Pengertian Palawija, Manfaat, Keunggulan, hingga Jenisnya

Jumat, 04 Juli 2025 | 15:06:06 WIB
pengertian palawija

JAKARTA - Pengertian palawija merujuk pada jenis tanaman yang ditanam sebagai alternatif sumber pangan setelah masa panen utama berakhir. 

Di tengah berbagai upaya untuk memperoleh penghasilan, bertani masih menjadi salah satu pilihan utama masyarakat di Indonesia, mengingat sektor ini tetap memberikan kontribusi besar terhadap roda perekonomian.

Para petani terus berusaha meningkatkan hasil pertanian dengan kualitas yang baik dan kuantitas yang memadai. Untuk mendukung hal tersebut, berbagai strategi dan metode pertanian diterapkan guna mendongkrak produktivitas pangan nasional.

Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah dengan membudidayakan tanaman jenis palawija. Secara umum, tanaman ini dipilih sebagai selingan setelah lahan digunakan untuk menanam tanaman pokok. 

Sistem tanam semacam ini dianggap efektif untuk menjaga keseimbangan tanah, khususnya dalam hal kestabilan kadar pH atau tingkat keasamannya.

Tujuan utama dari pola tanam tersebut adalah untuk memastikan bahwa tanah tetap produktif dan mampu menghasilkan pangan dalam jumlah yang lebih besar dengan mutu yang lebih tinggi. 

Di sisi lain, penanaman tanaman palawija juga mendukung ketersediaan pangan bagi masyarakat luas.

Ada berbagai macam jenis tanaman yang tergolong ke dalam kategori ini, seperti kacang-kacangan, umbi-umbian, serta rempah-rempah. 

Semuanya merupakan bahan makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan memiliki nilai guna yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang jenis dan manfaatnya, mari lanjutkan membaca pembahasan ini sampai akhir agar kamu memahami lebih jauh tentang pengertian palawija dan peran pentingnya dalam sistem pertanian di Indonesia.

Pengertian Palawija

Saat membahas palawija, tentu penting untuk memahami maknanya secara lebih mendalam. 

Sebelumnya, telah disampaikan secara umum mengenai pengertian palawija, namun melalui penjelasan kali ini, pemahaman tersebut akan dijabarkan dengan lebih rinci.

Pada dasarnya, sistem penanaman palawija merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh petani untuk mendorong keberagaman jenis bahan pangan di wilayah seperti Indonesia. 

Tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dengan mutu yang lebih tinggi, sekaligus menjaga ketersediaan pangan dalam jangka panjang.

Umumnya, tanaman palawija mulai dibudidayakan saat harga komoditas utama mengalami penurunan di pasaran. 

Dengan cara ini, keberlangsungan hasil pertanian tetap dapat dipertahankan meskipun sektor utama sedang mengalami kendala dari sisi ekonomi.

Salah satu keunggulan dari tanaman palawija adalah kemampuannya untuk tumbuh di berbagai jenis lahan yang belum dimanfaatkan, seperti lahan tidur atau bekas kawasan hutan. 

Hal ini menjadikan palawija sebagai bagian dari sistem pertanian berkelanjutan, yang tidak hanya membantu meningkatkan hasil tani, tetapi juga bermanfaat dalam mengganggu siklus hidup hama dan penyakit yang biasanya merugikan petani saat masa panen tiba.

Kenapa Tanaman Palawija Dibutuhkan?

Walaupun nasi yang berasal dari beras merupakan bahan makanan utama, proses budidaya tanaman padi memerlukan ketersediaan air dalam jumlah besar agar pertumbuhannya optimal. 

Ketika musim kemarau tiba, kebutuhan air untuk tanaman ini memberikan tekanan lebih terhadap sistem pengairan karena tetap membutuhkan suplai yang cukup tinggi.

Untuk mengatasi kendala tersebut, banyak petani memilih menanam jenis tumbuhan lain yang lebih adaptif terhadap kondisi kering. 

Biasanya, dilakukan sistem pergiliran tanaman, yaitu menanam jenis tumbuhan berbeda secara bergantian di lahan yang sama. 

