Mengenal Peluang Emas Danantara di Industri KPop dan Drakor

Rabu, 02 Juli 2025 | 12:43:48 WIB
Mengenal Peluang Emas Danantara di Industri KPop dan Drakor

JAKARTA - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menunjukkan minat untuk berinvestasi di industri hiburan Korea Selatan, khususnya di Korean Pop (K-Pop) dan Korean Drama (K-Drama). Ketertarikan ini mendapat sorotan dari sejumlah ekonom yang mewanti-wanti agar rencana investasi ini dikaji secara lebih mendalam mengingat risiko yang mungkin timbul.

Pandangan Ekonom terhadap Investasi KPop dan Drakor

Jaya Darmawan, peneliti dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), mengungkapkan bahwa minat Danantara berinvestasi di sektor ini perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Ia menilai kondisi ekonomi Korea Selatan saat ini sedang mengalami stagnasi, termasuk industri hiburan yang menjadi daya tarik utama.

Menurut Jaya, keputusan tersebut dinilai terlalu populis dan kurang didukung oleh analisis bisnis yang matang. Ditambah lagi, IMF telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan untuk tahun 2025 dari 2 persen menjadi hanya 1 persen. Hal ini juga disebabkan oleh lambatnya regenerasi artis-artis KPop yang menyebabkan konsumsi domestik menurun karena artis besar lebih fokus ke pasar global.

Data Penjualan dan Ekspor KPop yang Menurun

Penurunan penjualan album fisik KPop pada tahun 2024 menjadi 98,9 juta buah, turun sekitar 21,3 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Data Bea Cukai Korea Selatan juga menunjukkan nilai ekspor album KPop hanya naik tipis 0,55 persen menjadi 291,8 juta dollar AS pada 2024, jauh di bawah lonjakan ekspor selama pandemi.

Jaya meminta Danantara untuk menjelaskan lebih rinci mengenai bentuk dan strategi investasi mereka di industri hiburan Korea agar publik tidak menilai rencana ini hanya sebagai gimmick belaka.

Respon Danantara dan Pemerintah Korea Selatan

Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, menyatakan ketertarikan pada kerja sama industri media dan hiburan Korea. Pandu mengagumi bagaimana Korea Selatan mampu mempopulerkan bahasa dan budayanya secara global lewat musik dan film meski jumlah penduduknya relatif kecil.

Sikap positif juga datang dari pihak Kedutaan Besar Korea Selatan. Kuasa Usaha Park Soo-Deok menilai kerja sama ini memiliki potensi besar mengingat tingginya minat masyarakat Indonesia terhadap KPop dan Drakor.

Saran Ekonom Lokal agar Investasi Memperhatikan Budaya Indonesia

Sementara itu, Ekonom dari INDEF, Eko Listiyanto, memberikan pandangan yang berbeda. Ia menyarankan agar Danantara tidak hanya fokus pada investasi di industri hiburan asing, melainkan juga mempertimbangkan potensi budaya lokal dan konten yang merepresentasikan Indonesia.

Menurutnya, investasi yang memperkuat industri hiburan lokal dapat meningkatkan daya saing global Indonesia dan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang, terutama jika pelaku industri mampu memahami selera penonton dalam negeri.

Strategi Investasi yang Bijak dan Berkelanjutan

Investasi Danantara di industri KPop dan Drakor membuka peluang sekaligus risiko yang perlu diperhatikan secara seksama. Keterlibatan dalam industri hiburan yang sudah matang dan global seperti Korea Selatan bisa memberikan keuntungan, namun juga menuntut analisis bisnis yang mendalam dan perencanaan strategis.

Penting bagi Danantara untuk transparan dan jelas dalam menjelaskan bentuk investasi agar publik yakin ini bukan sekadar langkah populis. Selain itu, investasi di sektor hiburan lokal juga harus menjadi perhatian agar mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

Terkini

BTN Pastikan Operasional Bank Syariah Nasional Sebelum 2026

Kamis, 11 September 2025 | 15:32:53 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini Mencapai Level Rekor

Kamis, 11 September 2025 | 15:32:52 WIB

Saham Pilihan Hari Ini, Pantau Rekomendasi IHSG 2025

Kamis, 11 September 2025 | 15:32:51 WIB

11 Peluang Bisnis Pelajar SMA Agar Uang Jajan Tambah

Kamis, 11 September 2025 | 15:32:50 WIB

Asuransi Pilihan Tepat Lindungi Masa Depan Finansial

Kamis, 11 September 2025 | 15:32:48 WIB