Manfaat Buah Kelapa yang untuk Kesehatan dan Kandungannya

Kamis, 03 Juli 2025 | 15:46:49 WIB
manfaat buah kelapa

JAKARTA - Manfaat buah kelapa sudah dikenal sejak lama karena kelapa (Cocos nucifera) adalah satu-satunya spesies dalam genus Cocos dari suku Arecaceae.

Nama “kelapa” sendiri merujuk pada seluruh bagian tanaman ini, termasuk pohon, buah, serta bijinya. 

Kata ini diyakini berasal dari bahasa Portugis dan Spanyol pada abad ke-16, yakni "coco", yang berarti “kepala” atau “tengkorak”, terinspirasi dari tiga lekukan pada batok kelapa yang menyerupai wajah manusia.

Tanaman kelapa dikenal sangat serbaguna, karena hampir seluruh bagian dari pohon ini dapat dimanfaatkan oleh manusia, terutama masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. 

Dalam konteks ini, istilah kelapa merujuk secara khusus pada buah yang dihasilkan pohon tersebut. Kelapa telah dikenal luas berkat kegunaannya yang sangat beragam, mulai dari bahan makanan, minuman, hingga kosmetik. 

Daging buah kelapa yang telah matang biasanya dimanfaatkan sebagai sumber pangan penting, terutama di wilayah tropis dan subtropis. 

Keunikan kelapa dibanding buah lainnya terletak pada endosperma cairnya, yaitu cairan bening yang biasa disebut santan. 

Bahkan sebelum matang sempurna, air dari dalam buah kelapa muda sering dikonsumsi langsung sebagai minuman menyegarkan yang dikenal sebagai air kelapa.

Tanaman kelapa sendiri diperkirakan berasal dari wilayah pesisir Samudra Hindia di kawasan Asia dan kini telah tersebar ke berbagai daerah pesisir di seluruh dunia. 

Tidak mengherankan jika manfaat buah kelapa terus digunakan dan dikembangkan hingga saat ini dalam berbagai aspek kehidupan.

Kandungan dan Manfaat Buah Kelapa untuk Kesehatan

Manfaat buah kelapa berasal dari kandungan gizinya yang cukup beragam. Daging kelapa tidak hanya menjadi sumber lemak sehat, tetapi juga mengandung protein serta serat yang bermanfaat bagi tubuh. 

Kandungan nutrisi dalam setiap kelapa bisa bervariasi, tergantung pada jenis, ukuran, dan cara pengolahannya. 

Misalnya, kelapa yang disajikan dalam bentuk parutan segar akan memiliki komposisi nutrisi yang berbeda jika dibandingkan dengan kelapa yang sudah diolah menjadi bubuk instan.

Sebagai gambaran umum, dalam dua sendok makan atau sekitar 9,49 gram kelapa parut segar, terkandung sekitar 35 kkal energi, 1 gram serat, 2 gram karbohidrat, kurang dari 1 gram protein, 3 gram lemak, dan 1 gram gula. 

Selain itu, daging kelapa juga mengandung berbagai mineral penting seperti zat besi, mangan, kalium, fosfor, selenium, tembaga, dan magnesium.

Dengan nutrisi yang cukup lengkap tersebut, buah kelapa berperan dalam menjaga kesehatan tubuh dan memberikan sejumlah manfaat bagi keseimbangan fungsi organ tubuh. Berikut ini beberapa manfaatnya:

Menjaga kesehatan sistem cerna

Serat yang terkandung dalam bagian daging kelapa berperan penting dalam memberikan efek kenyang lebih lama, sekaligus mendukung fungsi sistem pencernaan agar tetap optimal dan membantu memperlancar buang air besar. 

Selain itu, minyak alami atau lemak sehat dalam kelapa turut berkontribusi dalam menjaga kesehatan usus karena membantu proses penyerapan berbagai jenis vitamin. 

Lemak sehat ini juga dapat menghambat pertumbuhan jamur penyebab infeksi, seperti Candida albicans, yang bisa menyerang saluran pencernaan. 

Tak hanya itu, senyawa MCT yang terdapat pada daging kelapa juga mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam perut, yang berfungsi untuk melindungi saluran cerna dari peradangan serta gangguan metabolik.