Sebagai contoh, saat musim kemarau tiba, tanaman padi digantikan oleh jenis tanaman lain yang lebih sesuai dengan kondisi kekurangan air.

Tanaman pengganti ini umumnya memiliki sifat tahan terhadap kekeringan dan tidak membutuhkan banyak air, sehingga sistem pengairan bisa lebih efisien selama musim kemarau. 

Dalam istilah kuno yang berasal dari bahasa Sansekerta, jenis tanaman ini dikenal dengan sebutan "phaladwija", yang secara harfiah bermakna tanaman kedua.

Berdasarkan hal tersebut, jenis tanaman ini bisa diartikan sebagai hasil panen lanjutan setelah tanaman utama telah selesai dipanen. 

Istilah ini pada mulanya muncul di kalangan petani di Jawa, yang menggunakannya untuk menyebut tanaman pangan selain padi.

Lebih jauh lagi, jenis tanaman ini juga memiliki peran penting dalam mendukung keberagaman pangan di Indonesia dan berkontribusi pada upaya menjaga kestabilan ketersediaan pangan nasional.

Manfaat dan Keunggulan Tanaman Palawija

Walaupun tergolong sebagai tanaman alternatif yang ditanam setelah masa panen komoditas utama selesai, bukan berarti jenis tanaman ini tidak membawa manfaat. Justru ada sejumlah keuntungan yang bisa diperoleh dari menanamnya.

Apa saja manfaat yang bisa diberikan oleh jenis tanaman ini? Berikut penjabaran lengkapnya:

Tahan Kekurangan Air

Telah disebutkan sebelumnya bahwa tanaman ini memiliki kemampuan untuk tumbuh dengan baik meskipun air yang tersedia terbatas. 

Kemampuan beradaptasi pada kondisi lahan kering atau saat musim kemarau menjadi keunggulan tersendiri dibandingkan tanaman pokok seperti padi yang memerlukan suplai air dalam jumlah besar.

Berpotensi Meningkatkan Pendapatan

Bukan hanya padi yang dapat dikonsumsi langsung maupun dijual kembali. Tanaman alternatif ini juga memiliki nilai ekonomis karena dapat dikonsumsi sehari-hari dan dipasarkan. 

Banyak jenisnya yang bisa diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi atau dijadikan bahan pokok langsung. Karena permintaannya masih cukup tinggi di masyarakat, menanam tanaman ini tetap menjadi peluang usaha yang menjanjikan.

Membantu Menstabilkan pH Tanah

Menanam jenis tanaman yang sama terus-menerus pada satu lahan dapat mengubah tingkat keasaman tanah secara tidak seimbang. 

Untuk menjaga kestabilannya, sistem tanam bergilir menjadi solusi, salah satunya dengan mengganti tanaman pokok dengan jenis ini. 

Menggunakan metode tersebut dapat membantu menjaga kualitas tanah, baik saat masa tanam padi maupun sebaliknya.

Asupan Protein Terpenuhi

Sebagian besar varietas dari kelompok tanaman ini, terutama dari jenis kacang-kacangan, dikenal kaya akan kandungan protein. 

Nutrisi ini merupakan salah satu unsur penting yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan energi. Dengan rutin mengonsumsi kacang-kacangan, kebutuhan protein harian bisa dipenuhi dengan baik.

Mendukung Kesehatan Sistem Reproduksi

Tanaman ini juga diyakini memiliki manfaat dalam menjaga kesuburan. Kandungan nutrisinya yang beragam dinilai mampu membantu menjaga keseimbangan hormon tubuh, khususnya yang berkaitan dengan fungsi reproduksi.

Memenuhi Gizi Sehari-hari

Tidak hanya sebagai sumber protein, tetapi tanaman ini juga mengandung berbagai zat bermanfaat lainnya seperti kalsium dan nutrien esensial lain yang dibutuhkan tubuh. 

Hal ini menjadikannya pilihan yang tepat untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian secara menyeluruh.

