JAKARTA - Pohon bidara adalah tanaman bernama latin Ziziphus mauritiana yang dikenal luas karena dipercaya mampu menangkal gangguan makhluk halus.
Tanaman ini diperkirakan berasal dari Tiongkok dan telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk ke kawasan Asia Tenggara seperti Indonesia.
Tumbuhan ini biasanya memiliki ukuran sedang dan dapat tumbuh hingga mencapai tinggi sekitar 12 meter. Meski begitu, bentuknya seringkali menyerupai semak karena ukurannya yang relatif kecil.
Cara menanamnya pun tergolong mudah, apalagi jika ditanam di wilayah beriklim tropis seperti di Indonesia.
Bagian daun dan buah dari tanaman ini telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional. Kandungan senyawa dalam daun bidara disebut-sebut mampu membantu menurunkan kadar gula darah dan lemak.
Sayangnya, meskipun memiliki banyak manfaat, belum semua orang menyadari potensi tanaman ini untuk kesehatan.
Tanaman ini juga dipercaya mampu membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan. Ciri khasnya yang mudah dikenali terletak pada warna daunnya yang hijau cerah dan mengkilap.
Kini, bidara mulai diolah menjadi suplemen herbal yang dipercaya bermanfaat untuk mengatasi masalah pencernaan hingga gangguan suasana hati.
Namun demikian, pemanfaatan tanaman ini masih terbatas karena belum didukung oleh banyak bukti ilmiah yang kuat. Walau begitu, mengenal lebih dekat pohon herbal ini tentu bukanlah hal yang merugikan.
Pohon bidara adalah salah satu kekayaan alam yang potensial untuk dikembangkan sebagai solusi alami dalam menjaga kesehatan tubuh.
Pohon Bidara adalah
Pohon bidara adalah tanaman berkayu kecil yang dipercaya dapat mengusir gangguan makhluk halus, suatu kepercayaan yang cukup dikenal di masyarakat. Tanaman ini memiliki daun yang lebat dan tersusun menyerupai payung.
Bentuk morfologi tersebut merupakan adaptasi tanaman terhadap habitatnya yang biasanya berada di lingkungan kering.
Selain dipercaya memiliki khasiat gaib, pohon ini juga menyimpan banyak manfaat kesehatan yang membuatnya semakin diminati dan dipelihara oleh masyarakat di rumah mereka.
Meskipun termasuk tanaman berkayu, batang pohon bidara relatif kecil sehingga tampak seperti perdu atau semak.
Tanaman ini juga dikenal dengan beberapa nama lain seperti Indian Plum, Jujube, dan Chinese Apple, yang mencerminkan asal-usulnya di wilayah Asia. Di Indonesia sendiri, iklim dan kondisi lingkungan sangat mendukung pertumbuhan pohon ini.
Di beberapa daerah, pohon bidara memiliki sebutan lokal yang berbeda-beda, misalnya di Bali dikenal sebagai bekul, di Jawa dan Sunda disebut widara, serta di Sumba dikenal dengan nama kalangga.
Dari segi fisik, pohon bidara termasuk ke dalam kelompok semak atau perdu karena susunan bunga dan daunnya yang padat membentuk seperti payung.
Morfologi Pohon Bidara
Morfologi pohon bidara terdiri dari empat bagian utama yaitu batang, bunga, daun, dan buah.
Batang
Sebagai tanaman yang termasuk perdu atau semak, batang pohon ini cukup kecil namun berkayu. Batang bisa tumbuh tegak dengan ketinggian sekitar 15 meter dan diameter mencapai sekitar 40 sentimeter.
Kulit batang berwarna hitam atau abu-abu gelap dengan tekstur yang kasar dan pecah-pecah secara tidak beraturan. Batang juga memiliki ruas dan dilengkapi duri tajam berwarna kemerahan.
Pertumbuhan batang menyebar ke berbagai arah dan ada bagian yang menggantung ke bawah. Rantingnya tumbuh tidak beraturan dan ditutupi oleh bulu-bulu halus.
Bunga
Bunga pada pohon ini berwarna putih atau sedikit kekuningan dengan bentuk menyerupai bintang.
Biasanya tumbuh tunggal di ketiak daun dan membentuk beberapa kuntum bunga. Ukuran bunga sangat kecil, sekitar 2 sampai 3 milimeter dengan aroma yang harum.
Setiap bunga memiliki lima kelopak dan bersifat protandri, yang berarti benang sarinya matang lebih dulu dibanding putiknya. Karena itu, proses penyerbukan sangat bergantung pada bantuan serangga.
Daun
Daun pohon ini berbentuk oval atau bulat telur dengan warna hijau tua mengkilap pada bagian atas. Tepi daun cenderung tumpul, sementara bagian bawah daun berwarna sedikit putih atau cokelat dengan bulu-bulu halus.
Panjang daun berkisar antara 2 sampai 9 sentimeter dan lebarnya sekitar 5 sentimeter. Terdapat tiga tulang daun yang mulai dari pangkal, tengah, hingga ujung daun.