Membantu memperkuat sistem kekebalan

Kandungan antioksidan dalam kelapa berfungsi untuk melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh, sekaligus mendukung sistem kekebalan agar lebih kuat. 

Selain itu, zat mangan dan senyawa antioksidan dalam kelapa diyakini memiliki efek positif dalam mengurangi peradangan serta menjaga ketahanan tubuh secara menyeluruh.

Mendukung asupan mineral harian

Daging kelapa mengandung sejumlah mineral penting seperti tembaga, mangan, dan kalium yang berguna bagi fungsi tubuh. 

Dengan mengonsumsinya, tubuh dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan mineral harian yang penting untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan secara keseluruhan.

Membantu menjaga kecukupan cairan tubuh

Air kelapa dikenal luas sebagai minuman isotonik alami karena kandungan elektrolitnya yang tinggi. Zat ini sangat berguna dalam menggantikan cairan tubuh yang hilang setelah melakukan aktivitas berat maupun olahraga. 

Tak hanya itu, air dari buah ini juga kerap dijadikan pilihan untuk membantu mengatasi kondisi kekurangan cairan akibat dehidrasi atau diare. 

Dengan sifatnya yang menyegarkan, air kelapa menjadi alternatif alami yang efektif selain air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Mendukung peningkatan energi dan daya tahan

Kandungan asam lemak rantai sedang (MCFA) dalam daging kelapa dapat dicerna lebih cepat oleh tubuh dan digunakan sebagai sumber energi. 

Lemak jenis ini terbukti mampu membantu meningkatkan stamina, terutama bagi mereka yang aktif secara fisik atau rutin berolahraga. Oleh karena itu, buah ini sangat cocok dikonsumsi untuk mendukung ketahanan tubuh selama beraktivitas.

Menunjang kesehatan kulit

Minyak dari kelapa sudah lama dimanfaatkan dalam berbagai pengobatan tradisional serta digunakan sebagai bahan utama dalam produk perawatan kulit dan rambut. 

Minyak ini memiliki kemampuan untuk menjaga kelembapan, sehingga efektif digunakan untuk membantu mengatasi masalah kulit kering dan eksim, seperti kulit bersisik atau pecah-pecah. 

Kemampuannya dalam memperkuat lapisan pelindung kulit paling luar menjadikannya bermanfaat dalam menjaga kelembapan alami kulit dan mencegah iritasi.

Mengurangi risiko pembentukan batu ginjal

Memastikan tubuh mendapatkan cukup cairan merupakan langkah penting dalam mencegah terbentuknya batu ginjal. 

Penelitian menunjukkan bahwa air kelapa dapat menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan hanya air putih biasa, karena selain menghidrasi, air ini juga membantu mengurangi kemungkinan terbentuknya batu ginjal atau gangguan saluran kemih lainnya.

Mengenal Tanaman Kelapa

Pohon kelapa umumnya memiliki batang tunggal, meskipun dalam beberapa kasus tertentu bisa memiliki cabang. Akar pohonnya berbentuk serabut dengan struktur berkayu tebal, dan secara alami tumbuh subur di wilayah pesisir berpasir. 

Struktur batang pohon ini terdiri atas beberapa segmen, namun seiring bertambahnya usia, ruas-ruas tersebut akan tampak semakin samar. 

Sebagai tumbuhan monokotil sejati, batang kelapa memiliki jaringan pembuluh yang tersebar dan memiliki komposisi kayu.

Meski batangnya berkayu, kayu dari pohon kelapa kurang cocok dijadikan material konstruksi. Daunnya termasuk daun tunggal yang tersusun menyirip. 

Bunga kelapa tumbuh dalam bentuk majemuk dan berbentuk rangkaian yang terlindungi oleh braktea. 

Buah kelapa termasuk dalam kategori buah besar, dengan ukuran diameter yang bisa mencapai 10 hingga 20 cm, bahkan lebih besar lagi pada kondisi tertentu.

Warna buahnya bisa bervariasi, mulai dari hijau, kuning, hingga cokelat. Bagian luar buahnya terdiri dari serat yang mengandung lignin, yang dikenal sebagai sabut kelapa. 

