JAKARTA - Frank van Kempen merupakan sosok pelatih berpengalaman yang sebagian besar perjalanan kariernya berlangsung di Belanda. Pria kelahiran Sevenum, Belanda, pada 6 Januari 1972 ini dikenal sebagai pelatih yang fokus menangani kelompok usia muda. Lisensi UEFA Pro yang dimilikinya membuktikan standar profesionalisme dan kompetensinya dalam dunia kepelatihan.
Karier kepelatihannya dimulai sebagai pelatih kepala Roda JC U19. Meskipun detail awal kariernya kurang terdokumentasi secara lengkap, tercatat bahwa kontraknya bersama Roda JC berakhir pada 30 Juni 2007. Langkah selanjutnya, Van Kempen melanjutkan tugas sebagai pelatih kepala Helmond Sport U21 selama empat tahun. Selain itu, ia juga menjadi asisten pelatih tim utama Helmond Sport antara 2008 hingga 2011, bekerja sama dengan pelatih Jurgen Streppel dalam 122 pertandingan.
Pengalaman dan Peran Strategis
Van Kempen tidak hanya terbatas pada peran pelatih kepala tim muda, tetapi juga memiliki pengalaman sebagai asisten pelatih tim utama di beberapa klub Belanda. Perannya di PSV Eindhoven pada musim 2011-2012 sebagai video analyst memberikan wawasan teknis tambahan, saat ia bekerja dengan pelatih Fred Rutten dan Phillip Cocu. Posisi ini penting untuk memahami taktik dan strategi yang lebih kompleks di level klub elite.
Setelah satu musim bersama PSV, Van Kempen kembali menjadi pelatih kepala di VVV Venlo U21 selama dua musim. Di sana, ia memimpin 32 pertandingan dengan rata-rata 1,28 poin per laga dan juga menjadi asisten pelatih tim utama, berkolaborasi dengan René Trost dan Ton Lokhoff.
Pengalaman internasionalnya juga mencakup menjadi asisten pelatih Timnas Belanda U20 selama dua tahun di bawah arahan Remy Reijnierse. Posisi ini mengasah keahliannya dalam membimbing talenta muda yang siap bersaing di level internasional.
Karier di Klub-klub Sepak Bola Muda
Setelah perjalanan panjang di beberapa klub, Van Kempen menangani Sparta Rotterdam U19 dan U21, serta NAC Breda U21. Statistiknya menunjukkan perkembangan positif, terutama di NAC Breda U21 dengan rata-rata 1,74 poin per pertandingan selama 19 laga. Di Sparta Rotterdam, ia mencatat rata-rata poin 1,38 di U19 dan 1,26 di U21, membuktikan konsistensi dalam mengelola tim muda dengan hasil yang kompetitif.
Kemudian, Van Kempen kembali menjadi asisten pelatih di Helmond Sport dan VVV Venlo dari 2019 hingga 2022, memperkuat posisinya sebagai pelatih yang mengerti secara mendalam dinamika pemain muda dan tuntutan klub profesional.
Tantangan Baru sebagai Pelatih Timnas Indonesia U20
Penunjukan Frank van Kempen sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia U20 oleh PSSI merupakan babak baru dalam kariernya. Tugas ini menuntutnya untuk tidak hanya melatih tim U20, tetapi juga menjembatani proses pengembangan pemain ke Timnas U23 dan senior, sebuah sistem yang berbeda dari sepak bola Eropa.
“Talenta muda Indonesia luar biasa. Tugas saya adalah menciptakan jembatan pengembangan agar mereka bisa bersaing di level tertinggi, dengan fondasi disiplin, taktik modern, dan kultur kerja keras,” ujar Van Kempen.
Di Eropa, setelah level U20 atau U21, pemain langsung bersaing untuk masuk tim senior. Sementara di Indonesia, Timnas U23 berfungsi sebagai penghubung, terutama untuk event seperti Olimpiade. Oleh karena itu, Van Kempen dituntut mengelola transisi ini secara efektif agar pemain muda dapat berkembang optimal dan siap tampil di level senior.
Harapan dan Strategi Pengembangan Pemain
Menurut Ketua Umum PSSI Erick Thohir, sosok Van Kempen sangat tepat untuk mengawal regenerasi Timnas Indonesia. “Kami butuh juru latih yang bukan hanya mumpuni secara taktik, tetapi juga memahami pentingnya transisi pemain dari kelompok usia U20 ke U23 dan senior. Frank van Kempen memiliki track record dalam hal ini,” jelasnya.
Van Kempen membawa metode latihan yang terstruktur dan pendekatan modern, yang menggabungkan aspek teknis, taktik, fisik, dan mental. Pendekatan ini diharapkan mampu menciptakan bibit pemain yang tidak hanya berbakat, tetapi juga siap bersaing di panggung internasional dengan disiplin tinggi.
Selain itu, Van Kempen akan fokus membangun kultur kerja keras yang menjadi fondasi penting bagi keberhasilan tim. Melalui latihan yang konsisten dan manajemen pengembangan individu, ia ingin memaksimalkan potensi setiap pemain muda.
Pilar Masa Depan Sepak Bola Indonesia
Karier Frank van Kempen yang sebagian besar berkutat di dunia kepelatihan usia muda memberikan gambaran jelas tentang pentingnya pembinaan terstruktur sejak dini. Penunjukannya sebagai pelatih Timnas Indonesia U20 menandai langkah konkret PSSI dalam membangun masa depan sepak bola nasional secara berkelanjutan.
Dengan pengalaman luas dari berbagai klub Belanda dan Timnas Belanda U20, Van Kempen memiliki bekal kuat untuk menjawab tantangan memperkuat skuad muda Indonesia. Ia diharapkan menjadi sosok kunci yang mampu menghubungkan tahapan pengembangan pemain dari usia muda hingga senior.
Era baru ini diharapkan membawa perubahan signifikan dalam cara pembinaan pemain muda di Indonesia, dengan target menghasilkan generasi yang tidak hanya kompetitif di Asia tetapi juga mampu berkiprah di level dunia.
Frank van Kempen kini memegang tanggung jawab besar untuk mengawal regenerasi Timnas Garuda Muda, menjembatani harapan dan ambisi untuk menghadirkan prestasi yang membanggakan di masa depan sepak bola Indonesia.