Daun tumbuh secara tunggal dan berseling, biasanya berada pada tangkai pendek sepanjang 8 sampai 15 sentimeter.
Buah
Pohon bidara menghasilkan buah yang bentuknya mirip tomat. Saat masih muda, buah ini berwarna hijau muda, lalu berubah menjadi jingga atau merah ketika matang. Daging buahnya terasa manis dan kaya akan kandungan air.
Namun, ketika sudah terlalu matang, rasa manisnya berkurang karena tekstur daging menjadi lebih bertepung. Warna daging buah yang sangat matang cenderung kekuningan dan mengeluarkan aroma khas yang cukup tajam.
Ukuran buah bidara rata-rata sekitar 4 cm lebar dan 6 cm panjang, terutama pada tanaman yang dibudidayakan. Buah yang tumbuh secara alami biasanya lebih kecil, tetapi kulitnya tetap licin dan mengkilap.
Tanaman ini mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan, meskipun lebih optimal tumbuh di daerah kering dan panas, dengan curah hujan tahunan antara 15 sampai 125 mm.
Suhu ideal untuk pertumbuhannya berkisar antara 7-13°C sebagai batas bawah dan 37-38°C sebagai batas atas.
Di India, tanaman ini dapat tumbuh di tanah lempung atau berpasir dengan pH dari netral sampai basa, dan memerlukan paparan sinar matahari yang cukup.
Sedangkan di China, tanaman bidara tumbuh hingga ketinggian 1.650 meter di atas permukaan laut, sementara budidaya biasanya dilakukan pada ketinggian sekitar 1.000 mdpl. Di Indonesia, tanaman ini umumnya ditemukan di ketinggian sekitar 400 mdpl.
Kandungan Daun Bidara
Walaupun riset mengenai dampak kesehatan dari tanaman bidara masih terbatas, ada beberapa indikasi yang menunjukkan potensi manfaatnya bagi kesehatan.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry mengungkapkan bahwa tanaman ini dapat membantu mengurangi peradangan, mendukung kesehatan pencernaan, menangani beberapa gangguan kesehatan, serta berperan dalam pencegahan depresi.
Selain itu, buah bidara yang bentuknya mirip tomat kaya akan vitamin, mineral, serat, dan rendah kalori.
Berdasarkan data dari Department of Agriculture, dalam 100 gram buah bidara—sekitar tiga buah—terdapat nutrisi penting seperti 79 kalori, tanpa kandungan lemak, 10 gram serat, 1 gram protein, 20 gram karbohidrat, serta kalium dan vitamin C masing-masing memenuhi sekitar 5% dan 77% dari kebutuhan harian yang direkomendasikan.
Jika ingin memanfaatkan tanaman ini sebagai obat herbal untuk berbagai masalah kesehatan, penggunaan secara bertahap dan rutin bisa membantu memperoleh manfaat yang optimal.
Manfaat Pohon Bidara Sehari-hari
Tahu nggak, ada salah satu manfaat paling terkenal dari daun pohon bidara yang dipercaya oleh banyak orang bisa dipakai untuk mengusir gangguan roh halus seperti setan dan jin.
Selain itu, pohon bidara menyimpan beragam khasiat lain yang bermanfaat bagi kesehatan dan lingkungan. Apa saja manfaat pohon bidara? Yuk, simak kegunaannya berikut ini:
Menangkal Erosi Tanah
Pohon bidara memiliki sistem akar tunggang yang kuat dan dalam, sehingga sangat efektif untuk mencegah erosi tanah.
Karena alasan ini, banyak orang menanam pohon bidara di sekitar tepi sungai dengan tujuan menstabilkan tanah dan mengurangi risiko terjadinya erosi sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan.
Sumber Pewarna Alami
Kulit batang dan akar pohon bidara mengandung sekitar 7% tanin, sebuah senyawa yang juga ada dalam jumlah kecil pada daun pohon ini. Tanin dapat memberikan warna gelap, terutama ketika dilarutkan dalam air.
Oleh sebab itu, bagian-bagian pohon bidara seperti kulit batang, daun, dan akar sering digunakan sebagai bahan pewarna alami.
Namun, untuk mendapatkan warna hitam yang lebih intens, biasanya perlu dicampur dengan bahan lain agar hasilnya lebih optimal.
Bahan untuk Olahan Makanan
Buah dari pohon bidara memiliki rasa asam dan manis, sehingga sering dijadikan sebagai bahan manisan. Buah ini juga bisa langsung dimakan tanpa diolah terlebih dahulu.
Di India, buah bidara banyak diolah menjadi manisan. Selain itu, ada pula cara mengonsumsinya dengan merebus buah tersebut sebelum disantap.
Di kawasan Asia Tenggara, buah bidara muda biasanya disantap bersama garam, sementara buah yang sudah matang kerap dikeringkan.