Sabut ini berfungsi sebagai pelindung untuk endokarp yang keras, yang biasa disebut batok kelapa. Batok ini bersifat tahan air dan melindungi biji di dalamnya, yang hanya dibungkus oleh selaput tipis yang menempel di bagian dalam endokarp.

Bagian endosperm dari buah kelapa berbentuk cairan dengan kandungan enzim tinggi. Saat buah mulai matang, bagian cair ini perlahan berubah menjadi padatan dan menempel di dinding bagian dalam batok. 

Pohon kelapa dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 30 meter, dan habitat alaminya adalah wilayah pantai. 

Namun, tanaman ini masih dapat berkembang di dataran hingga ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, meskipun semakin tinggi lokasinya, pertumbuhan pohon cenderung melambat.

Tanaman kelapa tumbuh paling baik di daerah dengan curah hujan antara 1.300 hingga 2.300 mm per tahun. 

Meskipun demikian, tanaman ini masih bisa hidup di daerah dengan curah hujan mencapai 3.800 mm, asalkan sistem drainase tanahnya baik. Suhu ideal bagi pertumbuhan pohon ini berkisar antara 20 hingga 27 derajat Celsius. 

Tanaman ini sangat sensitif terhadap suhu rendah, dan bila suhunya turun di bawah 15 derajat, kelapa akan mengalami gangguan dalam fungsi fisiologis dan morfologisnya.

Pertumbuhan kelapa yang optimal juga sangat dipengaruhi oleh kelembapan udara. Tingkat kelembapan bulanan yang baik berada di kisaran 70 sampai 80 persen, dengan batas minimal kelembapan sebesar 65 persen. 

Apabila kelembapan terlalu rendah atau tingkat evapotranspirasi terlalu tinggi, tanaman akan mengalami kekeringan dan menyebabkan buahnya rontok sebelum matang. 

Sebaliknya, bila kelembapan terlalu tinggi, tanaman menjadi rentan terhadap serangan penyakit dan hama.

Tanaman kelapa paling ideal ditanam di dataran rendah dengan ketinggian antara 0 hingga 450 meter dari permukaan laut.

Jika ditanam di dataran yang lebih tinggi, antara 450 hingga 1.000 meter, kandungan minyak yang dihasilkan cenderung lebih rendah. 

Pohon kelapa dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, seperti tanah berpasir, tanah aluvial, tanah liat, vulkanik, berbatu, hingga laterit. Namun, jenis tanah terbaik untuk pertumbuhannya adalah tanah aluvial endapan.

Tanah yang baik untuk kelapa memiliki tingkat keasaman (pH) antara 5 hingga 8, dengan kisaran optimal antara 5,5 sampai 6,5. 

Jika pH tanah melebihi 7,5 dan unsur hara di dalamnya tidak seimbang, pohon kelapa bisa menunjukkan gejala kekurangan zat penting seperti mangan atau besi. 

Ketersediaan air tanah juga menjadi faktor penting, dan jumlah air harus sesuai dengan tingkat penguapan atau evapotranspirasi, yang artinya air harus cukup tersedia bagi tanaman.

Ketersediaan air tanah ini sangat ditentukan oleh karakteristik fisik tanah, termasuk struktur tanah, kadar bahan organik, dan kondisi penutup tanahnya. 

Untuk pertumbuhan yang baik, kedalaman tanah (solum) yang dibutuhkan adalah minimal antara 80 hingga 100 cm. Lahan tanam yang ideal adalah datar, dengan tingkat kemiringan antara 0 hingga 3 persen. 

Jika lahan memiliki kemiringan antara 3 hingga 50 persen, maka perlu dilakukan pembuatan terasering. Tujuannya adalah untuk menjaga kesuburan, mencegah erosi, dan memperbaiki struktur tanah yang telah mengalami kerusakan akibat erosi.

Penggunaan Tanaman Kelapa

Kelapa dikenal sebagai tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi masyarakat yang tinggal di wilayah tropis. Hampir semua bagian dari pohon ini dapat dimanfaatkan oleh manusia. 

Akar pohon kelapa, misalnya, menjadi inspirasi dalam pengembangan teknologi fondasi bangunan bernama Cakar Ayam, yang diterapkan oleh Sedijatmo di Bandara Soekarno-Hatta.

