BUMN Sinergikan Tujuh Sektor Dukung Kopdes Merah Putih

Rabu, 09 Juli 2025 | 12:48:47 WIB
BUMN Sinergikan Tujuh Sektor Dukung Kopdes Merah Putih

JAKARTA - Inisiatif besar bertajuk Koperasi Desa Merah Putih atau Kopdes Merah Putih yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto mulai mendapatkan dukungan strategis dari berbagai pihak. Salah satu yang paling signifikan datang dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyatakan komitmen kuat untuk bersinergi dalam mendukung penguatan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi desa.

Program Kopdes Merah Putih sendiri bertujuan mendorong kemandirian ekonomi berbasis desa dengan menjadikan koperasi sebagai instrumen utama pembangunan ekonomi rakyat. Sejalan dengan visi itu, Kementerian BUMN secara konkret memfasilitasi dukungan dari tujuh sektor strategis melalui perusahaan-perusahaan pelat merah yang memiliki jaringan luas hingga ke pelosok negeri.

Dukungan Lintas Sektor Lewat Sinergi BUMN

Dalam sebuah hasil rapat kerja Kementerian Koperasi dan UKM yang telah dikonfirmasi, tercatat ada tujuh sektor utama yang akan dikerahkan untuk mendukung operasional dan pengembangan Kopdes Merah Putih. Ketujuh sektor tersebut meliputi: pertanian, perikanan, logistik, energi, digitalisasi, jasa keuangan, dan farmasi.

Komitmen ini menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa koperasi desa tidak hanya hadir secara administratif, tetapi juga dibekali dengan kemampuan, teknologi, dan akses pasar yang memadai untuk berkembang secara mandiri dan berkelanjutan.

Dukungan di sektor pertanian diantaranya berasal dari BUMN seperti ID Food, Perkebunan Indonesia, Pupuk Indonesia, dan Bulog. Keempat entitas ini akan terlibat dalam penyediaan akses bahan baku pertanian, pelatihan teknik agrikultur modern, serta pendampingan usaha tani koperasi berbasis desa.

Di bidang perikanan, dukungan akan diberikan oleh Perikanan Indonesia. Fokusnya adalah meningkatkan produktivitas usaha nelayan desa, memperluas akses rantai pasok, serta membantu penyerapan hasil tangkapan melalui skema koperasi perikanan.

Logistik, Energi, dan Digitalisasi Jadi Penopang

Tak kalah penting, dukungan dari sektor logistik diberikan oleh Pelindo, Nindya Karya, dan Pos Indonesia. Ketiga perusahaan ini akan membantu memperkuat sistem distribusi produk desa agar dapat lebih efisien, terutama dalam menembus pasar luar daerah bahkan ekspor.

Sektor energi pun tidak ketinggalan. PLN dan anak perusahaan Pertamina seperti PGN (Perusahaan Gas Negara) akan memberikan kontribusi dengan menjamin ketersediaan energi untuk pengolahan hasil pertanian dan perikanan desa. Akses energi yang stabil sangat krusial dalam meningkatkan produktivitas usaha kecil di wilayah perdesaan.

Transformasi digital koperasi juga menjadi perhatian. Telkom Indonesia akan mengambil peran untuk mendorong digitalisasi koperasi, baik dari sisi pencatatan keuangan, pengelolaan stok barang, hingga promosi produk secara daring. Sistem digitalisasi ini diharapkan dapat menciptakan tata kelola koperasi yang lebih transparan, efisien, dan terukur.

Sektor Keuangan dan Farmasi Jadi Penyangga Operasional

Dalam hal pembiayaan dan permodalan, BUMN sektor jasa keuangan yang tergabung dalam Himbara – yaitu Bank Mandiri, BTN, BRI, BNI – termasuk BSI, juga siap menyalurkan akses pembiayaan mikro kepada koperasi desa. Fasilitas kredit lunak dan pembiayaan usaha kecil menjadi andalan untuk mendukung perputaran ekonomi yang sehat di tingkat koperasi.

Sementara itu, di sektor farmasi, perusahaan seperti Indofarma, Kimia Farma, dan Biofarma diproyeksikan mendukung ketersediaan produk kesehatan yang bisa dikelola oleh koperasi, khususnya di daerah terpencil atau belum terjangkau fasilitas kesehatan secara optimal. Koperasi desa dapat menjadi agen distribusi untuk layanan kesehatan dasar maupun obat-obatan esensial.

Ragam Bentuk Dukungan Nyata

Dukungan dari berbagai BUMN tersebut tidak sebatas pada penyediaan barang dan jasa semata. Sejumlah inisiatif pelatihan manajemen koperasi, pendampingan teknologi produksi, hingga peningkatan literasi digital juga menjadi bagian integral dari program ini.

Dengan keterlibatan langsung perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut, pemerintah memastikan bahwa pengelolaan koperasi di desa dapat mengadopsi standar tata kelola yang baik. Harapannya, koperasi tidak hanya mampu menopang kebutuhan ekonomi masyarakat sekitar, tetapi juga tumbuh sebagai entitas bisnis yang kompetitif dan berorientasi pasar.

80 Ribu Koperasi Telah Terbentuk

Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi, hingga saat ini sudah terbentuk lebih dari 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Tak hanya di desa-desa umum, koperasi ini juga telah berdiri di kawasan tertinggal, perbatasan, dan daerah-daerah strategis yang kaya potensi pertanian maupun perikanan.

Penyebaran ini menunjukkan bahwa inisiatif koperasi desa benar-benar menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi lokal yang inklusif. Dengan dukungan penuh dari BUMN melalui tujuh sektor penting, pemerintah berharap program ini menjadi katalisator perubahan besar dalam struktur ekonomi pedesaan Indonesia.

Langkah sinergi ini pun menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengintegrasikan kekuatan nasional untuk menjawab tantangan ketimpangan ekonomi dan keterbatasan akses pembangunan di desa.

Kopdes Merah Putih bukan hanya simbol kemandirian ekonomi, tetapi juga representasi nyata dari semangat gotong royong yang difasilitasi negara demi kemajuan rakyat di akar rumput.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB