JAKARTA - PT Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi pada bulan Juli 2025. Kebijakan ini sejalan dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang mengubah formula harga dasar untuk perhitungan harga jual eceran jenis BBM umum, menggantikan keputusan sebelumnya No. 62 K/12/MEM/2020.
Kenaikan harga BBM nonsubsidi kali ini mencakup beberapa produk unggulan seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex. Sementara itu, BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio Solar tetap pada harga sebelumnya tanpa perubahan.
Rincian Harga BBM Pertamina Nonsubsidi
Harga Pertamax di wilayah dengan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen, seperti DKI Jakarta dan sekitarnya, kini dijual Rp12.500 per liter, naik dari harga sebelumnya Rp12.100 per liter. Kenaikan serupa terjadi pada Pertamax Turbo yang menjadi Rp13.500 per liter dari Rp13.050 per liter. Produk Pertamax Green 95 juga mengalami peningkatan harga dari Rp12.800 menjadi Rp13.250 per liter.
Untuk Dexlite, harga naik dari Rp12.740 per liter menjadi Rp13.320 per liter, sedangkan Pertamina Dex kini dijual Rp13.650 per liter, naik dari Rp13.200 per liter sebelumnya.
Di sisi lain, harga BBM subsidi Pertalite dan Bio Solar tetap stabil. Pertalite masih dipatok Rp10.000 per liter, sedangkan Bio Solar tetap Rp6.800 per liter. Kebijakan harga stabil ini diharapkan dapat membantu menjaga daya beli masyarakat dan mengurangi beban konsumsi BBM bersubsidi.
Harga BBM Pertamina Berdasarkan Wilayah
Harga BBM nonsubsidi juga berbeda-beda tergantung wilayah. Berikut ini rincian harga BBM Pertamina per 9 Juli 2025 di beberapa daerah di Indonesia:
Wilayah Sumatera dan Kepulauan
Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Lampung
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp13.610
Pertamina Dex: Rp13.950
Free Trade Zone (FTZ) Sabang
Pertamax: Rp11.800
Dexlite: Rp12.460
FTZ Batam
Pertamax: Rp12.000
Pertamax Turbo: Rp12.800
Pertamina Dex: Rp13.000
Dexlite: Rp12.640
Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Bengkulu
Pertamax: Rp13.100
Pertamax Turbo: Rp14.100
Dexlite: Rp13.900
Pertamina Dex: Rp14.250
Wilayah Jawa dan Bali
DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Pertamax Green 95: Rp13.250
Dexlite: Rp13.320
Pertamina Dex: Rp13.650
Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Dexlite: Rp13.320
Pertamina Dex: Rp13.650
Bio Solar Nonsubsidi (khusus Nusa Tenggara Timur): Rp13.220
Wilayah Kalimantan
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp13.610
Pertamina Dex: Rp13.950
Kalimantan Selatan
Pertamax: Rp13.100
Pertamax Turbo: Rp14.100
Dexlite: Rp13.900
Pertamina Dex: Rp14.250
Wilayah Sulawesi dan Maluku
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp13.610
Pertamina Dex: Rp13.950
Maluku, Maluku Utara
Pertamax: Rp12.800
Dexlite: Rp13.610
Wilayah Papua
Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Barat Daya
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800 (hanya Papua)
Dexlite: Rp13.610
Pertamina Dex: Rp13.950 (hanya Papua dan Papua Barat Daya)
Dampak Penyesuaian Harga BBM
Kenaikan harga BBM nonsubsidi ini tentu berdampak pada berbagai sektor, terutama transportasi dan logistik. Para konsumen diharapkan dapat menyesuaikan anggaran untuk kebutuhan bahan bakar. Namun, pemerintah dan Pertamina berupaya agar penyesuaian harga ini tetap berjalan seimbang dengan kondisi ekonomi nasional.
Sementara itu, dengan tetap dipertahankannya harga BBM subsidi, diharapkan golongan masyarakat berpenghasilan rendah dapat terus menikmati ketersediaan BBM dengan harga terjangkau.