarakat dalam dan luar negeri.

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menjelaskan bahwa rumah sakit ini bukan hanya unggul dari sisi pelayanan medis, tetapi juga dari sisi inovasi konstruksi dan teknologi. “BIH menjadi proyek rancang bangun pertama di Indonesia yang menghadirkan layanan kedokteran nuklir lengkap, termasuk diagnostik in vivo dan teranostik,” ujarnya.

Rumah sakit ini dilengkapi teknologi canggih seperti PET Scan, SPEC CT, dan laboratorium radiofarmaka. Selain itu, fasilitas Linear Accelerator (LINAC) tipe True Beam yang saat ini merupakan spesifikasi tertinggi di Indonesia juga telah dipasang. Alat ini sangat mutakhir dan mampu menghancurkan sel tumor di organ bergerak seperti paru-paru dan jantung.

Layanan Medis Unggulan

BIH menghadirkan lima layanan unggulan yang dikenal dengan akronim CONGO, yaitu Cardiology (jantung), Oncology (kanker), Neurology (saraf), Gastroenterohepatology (saluran cerna dan hati), serta Orthopedics (tulang dan sendi). Keseluruhan layanan ini dirancang untuk memenuhi standar internasional dalam hal diagnosis dan pengobatan.

Tak hanya itu, fasilitas lain seperti ruang operasi berteknologi tinggi, unit gawat darurat (IGD), ICU, NICU, ruang rawat inap premium, dan gym rehabilitasi juga tersedia demi kenyamanan pasien. Dengan konsep pelayanan satu pintu dan berbasis digital, BIH diharapkan dapat mempercepat proses pelayanan serta meningkatkan efisiensi operasional rumah sakit.

Dukungan Infrastruktur Konstruksi Modern

Dalam pelaksanaannya, pembangunan BIH menggunakan teknologi terkini dalam bidang konstruksi, termasuk penerapan material bekisting plat terintegrasi yang mempercepat proses pembangunan. Ruang LINAC, misalnya, dibangun dengan dinding setebal 2,8 meter di setiap sisinya, untuk menjamin keamanan radiasi tingkat tinggi.

Joko menambahkan, proyek ini juga menggunakan sistem Building Information Modeling (BIM) dan Enterprise Resource Planning (ERP), yang memastikan akurasi tinggi dalam desain dan implementasi konstruksi. Hal ini memungkinkan PTPP untuk menyelesaikan proyek tepat waktu, dengan mutu bangunan yang sesuai standar internasional.

Menjadi Destinasi Wisata Medis

Pembangunan BIH merupakan bagian dari strategi besar untuk menjadikan Indonesia, khususnya Bali, sebagai destinasi wisata medis di kawasan Asia Pasifik. Keberadaan rumah sakit internasional ini membuka peluang besar untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap layanan kesehatan luar negeri, sekaligus menekan potensi kehilangan devisa negara yang nilainya mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya.

Tidak hanya itu, BIH juga membuka peluang bagi dokter diaspora untuk kembali berpraktik di tanah air. Beberapa dokter spesialis yang sebelumnya berkarier di luar negeri kini bergabung sebagai bagian dari tim medis BIH. Ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor kesehatan.

Simbol Komitmen BUMN untuk Bangsa

Bagi PTPP, penyelesaian proyek Bali International Hospital merupakan bukti nyata komitmen BUMN terhadap pembangunan nasional, khususnya dalam sektor infrastruktur kesehatan. Proyek ini juga menjadi bagian dari pelaksanaan program pembangunan rumah sakit bertaraf internasional yang tercantum dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional.

“Dengan rampungnya proyek rumah sakit BIH, kami menegaskan komitmen dalam pembangunan infrastruktur kesehatan berkualitas tinggi yang mendukung transformasi sektor pelayanan medis di Indonesia,” tutur Joko.

PTPP sendiri telah memiliki pengalaman panjang dalam membangun fasilitas kesehatan di berbagai daerah, namun BIH menjadi proyek terbesar dan paling prestisius sejauh ini. Rumah sakit ini diprediksi akan menjadi salah satu ikon baru layanan kesehatan Asia Tenggara.

Dampak Ekonomi dan Lingkungan Positif

Selain manfaat medis, BIH juga memberi dampak positif terhadap perekonomian daerah. Operasional rumah sakit ini akan membuka ribuan lapangan kerja langsung maupun tidak langsung, baik di bidang medis, administrasi, hingga layanan penunjang seperti katering dan transportasi. Dari sisi lingkungan, BIH juga telah dirancang ramah lingkungan dan efisien energi, dengan berbagai praktik pembangunan berkelanjutan yang sesuai dengan prinsip green building.

Keberadaan rumah sakit ini juga mendukung sektor pariwisata Bali yang kini mulai berkembang ke arah ekowisata dan wisata kesehatan. Fasilitas pengobatan modern yang berdampingan dengan suasana alam Bali menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing yang membutuhkan layanan kesehatan berkualitas tinggi.

Rampungnya pembangunan Bali International Hospital menandai era baru pelayanan kesehatan di Indonesia. Lebih dari sekadar fasilitas medis, BIH menjadi simbol kolaborasi sukses antara teknologi, inovasi, dan komitmen pembangunan nasional. Dengan layanan berstandar global, konsep ramah lingkungan, dan dukungan SDM unggul, rumah sakit ini siap bersaing sebagai destinasi wisata medis internasional.

Indonesia kini tidak hanya membangun rumah sakit, tetapi juga masa depan kesehatan yang lebih mandiri, maju, dan berdaya saing di panggung global.

Terkini

KAI Logistik Bagikan 1.600 Buku Demi Generasi Emas

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:51 WIB

KAI Commuter Catat Kenaikan Penumpang Periode 2025

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:49 WIB

DAMRI Buka Lowongan Mekanik untuk Lulusan SMA SMK

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:46 WIB

Jadwal Lengkap Bus Sinar Jaya Rute Parangtritis Malioboro

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:44 WIB

Dermaga Pelabuhan Mamuju Capai Progres 70 Persen

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:41 WIB