Jenis-jenis Tanaman Palawija

Saat ini, ada banyak pilihan tanaman yang termasuk dalam kelompok palawija dan mudah ditanam. Beberapa di antaranya bahkan sangat umum ditemukan di sekitar kita. 

Berikut ini beberapa contohnya yang tidak hanya praktis untuk dibudidayakan, tetapi juga kaya akan kandungan gizi.

Jagung

Tanaman ini merupakan salah satu jenis palawija yang bisa dibudidayakan dengan cukup mudah. Selain banyak digemari, jagung juga mampu tumbuh di berbagai tipe lahan, termasuk halaman rumah. 

Kemampuannya beradaptasi di tanah dengan karakteristik yang berbeda membuatnya jadi pilihan menarik bagi banyak orang.

Selama musim kemarau, menanam jagung bisa menjadi alternatif yang tepat. Gunakan pekarangan yang tersedia dan jangan lupa untuk tetap memberikan air meskipun tanaman ini tergolong tahan terhadap panas. 

Pemberian pupuk secara rutin juga bisa membantu pertumbuhan jagung agar tetap sehat dan tidak cepat layu. Dari segi manfaat, jagung dapat dijadikan sumber karbohidrat alternatif serta membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

Talas

Termasuk dalam kelompok umbi-umbian, tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang sangat lengkap, mulai dari vitamin hingga berbagai mineral penting. Karena itu, talas merupakan pilihan yang bagus untuk dikonsumsi sekaligus dibudidayakan.

Talas juga mudah dibudidayakan. Cukup siapkan bibit yang telah bertunas, kemudian tanam di lahan kosong seperti halaman rumah. 

Tidak perlu menutup seluruh bagian tunas ke dalam tanah. Dengan perawatan sederhana, tanaman ini bisa tumbuh dengan subur dan memberikan manfaat gizi yang tinggi.

Kacang Panjang

Tanaman selanjutnya yang termasuk dalam kelompok palawija adalah kacang panjang. Sayuran ini dikenal dengan teksturnya yang sedikit renyah saat dimakan. 

Kini, kacang panjang sering diolah menjadi berbagai macam masakan dan bisa dijadikan pilihan sumber pangan tambahan.

Kacang panjang juga sangat mudah ditemukan di pasar tradisional. Jika kamu tertarik untuk membudidayakannya sendiri, cukup manfaatkan lahan terbuka di rumah agar tidak mengganggu tanaman lain. 

Perlu diingat, tanaman ini memerlukan paparan sinar matahari yang memadai agar tumbuh optimal.

Oyong

Oyong merupakan salah satu jenis palawija yang memiliki manfaat besar untuk kesehatan, terutama dalam membantu menurunkan kadar gula dalam darah. 

Karena itu, oyong sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh mereka yang mengidap diabetes.

Menariknya, tanaman ini bisa ditanam dalam pot sehingga tidak membutuhkan lahan yang luas. Oleh karena itu, oyong sangat sesuai untuk dibudidayakan di area pekarangan rumah.

Labu Siam

Labu siam termasuk tanaman yang hampir seluruh bagiannya bisa dimanfaatkan. Hal ini tentu menjadi nilai tambah ketika kamu menanamnya sendiri. Bagian buah dan daunnya bisa digunakan sebagai bahan makanan tambahan dalam berbagai olahan.

Kandungan gizi dalam labu siam juga sangat baik untuk tubuh, terutama bagi penderita tekanan darah tinggi. Dengan menanam tanaman ini, kamu tidak hanya mendapatkan bahan pangan sehat, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan gizi keluarga.

Mentimun

Tanaman yang satu ini tergolong dalam kelompok palawija dan sangat cocok sebagai tambahan sumber makanan. 

Rasanya yang segar dan lezat membuat mentimun kerap dijadikan pelengkap menu makanan, terutama sebagai lalapan dalam berbagai hidangan.

Wortel

Selanjutnya ada wortel, sayuran yang sudah dikenal luas karena manfaatnya dalam menjaga kesehatan penglihatan. Wortel juga ternyata termasuk dalam kategori tanaman palawija yang bisa ditanam sendiri di rumah.