Batang pohon kelapa menghasilkan kayu yang dikenal dengan sebutan kayu glugu. Kayu ini tergolong ke dalam kualitas menengah dan biasa dimanfaatkan sebagai bahan papan bangunan rumah. 

Sementara itu, daun kelapa yang sudah kering sering dijadikan atap rumah oleh masyarakat.

Daun kelapa muda, yang dikenal sebagai janur, kerap dijadikan bahan anyaman untuk membuat ketupat atau berbagai hiasan menarik, khususnya oleh masyarakat di Pulau Jawa dan Bali. 

Produk kerajinan dari janur juga digunakan dalam berbagai upacara tradisional. Sedangkan tangkai dari anak daun kelapa, setelah dikeringkan, disebut lidi. Lidi-lidi ini jika dikumpulkan bisa digunakan sebagai sapu lidi.

Selain itu, ada juga bagian pohon yang dikenal sebagai mayang atau manggar dalam bahasa Jawa, yaitu tandan bunga muda. Mayang digunakan sebagai dekorasi dalam upacara pernikahan karena memiliki makna simbolik tertentu. 

Bagi masyarakat Jawa Matraman, mayang bisa digunakan sebagai bahan pengganti gori untuk membuat gudeg, yang kemudian dikenal sebagai gudeg manggar.

Buah kelapa yang masih muda, atau bunga betinanya, disebut bluluk dalam bahasa Jawa, dan bagian ini bisa dikonsumsi. Dari tangkai bunganya bisa diperoleh cairan manis yang disebut air nira atau legèn dalam bahasa Jawa. 

Air nira ini bisa diminum langsung sebagai minuman penyegar atau difermentasi menjadi tuak. Selain itu, nira juga merupakan bahan utama dalam pembuatan gula kelapa. Bagian paling bernilai dari kelapa adalah buahnya. 

Sabut kelapa, yang merupakan mesokarp berupa serat kasar, banyak diperdagangkan sebagai bahan bakar, bahan pembuat keset, isi jok kendaraan, media tanam anggrek, dan juga sebagai bahan dasar tali anyaman. 

Sedangkan tempurung atau batok kelapa, yang merupakan bagian endokarp, dapat dimanfaatkan sebagai wadah cairan, bahan bakar, bahan baku kerajinan tangan, hingga pengganti gayung.

Daging kelapa muda berwarna putih dan bertekstur lembut, sehingga sering digunakan dalam minuman seperti es kelapa muda atau es degan. 

Air kelapanya sendiri mengandung berbagai enzim yang dipercaya mampu menetralisir racun dan memberikan sensasi menyegarkan atau menenangkan. 

Ada pula jenis kelapa yang daging buahnya tidak menempel pada batok, yang dikenal sebagai kelapa kopyor.

Sementara itu, daging kelapa tua berwarna putih dengan tekstur yang keras, biasanya hanya diambil sarinya untuk dijadikan santan. 

Daging kelapa tua ini juga bisa dikeringkan untuk menghasilkan produk bernilai jual tinggi yang disebut kopra. Kopra menjadi bahan dasar pembuatan minyak kelapa dan produk turunannya.

Air kelapa tua biasanya dianggap limbah, tetapi dapat diolah kembali menjadi produk seperti nata de coco, yang digunakan sebagai bahan campuran minuman penyegar. 

Daging kelapa juga bisa berfungsi sebagai penambah aroma pada masakan, atau diolah menjadi produk perawatan rambut rontok dan rapuh. Selain itu, daging kelapa yang telah dikeringkan dan digiling dapat dijadikan tepung kelapa.

Sebagai penutup, beragam manfaat buah kelapa menjadikannya pilihan alami yang bernilai, baik untuk kesehatan, kebutuhan sehari-hari, hingga industri kreatif.

Terkini

KAI Logistik Bagikan 1.600 Buku Demi Generasi Emas

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:51 WIB

KAI Commuter Catat Kenaikan Penumpang Periode 2025

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:49 WIB

DAMRI Buka Lowongan Mekanik untuk Lulusan SMA SMK

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:46 WIB

Jadwal Lengkap Bus Sinar Jaya Rute Parangtritis Malioboro

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:44 WIB

Dermaga Pelabuhan Mamuju Capai Progres 70 Persen

Kamis, 11 September 2025 | 18:46:41 WIB