Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Cek Detail Terbarunya

Jumat, 04 Juli 2025 | 10:47:32 WIB
Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Cek Detail Terbarunya

JAKARTA - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mencatat penurunan pada perdagangan Jumat, 4 Juli 2025. Pergerakan harga yang merosot ini menambah deretan tekanan yang sudah terjadi sepanjang pekan lalu. Meski demikian, fluktuasi harga emas menjadi salah satu dinamika pasar yang wajar, terutama di tengah kondisi ekonomi global yang sedang berubah cepat.

Pada perdagangan hari ini, harga emas Antam turun sebesar Rp 4.000 per gram menjadi Rp 1.907.000, dari posisi sebelumnya Rp 1.911.000 per gram. Penurunan ini melanjutkan tren yang terjadi sejak beberapa hari terakhir, di mana pada Kamis harga emas turun Rp 8.000, Jumat pekan lalu turun Rp 17.000, dan Sabtu turun Rp 23.000.

Detail Harga Emas Antam Hari Ini

Selain harga jual, harga buyback atau harga jual kembali emas Antam juga ikut mengalami penurunan. Saat ini, harga buyback turun Rp 4.000 menjadi Rp 1.751.000 per gram. Ini menjadi informasi penting bagi pemilik emas yang ingin menjual kembali kepada Antam.

Penting untuk dicatat bahwa transaksi penjualan emas batangan dikenakan pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 34/PMK.10/2017. Bila penjualan emas melebihi Rp 10 juta, maka dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen bagi pemegang NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP. Pajak ini langsung dipotong dari nilai buyback yang diterima.

Berikut adalah harga emas Antam dalam berbagai pecahan yang tercatat pada Jumat, 4 Juli 2025:

0,5 gram: Rp 1.003.500

1 gram: Rp 1.907.000

2 gram: Rp 3.758.000

3 gram: Rp 5.617.000

5 gram: Rp 9.339.000

10 gram: Rp 18.600.000

25 gram: Rp 46.337.500

50 gram: Rp 92.555.000

100 gram: Rp 184.990.000

250 gram: Rp 462.087.500

500 gram: Rp 923.875.000

1.000 gram: Rp 1.847.600.000

Faktor Penyebab Penurunan Harga Emas

Penurunan harga emas Antam ini tidak lepas dari tren harga emas dunia yang juga melemah. Pada Kamis, 3 Juli 2025, harga emas anjlok sekitar 1% setelah data penggajian Amerika Serikat menunjukkan hasil yang lebih kuat dari perkiraan. Kinerja ekonomi AS yang positif ini memperkuat ekspektasi bahwa The Federal Reserve (bank sentral AS) tidak akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat, sehingga menurunkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Mengutip laporan CNBC, harga emas spot turun 1% menjadi USD 3.325,48 per ounce pada pukul 13.03 GMT, sementara harga emas berjangka AS melemah 0,7% ke level USD 3.336.

Data penggajian nonpertanian AS naik 147.000 pada bulan lalu, melebihi prediksi ekonom yang hanya memperkirakan kenaikan 110.000. Kuatnya data ini membuat pasar memperkirakan The Fed akan menunda pemangkasan suku bunga, yang kemudian membuat dolar AS menguat dan menekan harga emas.

Direktur High Ridge Futures, David Meger, menjelaskan, “Jumlah lapangan pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan mengurangi kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed lebih awal dari yang diantisipasi, sehingga dolar AS menguat dan menambah tekanan pada pasar emas.”

Dampak Penguatan Dolar dan Sentimen Investor

Penguatan dolar AS menyebabkan emas batangan menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri, sehingga permintaan melemah. Investor kini mulai memprediksi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 53 basis poin pada akhir tahun, lebih rendah dari prediksi sebelumnya sekitar 66 basis poin.

Suku bunga yang tinggi umumnya menurunkan minat terhadap emas karena emas tidak memberikan imbal hasil (yield) seperti instrumen bunga tetap. Oleh karena itu, ketika ekspektasi suku bunga naik, emas cenderung melemah.

Selain faktor suku bunga, pergerakan harga emas juga dipengaruhi oleh berbagai kebijakan dan situasi geopolitik. Misalnya, dalam perdagangan global, kesepakatan antara Amerika Serikat dan Vietnam yang diumumkan baru-baru ini akan berpengaruh pada pasar logam mulia dan komoditas lain.

Perspektif Pasar dan Investor

Menurut Analis Julius Baer, Carsten Menke, kekhawatiran investor terhadap kenaikan utang negara AS yang terus membengkak bisa menjadi sentimen positif jangka panjang bagi emas. “Karena utang AS terus meningkat, investor mungkin akan lebih khawatir tentang dolar AS yang menguntungkan emas dalam jangka panjang,” ujarnya.

Selain emas, logam mulia lain juga mengalami fluktuasi. Harga perak spot turun tipis 0,2% ke USD 36,51 per ounce, platinum merosot 2,9% ke USD 1.376,80, dan paladium menyusut 2,3% ke USD 1.128,78.

Pergerakan harga emas Antam yang turun Rp 4.000 pada Jumat, 4 Juli 2025, merupakan cerminan dari dinamika pasar global yang terus berubah. Kinerja ekonomi AS yang kuat serta penguatan dolar menjadi faktor utama tekanan terhadap harga emas. Namun, emas tetap menjadi aset yang diminati oleh investor, terutama dalam konteks ketidakpastian ekonomi global dan risiko geopolitik.

Bagi pembeli dan pemilik emas, penting untuk terus memantau perkembangan harga dan kebijakan ekonomi yang dapat memengaruhi harga emas. Pemahaman terhadap fluktuasi ini dapat membantu dalam mengambil keputusan jual beli yang tepat.

Terkini

Bank Jateng Hadirkan KPR Subsidi untuk PPPK Grobogan

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:30 WIB

Bank Jago Pertahankan Pertumbuhan Lewat Inovasi Digital

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:28 WIB

Bank Jatim Pacu Kinerja dengan Strategi Tiga Fokus Utama

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:27 WIB

BMKG Ingatkan Warga Jawa Timur Waspadai Cuaca Ekstrem

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:25 WIB

Harga Sembako Jawa Timur Hari Ini Stabil Terkendali

Kamis, 11 September 2025 | 16:41:23 WIB