Sayuran ini mengandung berbagai nutrisi penting seperti beta karoten dan antioksidan yang tinggi, serta vitamin A, zeaxanthin, dan lutein. Ukuran bibitnya yang kecil membuat proses penanaman jadi lebih mudah. 

Cukup tanam tiga hingga empat bibit sekaligus, lalu pastikan tanahnya tetap lembap. Sebaiknya hindari menanam wortel dalam pot untuk kemudian dipindahkan ke tanah, karena dapat menghambat pertumbuhan.

Gembili

Meski kurang populer, gembili sebenarnya termasuk tanaman palawija dari kelompok umbi-umbian. Keberadaannya lebih banyak ditemukan di pedesaan dan belum banyak dikenal masyarakat secara luas. 

Namun, bukan berarti tidak bisa ditanam sendiri. Kamu juga dapat mencoba membudidayakan tanaman ini di lingkungan rumah untuk mengenalkan dan memanfaatkan potensinya.

Sorgum

Sorgum merupakan alternatif pangan yang sangat baik dan bisa dijadikan pengganti nasi. Tanaman ini termasuk dalam golongan palawija dan dikenal memiliki kandungan nutrisi yang bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan beras. 

Selain itu, sorgum juga menjadi pilihan ideal bagi mereka yang mengidap diabetes karena manfaat kesehatannya yang besar.

Kacang Hijau

Tanaman ini bisa tumbuh langsung dari benih yang ditanam di tanah. 

Selain mudah dibudidayakan, kacang hijau juga memiliki berbagai manfaat kesehatan karena kaya akan vitamin dan mineral, terutama sebagai penambah darah yang baik untuk penderita anemia. 

Karena sistem perakarannya cukup rapuh, sebaiknya hindari menanamnya di pot. Menanam langsung di lahan terbuka akan membantu tanaman ini tumbuh secara optimal.

Kacang Tunggak

Sekilas, tampilan kacang tunggak menyerupai kacang panjang, meskipun keduanya berasal dari spesies berbeda. Biji kacang tunggak dapat dimanfaatkan dalam berbagai jenis olahan makanan, seperti lodeh, dan dikenal memberikan cita rasa yang khas.

Menanamnya pun cukup mudah, karena bisa langsung menggunakan bijinya. Selain itu, tanaman ini juga memiliki siklus tumbuh yang cukup cepat.

Kedelai

Jenis tanaman lain yang termasuk dalam kelompok ini adalah kedelai. Tanaman ini cukup mudah dibudidayakan, apalagi saat musim kemarau. 

Proses penanaman cukup sederhana—cukup tanam benihnya dengan kedalaman sekitar lima sentimeter dan pastikan lahan terkena sinar matahari secara langsung. 

Untuk mendukung pertumbuhannya, jangan lupa memberikan pupuk agar kebutuhan nutrisinya terpenuhi dan pertumbuhannya maksimal.

Dengan banyaknya pilihan tanaman alternatif ini, kamu bisa mencoba menanam salah satunya di halaman rumah. 

Tanaman-tanaman ini umumnya dijadikan solusi saat tanaman utama sulit tumbuh, terutama di musim kemarau, sehingga tetap mendukung kebutuhan pangan secara berkelanjutan.

Sebagai penutup, memahami pengertian palawija membantu kita lebih bijak dalam memilih alternatif pangan yang bergizi dan mudah dibudidayakan di berbagai musim.

Terkini

Masyarakat Kini Mudah Cek Bansos BPNT Lewat HP

Jumat, 12 September 2025 | 10:35:58 WIB

Mobil Listrik Suzuki eVitara Siap Ramaikan Pasar Indonesia

Jumat, 12 September 2025 | 10:35:57 WIB

Super Air Jet Hadirkan Penerbangan Harian Jakarta Kupang

Jumat, 12 September 2025 | 10:35:55 WIB

Transaksi Digital Jadi Kunci Kemajuan UMKM di Indonesia

Jumat, 12 September 2025 | 10:35:54 WIB