Teknologi Hijau Dukung Petani Kurangi Emisi dan Biaya Produksi

Rabu, 02 Juli 2025 | 12:23:57 WIB
Teknologi Hijau Dukung Petani Kurangi Emisi dan Biaya Produksi

JAKARTA - Produksi beras di Indonesia menghadapi tantangan besar terkait emisi karbon yang tinggi, khususnya dari penggilingan padi yang masih menggunakan mesin berbasis diesel. Selain berdampak pada lingkungan, tingginya biaya operasional juga menggerus pendapatan petani dan pelaku usaha penggilingan padi.

Untuk mengatasi masalah ini, Program SWITCH-Asia Low Carbon Rice Project hadir sebagai solusi inovatif. Program ini didanai oleh Uni Eropa dan memberikan fasilitas serta pendampingan kepada 150 penggilingan padi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tujuannya adalah membantu petani beralih ke teknologi penggilingan ramah lingkungan.

Inovasi Teknologi Penggilingan Berbasis Listrik

Salah satu teknologi yang diperkenalkan adalah transisi dari mesin penggiling berbasis diesel ke energi listrik. Perubahan ini bertujuan menekan emisi karbon serta biaya produksi agar lebih efisien dan berkelanjutan.

“Proyek ini merupakan bukti bagaimana aksi iklim dan pembangunan ekonomi dapat berjalan beriringan,” ujar Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia. Penerapan teknologi hijau ini diharapkan memperkuat ekonomi desa sekaligus mengurangi dampak lingkungan.

Jawa Tengah: Lokasi Percontohan yang Strategis

Jawa Tengah dipilih sebagai salah satu provinsi utama penghasil beras sekaligus lokasi percontohan program. Kabupaten Klaten, Sragen, dan Boyolali menjadi titik fokus implementasi teknologi hemat energi ini.

Denis menuturkan, “Di Jawa Tengah, saya dan para duta besar yang lain telah melihat dampak nyata dari inovasi berkelanjutan, yakni emisi yang lebih rendah, ekonomi pedesaan yang lebih kokoh, dan kerja sama yang lebih erat antara Eropa dan Indonesia.”

Dukungan Pemerintah Daerah terhadap Program Hijau

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyambut baik dan mendukung penuh proyek ini. Menurutnya, Jawa Tengah adalah produsen beras terbesar kedua di Indonesia, yang menyuplai 18 persen kebutuhan nasional.

“Ekonomi Jawa Tengah sangat sehat dan kami akan membantu mengawal proses perizinan serta memberikan insentif pajak untuk proyek ekonomi hijau,” ujar Gubernur Luthfi. Ia juga mengajak Uni Eropa untuk berinvestasi dalam mendorong swasembada pangan dan praktik ekonomi hijau.

Kolaborasi Internasional untuk Ketahanan Pangan

Para duta besar Uni Eropa bertemu dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Surakarta untuk membahas kelanjutan kolaborasi program.

“Program SWITCH-Asia menegaskan komitmen kami terhadap kemitraan berkesinambungan yang bermanfaat bagi masyarakat dan Bumi,” tegas Denis. Hal ini menandai pentingnya kerja sama internasional dalam mengatasi isu perubahan iklim sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Implementasi dan Dampak Positif di Lapangan

Program ini diimplementasikan oleh Preferred by Nature bersama Perpadi dan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan. Pendampingan teknologi serta pelatihan bagi petani dan penggilingan padi menjadi kunci keberhasilan program.

Dengan teknologi yang lebih bersih dan efisien, petani dapat mengurangi jejak karbon sekaligus menekan biaya operasional. Hal ini mendorong keberlanjutan usaha tani sekaligus menjaga ketahanan pangan nasional.

Menuju Pertanian Berkelanjutan dan Sejahtera

Inovasi ini menjadi contoh nyata bahwa teknologi ramah lingkungan dan pembangunan ekonomi dapat berjalan beriringan. Di tengah tantangan iklim global, solusi hijau seperti ini sangat penting untuk masa depan pertanian Indonesia.

Diharapkan, keberhasilan program ini tidak hanya mengurangi emisi dan biaya, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani serta memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.

Terkini

Bank Jateng Hadirkan KPR Subsidi untuk PPPK Grobogan

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:30 WIB

Bank Jago Pertahankan Pertumbuhan Lewat Inovasi Digital

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:28 WIB

Bank Jatim Pacu Kinerja dengan Strategi Tiga Fokus Utama

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:27 WIB

BMKG Ingatkan Warga Jawa Timur Waspadai Cuaca Ekstrem

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:25 WIB

Harga Sembako Jawa Timur Hari Ini Stabil Terkendali

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:23 WIB