JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali mendapatkan pengakuan penting atas kontribusinya dalam bidang pendidikan tinggi teknik di Indonesia. Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan penghargaan Ganesa Wirya Jasa Adiutama kepada PTFI sebagai bentuk apresiasi atas dukungan panjang dan konsisten perusahaan tambang ini dalam mengembangkan pendidikan, riset, serta sumber daya manusia di bidang teknik pertambangan dan energi.
Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan pada acara Sidang Terbuka Peringatan 105 Tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia yang berlangsung di Aula Barat ITB, Kampus Ganesha, Bandung.
Komitmen Freeport untuk Pendidikan dan Riset Teknik
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyambut dengan bangga penghargaan tersebut dan menyatakan bahwa penghargaan ini mencerminkan dedikasi perusahaan dalam memperkuat kualitas pendidikan teknik di Indonesia, khususnya di bidang pertambangan yang memiliki daya saing global.
“Sebuah kehormatan bagi kami dapat menerima Ganesa Wirya Jasa Adiutama. Ini merupakan bukti nyata komitmen Freeport dalam membangun kapasitas keilmuan nasional yang mampu bersaing di ranah global,” ungkap Tony usai menerima penghargaan.
Dukungan Freeport tidak sebatas simbolis. Perusahaan menyediakan fasilitas bagi mahasiswa ITB, mulai dari kerja praktik, tugas akhir, hingga penyelesaian disertasi. Lebih dari 60 mahasiswa telah terbantu melalui akses data lapangan dan bimbingan langsung di lapangan tambang, sehingga memudahkan penyelesaian studi mereka.
Inisiatif Papuan Bridge Program dan Investasi SDM Papua
Lebih dari sekadar kontribusi akademik, PTFI juga aktif menjalankan program sosial edukatif, khususnya melalui Papuan Bridge Program. Program ini bertujuan membuka akses pendidikan tinggi berkualitas bagi putra-putri Papua. Pada 2022, program ini memberikan beasiswa dan pendanaan riset untuk mahasiswa Papua yang belajar di ITB. Pada 2025, kerja sama ini diperluas dengan program Pra-Universitas Kelas Inspirasi ITB, mendukung pelajar Papua yang merupakan penerima beasiswa PTFI.
Inisiatif ini mencerminkan investasi jangka panjang Freeport dalam pembangunan sumber daya manusia Papua, dengan harapan mencetak generasi baru yang mampu berkontribusi positif bagi daerah dan bangsa.
Dukungan terhadap Seminar, Kompetisi, dan Riset Strategis
Selain membantu pendidikan formal, Freeport juga mendukung berbagai kegiatan akademik lainnya. Pada 2023, PTFI mendanai enam topik riset strategis yang berkaitan dengan tantangan industri pertambangan dan pengembangan ilmu pengetahuan terbaru. Perusahaan juga aktif mensponsori seminar ilmiah dan kompetisi mahasiswa tingkat nasional hingga internasional, membuktikan komitmennya dalam mendukung ekosistem pendidikan teknik yang dinamis dan inovatif.
Penghargaan dari ITB sebagai Motivasi dan Pengakuan
Penghargaan Ganesa Wirya Jasa Adiutama diserahkan langsung oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., dan disaksikan oleh jajaran pimpinan serta undangan dari berbagai lembaga pendidikan dan industri. Wakil Rektor ITB Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi Umum, Dr. A. Rikrik Kusmara, S.Sn., M.Sn., menyampaikan ucapan selamat sekaligus harapan agar penghargaan ini dapat menjadi motivasi bagi penerima lain dalam memperkuat kontribusi mereka terhadap kemajuan pendidikan tinggi teknik di Indonesia.
ITB memberikan penghargaan Ganesa tahun ini kepada 34 individu dan institusi dalam enam kategori. PTFI masuk dalam kategori Ganesa Wirya Jasa Adiutama, yang secara khusus diberikan kepada mitra strategis yang konsisten berperan aktif dalam mendukung kemajuan pendidikan tinggi teknik.
Sinergi Industri dan Pendidikan Tinggi untuk Masa Depan
Penghargaan yang diterima Freeport Indonesia ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara dunia industri dan pendidikan tinggi untuk membangun sumber daya manusia berkualitas. Komitmen PTFI dalam mendukung pendidikan, riset, dan pengembangan SDM teknik memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan keilmuan nasional.
Melalui program-program yang dijalankan, Freeport berperan sebagai jembatan antara teori akademik dan praktik industri, sekaligus membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi daerah-daerah tertinggal seperti Papua. Dengan langkah ini, masa depan pendidikan teknik di Indonesia diharapkan semakin cerah dan mampu bersaing di panggung global.