Pendidikan Diperkuat, Kunci Kebangkitan Bangsa

Kamis, 03 Juli 2025 | 07:43:41 WIB
Pendidikan Diperkuat, Kunci Kebangkitan Bangsa

JAKARTA - Pendidikan tidak sekadar soal belajar di ruang kelas. Bagi Prof Syawal Gultom, Guru Besar sekaligus Ketua Senat Universitas Negeri Medan (Unimed), pendidikan merupakan pondasi mutlak bagi kemajuan dan kebangkitan bangsa. Dalam berbagai perannya sebagai akademisi, pengajar, dan peneliti, Prof Syawal terus menegaskan bahwa masa depan Indonesia terletak pada bagaimana sistem pendidikan dikelola dan dijalankan.

Hal tersebut ia sampaikan saat menerima bukunya yang berjudul "Membangun Negeri dari Sekolah", hasil karyanya yang diterbitkan oleh Penerbit Dotplus dan diserahkan di Medan. Buku tersebut merupakan hasil refleksi panjang Prof Syawal atas perjalanan sistem pendidikan Indonesia serta tawaran solusi konkret untuk mengubah arah kebijakan pendidikan nasional.

Pendidikan, Bukan Infrastruktur, Sebagai Titik Awal Pembangunan

Dalam pernyataannya, Prof Syawal menegaskan bahwa pembangunan bangsa seharusnya tidak dimulai dari infrastruktur fisik, melainkan dari pembangunan pola pikir yang dibentuk melalui pendidikan. Ia mengkritisi paradigma pembangunan yang terlalu berorientasi pada fisik dan melupakan pembangunan akal dan karakter manusia.

“Konsep paling tua di bumi ini bukan membangun gedung, tapi membangun cara dan itulah konsep Tuhan. Manusia diberi akal untuk berpikir, dan sekolah adalah fasilitas untuk melatih itu,” ujarnya.

Sebagai mantan Rektor Unimed, Prof Syawal telah lama terlibat dalam pengembangan kebijakan dan tata kelola pendidikan tinggi di Indonesia. Ia melihat bahwa perubahan besar harus dimulai dari pendidikan dasar dan menengah, bukan hanya di jenjang perguruan tinggi.

Sekolah Bukan Sekadar Tempat Belajar, Tapi Pusat Peradaban

Bagi Prof Syawal, sekolah adalah pusat nilai-nilai luhur yang membentuk peradaban. Ia menyebut sekolah sebagai pusat kejujuran, integritas, dan disiplin, bukan sekadar tempat menuntut ilmu secara formal. Menurutnya, sekolah yang sehat dan dikelola secara profesional akan melahirkan generasi yang mampu menjawab tantangan bangsa.

“Sekolah itu bukan tempat numpang belajar, tapi pusat kejujuran, pusat integritas, pusat menjawab permasalahan bangsa, pusat disiplin. Di situ lah masa depan ditentukan,” katanya.

Pemimpin Pendidikan Harus Fokus Tata Arah Bangsa

Dalam konteks penguatan sistem pendidikan nasional, Prof Syawal menyoroti pentingnya peran pemimpin pendidikan. Ia berharap pemerintah dan para pemangku kepentingan benar-benar menempatkan pendidikan sebagai pusat pembangunan nasional, bukan hanya sebagai pelengkap kebijakan politik.

“Kalau kita tidak fokus pada sekolah, pendidikan kita tidak dikelola secara serius, pembangunan nasional yang diharapkan akan menghadapi kendala serius,” tegasnya.

Ia pun menekankan bahwa saat ini Indonesia memiliki 62 juta jiwa generasi masa depan yang berstatus sebagai siswa dan mahasiswa. Jika arah pendidikannya tidak ditata dengan baik, bangsa ini akan kesulitan mencapai kemajuan yang diharapkan.

Buku sebagai Refleksi Akademik dan Solusi Strategis

Buku Membangun Negeri dari Sekolah bukan sekadar kumpulan pemikiran, melainkan bentuk konkret komitmen pengabdian Prof Syawal sebagai akademisi. Dengan pendekatan akademik yang kuat serta pengalaman lapangan yang luas, buku ini berisi pandangan kritis terhadap kondisi pendidikan nasional dan menawarkan pendekatan strategis menuju perubahan.

“Buku tersebut hadir sebagai bentuk refleksi mendalam dan tawaran strategis untuk membangun masa depan bangsa melalui penguatan sistem pendidikan nasional,” ungkapnya.

Lebih dari itu, buku ini juga mengajak masyarakat untuk memandang pendidikan sebagai investasi jangka panjang bangsa, melebihi investasi pada sumber daya alam atau infrastruktur semata.

“Kalau pendidikan sungguh-sungguh dibenahi dan dijalankan secara profesional, kemajuan bangsa bukan sekadar harapan, tapi bisa diwujudkan,” katanya menegaskan.

Pendidikan Berkualitas Jadi Investasi Paling Bernilai

Dalam penjelasannya, Prof Syawal menyampaikan bahwa investasi paling berharga bukanlah pada tambang, minyak, atau lahan, melainkan pada kualitas sumber daya manusia. Dan untuk membentuk SDM yang unggul, pendidikan yang bermutu, merata, dan berkeadilan adalah satu-satunya jalan.

Buku ini diharapkan menjadi bahan bacaan publik yang relevan, khususnya bagi masyarakat sekolah, pengambil kebijakan, hingga pecinta dunia pendidikan. Peluncuran dan bedah buku direncanakan dalam waktu dekat sebagai upaya penyebaran ide-ide penting yang terkandung di dalamnya.

Pendidikan sebagai Pusat Harapan dan Perubahan

Gagasan-gagasan Prof Syawal Gultom menyiratkan bahwa pendidikan tidak bisa diposisikan sebagai sektor biasa. Ia harus menjadi pusat dari seluruh gerak pembangunan bangsa. Di tengah arus modernisasi dan kompetisi global, kualitas pendidikan akan menentukan apakah Indonesia mampu bangkit dan bersaing di dunia internasional.

Dan melalui buku Membangun Negeri dari Sekolah, ia ingin menitipkan pesan bahwa membenahi pendidikan adalah membenahi masa depan bukan sekadar wacana, tetapi sebuah kewajiban nasional yang tak bisa ditunda.

Terkini

KAI Logistik Bagikan 1.600 Buku Demi Generasi Emas

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:51 WIB

KAI Commuter Catat Kenaikan Penumpang Periode 2025

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:49 WIB

DAMRI Buka Lowongan Mekanik untuk Lulusan SMA SMK

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:46 WIB

Jadwal Lengkap Bus Sinar Jaya Rute Parangtritis Malioboro

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:44 WIB

Dermaga Pelabuhan Mamuju Capai Progres 70 Persen

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:41 WIB