JAKARTA - Memasuki bulan Juli 2025, PT Pertamina (Persero) resmi menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh wilayah Indonesia. Kenaikan harga ini diberlakukan serentak per Sabtu, 5 Juli 2025, dengan beberapa jenis BBM mengalami perubahan harga yang cukup signifikan.
Kenaikan ini meliputi jenis BBM nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex. Adapun harga BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Bio Solar tidak mengalami perubahan dan tetap dijual dengan harga sebelumnya.
Detail Perubahan Harga di Wilayah dengan PBBKB 5 Persen
Untuk wilayah dengan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) 5 persen yang mencakup DKI Jakarta dan sekitarnya harga Pertamax kini menjadi Rp12.500 per liter, naik dari Rp12.100 sebelumnya.
Sementara itu, Pertamax Turbo naik dari Rp13.050 menjadi Rp13.500 per liter, dan Pertamax Green 95 mengalami kenaikan dari Rp12.800 menjadi Rp13.250 per liter. Jenis Dexlite kini dijual seharga Rp13.320 per liter, naik dari harga sebelumnya Rp12.740, dan Pertamina Dex naik dari Rp13.200 menjadi Rp13.650 per liter.
BBM Subsidi Tetap Stabil: Pertalite dan Bio Solar
Meski sejumlah harga BBM nonsubsidi naik, Pertamina memastikan bahwa BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio Solar tidak mengalami perubahan harga. Pertalite tetap dijual Rp10.000 per liter, dan Bio Solar bertahan di angka Rp6.800 per liter.
Kebijakan ini selaras dengan upaya pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menstabilkan perekonomian di tengah kondisi energi global yang masih fluktuatif.
Regulasi Dasar Penyesuaian Harga BBM
Kenaikan harga BBM ini didasarkan pada regulasi resmi pemerintah melalui Keputusan Menteri ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan perubahan dari Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020. Regulasi tersebut mengatur Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran BBM Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang disalurkan melalui SPBU di seluruh Indonesia.
Harga BBM Terbaru di Setiap Wilayah Indonesia
Berikut daftar lengkap harga BBM Pertamina per Sabtu, 5 Juli 2025, di seluruh Indonesia:
Sumatera dan Kepulauan Sekitarnya
Aceh, Sumut, Jambi, Sumsel, Babel, Lampung
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp13.610
Pertamina Dex: Rp13.950
Sumbar, Riau, Kepri, Bengkulu
Pertamax: Rp13.100
Pertamax Turbo: Rp14.100
Dexlite: Rp13.900
Pertamina Dex: Rp14.250
Wilayah FTZ (Free Trade Zone)
Sabang
Pertamax: Rp11.800
Dexlite: Rp12.460
Batam
Pertamax: Rp12.000
Pertamax Turbo: Rp12.800
Dexlite: Rp12.640
Pertamina Dex: Rp13.000
Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
DKI Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Pertamax Green 95: Rp13.250
Dexlite: Rp13.320
Pertamina Dex: Rp13.650
Bali, NTB, NTT
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Dexlite: Rp13.320
Pertamina Dex: Rp13.650
Catatan: Bio Solar nonsubsidi khusus NTT: Rp13.220
Kalimantan dan Wilayah Timur Indonesia
Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kaltara
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp13.610
Pertamina Dex: Rp13.950
Kalsel
Pertamax: Rp13.100
Pertamax Turbo: Rp14.100
Dexlite: Rp13.900
Pertamina Dex: Rp14.250
Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sultra, Sulsel, Sulbar
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp13.610
Pertamina Dex: Rp13.950
Maluku dan Maluku Utara
Pertamax: Rp12.800
Dexlite: Rp13.610
Papua dan Papua Barat
Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Barat Daya
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800 (hanya Papua)
Dexlite: Rp13.610
Pertamina Dex: Rp13.950 (hanya Papua dan Papua Barat Daya)
Wilayah Termurah dan Dampaknya
Dari seluruh daftar wilayah, Sabang (FTZ) mencatat harga Pertamax termurah, yaitu Rp11.800 per liter. Sedangkan wilayah seperti Kalsel, Riau, dan Bengkulu menjadi daerah dengan harga tertinggi untuk produk seperti Pertamax Turbo dan Dexlite.
Penyesuaian harga ini menjadi perhatian masyarakat luas, terutama pengguna BBM nonsubsidi. Konsumen disarankan memperhatikan perubahan ini dan mempertimbangkan efisiensi dalam penggunaan energi, sementara pemerintah dan Pertamina terus mendorong transparansi harga dan pemerataan distribusi.