Harga BBM Indonesia Termasuk Paling Terjangkau di ASEAN

Sabtu, 05 Juli 2025 | 11:57:28 WIB
Harga BBM Indonesia Termasuk Paling Terjangkau di ASEAN

JAKARTA - Dalam menghadapi dinamika pasar energi global, pengelolaan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi isu sentral yang memengaruhi perekonomian suatu negara. BBM tidak hanya berperan sebagai sumber energi utama, tetapi juga berdampak langsung pada daya beli masyarakat, stabilitas inflasi, serta keuangan negara. Di tengah tantangan tersebut, bagaimana sebenarnya posisi harga BBM Indonesia bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN?

Setiap negara memiliki pendekatan berbeda dalam menetapkan harga BBM, menyesuaikan dengan kondisi ekonomi dan kebijakan subsidi yang berlaku. Indonesia sendiri merujuk pada regulasi yang tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022. Regulasi ini merupakan perubahan dari Kepmen sebelumnya, mengatur formula harga dasar untuk penetapan harga jual eceran jenis BBM umum seperti bensin dan solar.

Melalui mekanisme penyesuaian yang dinamis dan mengikuti fluktuasi pasar global, harga BBM di Indonesia kerap mengalami perubahan. Namun, menarik untuk mengetahui bagaimana harga tersebut berdiri di tengah persaingan regional di ASEAN.

Harga BBM di negara-negara ASEAN menunjukkan variasi yang cukup signifikan, dipengaruhi oleh tingkat subsidi dan kebijakan harga masing-masing negara.

Malaysia menempati posisi teratas sebagai negara dengan harga BBM termurah di kawasan ASEAN, yaitu sekitar Rp7.914 per liter. Keunggulan ini didukung oleh kebijakan subsidi yang fokus pada BBM berkualitas tinggi seperti RON 95, sekaligus penerapan mekanisme Automatic Pricing Mechanism (APM). Mekanisme ini memungkinkan penyesuaian harga secara fleksibel sesuai harga minyak dunia; subsidi bertambah saat harga minyak naik, dan sebaliknya dikurangi saat harga turun di bawah USD 81 per barel, bahkan diberlakukan pajak.

Indonesia mengikuti di posisi kedua dengan harga BBM Rp12.810 per liter, lebih tinggi dari Malaysia namun masih sangat kompetitif dibanding negara lain. Pemerintah Indonesia mempertahankan subsidi terbatas pada BBM tertentu seperti Pertalite dan Biosolar, yang berperan menjaga harga tetap terjangkau bagi masyarakat luas.

Selanjutnya, Vietnam berada di posisi ketiga dengan harga Rp13.366 per liter, diikuti Myanmar Rp16.483 per liter, Filipina Rp17.585 per liter, Kamboja Rp17.778 per liter, Laos Rp20.484 per liter, Thailand Rp21.512 per liter, dan Singapura yang mencatat harga BBM tertinggi, mencapai Rp34.836 per liter.

Singapura yang mengusung sistem pasar penuh tanpa subsidi BBM, serta menerapkan pajak karbon yang tinggi, menjadikan harga bahan bakar di negara tersebut hampir tiga kali lipat lebih mahal dibanding Indonesia. Hal ini mencerminkan perbedaan besar dalam kebijakan energi antar negara-negara ASEAN.

Perbandingan harga ini memberi gambaran bahwa Indonesia mampu menjaga keseimbangan antara kebutuhan domestik dan tekanan pasar global melalui kebijakan subsidi yang terukur. Dengan tetap menjaga harga BBM di level yang relatif rendah, pemerintah mendukung stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat, terutama di sektor transportasi dan produksi.

Situasi harga BBM di ASEAN yang sangat beragam ini juga menunjukkan bagaimana negara-negara menyesuaikan kebijakan mereka sesuai kondisi fiskal dan sosial masing-masing. Beberapa negara dengan kapasitas subsidi besar berupaya melindungi konsumen dari gejolak harga, sementara negara lain yang lebih mengandalkan mekanisme pasar, seperti Singapura, mengedepankan harga yang mencerminkan biaya sesungguhnya, termasuk faktor lingkungan.

Indonesia, melalui regulasi dan strategi subsidi yang diterapkan, berupaya untuk tetap menjaga agar BBM tetap bisa diakses oleh masyarakat luas tanpa membebani anggaran negara secara berlebihan. Mekanisme harga yang mengacu pada formula resmi memberikan fleksibilitas dalam merespons perubahan harga minyak dunia sekaligus menjaga agar harga dalam negeri tetap stabil dan kompetitif.

Dengan posisi sebagai negara kedua termurah di ASEAN, Indonesia memiliki peluang untuk terus meningkatkan efisiensi dan pengelolaan energi yang berkelanjutan, sambil mengantisipasi tantangan global. Kebijakan ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke energi terbarukan di masa depan.

Melihat gambaran ini, konsumen di Indonesia diuntungkan dengan harga BBM yang relatif terjangkau dibanding banyak negara tetangga. Hal ini turut memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional, terutama dalam menjaga daya beli masyarakat dan menstabilkan biaya produksi sektor industri.

Kebijakan harga BBM yang hati-hati dan berimbang menjadi salah satu contoh bagaimana negara berkembang seperti Indonesia dapat mengelola sumber daya energi secara efisien, meskipun menghadapi tekanan dari fluktuasi harga minyak dunia dan tuntutan fiskal yang semakin berat.

Dengan berbagai tantangan dan peluang di masa depan, pengelolaan harga BBM yang responsif dan berorientasi pada keberlanjutan akan menjadi kunci untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat luas.

Terkini

Vivo X200 Pro 2025, Desain Mewah dengan Performa Tangguh

Kamis, 11 September 2025 | 10:37:25 WIB

Infinix HOT 60 Pro Plus Hadir dengan Inovasi Besar

Kamis, 11 September 2025 | 10:37:24 WIB

Poco F7 Pro Hadir dengan Spesifikasi Lengkap dan Modern

Kamis, 11 September 2025 | 10:37:22 WIB

Harga Terjangkau, Tecno Spark 40 Hadir dengan Fitur Lengkap

Kamis, 11 September 2025 | 10:37:21 WIB

Lima Keunggulan Realme P3 5G, Smartphone Gaming Rp3 Jutaan

Kamis, 11 September 2025 | 10:37:19 WIB