Setelah dikeringkan, buah ini kemudian diolah menjadi bubuk. Di Indonesia, daun muda dari pohon bidara pun kerap digunakan sebagai bahan tambahan dalam masakan sayur.
Manfaat untuk Perawatan Kecantikan
Selain manfaat lainnya, daun pohon bidara juga dikenal memiliki khasiat untuk kecantikan.
Kandungan yang terdapat pada daun ini dipercaya mampu mengatasi berbagai masalah kulit wajah, seperti mengurangi kerutan, menghilangkan lingkaran gelap di sekitar mata, serta membantu mengatasi jerawat.
Cara pemakaiannya cukup sederhana, yakni dengan mengambil beberapa lembar daun bidara, mencucinya hingga bersih, lalu menghaluskannya dengan air sampai menjadi tekstur kental.
Hasil tumbukan ini kemudian digunakan sebagai masker wajah, dioleskan secara merata, didiamkan beberapa menit, dan akhirnya dibilas dengan air bersih.
Manfaat Pohon Bidara untuk Kesehatan
Selain manfaat yang sudah disebutkan, pohon bidara juga menyimpan berbagai kegunaan lain untuk kesehatan tubuh.
Hal ini karena daun bidara mengandung beragam zat penting seperti flavonoid, alkaloid siklopeptida, polifenol, minyak atsiri, glikosida, mineral, vitamin, saponin dammarane, dan asam amino.
Kandungan-kandungan tersebut membuat daun bidara kaya manfaat kesehatan lainnya.
Selain itu, daun bidara memiliki sifat antioksidan dan antibakteri yang berperan dalam meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Berikut beberapa khasiat daun bidara untuk kesehatan:
Mengatasi Kesulitan Tidur
Daun bidara mengandung saponin yang memiliki efek menenangkan sehingga dapat membantu mengatasi masalah sulit tidur atau insomnia.
Cara penggunaannya cukup dengan merebus beberapa lembar daun bidara dan meminum air rebusannya sebagai teh yang berfungsi sebagai obat tidur alami agar mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.
Menurunkan Kolesterol Jahat
Daun bidara juga efektif dalam menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Karena mudah larut dalam air, rebusan daun bidara dapat membantu mengikat kolesterol dalam sistem pencernaan sehingga kadar kolesterol turun dan tetap di bawah batas yang berbahaya, yakni 240 mg/dl.
Menjaga Kesehatan Saluran Pencernaan
Manfaat daun bidara juga meliputi kemampuan mengatasi berbagai gangguan pencernaan dan menjaga kesehatan organ pencernaan. Contohnya, daun ini dapat membantu mengurangi gejala penyakit maag akibat naiknya asam lambung.
Selain itu, daun bidara mampu mengeluarkan racun dari saluran pencernaan, menyembuhkan infeksi, serta mengatasi berbagai masalah pencernaan lain.
Untuk mendapatkan manfaat ini, disarankan meminum air rebusan daun bidara secara rutin setiap hari.
Mencegah Depresi
Daun bidara juga memiliki kemampuan untuk mencegah dan membantu mengatasi depresi. Kandungan dalam daun ini memberikan efek menenangkan sekaligus menyejukkan tubuh, sehingga dapat meredakan gejala depresi.
Untuk mendapatkan manfaat ini, kamu bisa membuat ramuan dari daun bidara atau menyeduhnya menjadi teh herbal, lalu mengonsumsinya secara rutin.
Mengatasi Sariawan
Sariawan biasanya terjadi karena kekurangan vitamin C. Karena daun bidara mengandung antioksidan, daun ini mampu membantu mengobati sariawan dengan melindungi mulut dari perkembangan bakteri penyebab masalah tersebut.
Selain sariawan, daun bidara juga bermanfaat mengatasi masalah lain di area mulut, seperti bibir kering dan pecah-pecah.
Mempercepat Proses Penyembuhan Luka
Sifat antibakteri dan anti-inflamasi yang dimiliki daun bidara membuatnya efektif dalam mempercepat penyembuhan luka, termasuk luka bakar. Daun ini bisa dipakai untuk merawat luka gores, lecet, hingga bekas luka bakar.
Kandungan glikosida di dalamnya juga membantu menghilangkan bekas luka. Untuk memperoleh manfaat optimal, kamu bisa rutin mengonsumsi air rebusan daun bidara.
Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi
Daun bidara kaya akan kandungan kalsium yang penting untuk menjaga serta memperkuat tulang dan gigi.
Dengan rutin mengonsumsi daun ini, tulang dan gigi menjadi lebih kuat dan terhindar dari keropos, sekaligus membantu menjaga stamina dan kesehatan secara keseluruhan.
Jadi, daun bidara bisa menjadi pilihan alami untuk mendukung kesehatan tulang dan gigi.
Sebagai penutup, pohon bidara adalah tanaman serbaguna yang membawa banyak manfaat, baik untuk kesehatan, kecantikan, maupun pelestarian lingkungan sekitar kita.