Petani Tebu Bersatu Dukung Swasembada Gula Nasional 2025

Rabu, 16 Juli 2025 | 08:42:56 WIB
Petani Tebu Bersatu Dukung Swasembada Gula Nasional 2025

JAKARTA - Saat para petani tebu berkumpul di lahan HGU Jengkol, Plosoklaten, Kediri, suasana terasa berbeda. Bukan sekadar rutinitas panen, tetapi momentum penting bagi ketahanan pangan nasional. Di antara 5.000 petani dari seluruh Indonesia, mereka bukan hanya dikenalkan target Pemerintah, melainkan merasa menjadi bagian strategi besar untuk mewujudkan swasembada gula nasional sebuah upaya yang dipercepat dari tiga tahun menjadi hanya satu tahun. Suara optimisme dan harapan tergambar jelas dari sorot mata para petani, di bawah arahan langsung Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Target Cepat Wujudkan Swasembada Gula

Mentan Amran menjelaskan bahwa arahan khusus Presiden Prabowo Subianto menuntut percepatan realisasi swasembada gula dari tiga tahun menjadi satu tahun. “Awalnya kami dapat tugas mewujudkan swasembada gula selama tiga tahun ke depan. Namun ... kami dapat arahan dari Presiden Prabowo agar pada satu tahun mendatang swasembada gula nasional bisa direalisasikan,” ujarnya. Target ini bukan hanya langkah administratif, tetapi juga sinyal transformasi nyata yang melibatkan semua stakeholder—terutama para petani sebagai garda terdepan.

Perlindungan dan Kemudahan Kredit bagi Petani

Dalam pidatonya, Mentan Amran menegaskan komitmen pemerintah untuk melindungi kesejahteraan petani tebu rakyat. Salah satu bentuk nyata adalah mendorong perbankan agar memberikan suku bunga rendah bagi kredit petani. Upaya ini bertujuan tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memberi kemudahan modal agar petani dapat menjalankan pola tanam dan perawatan tebu yang optimal. Ini sekaligus bentuk perlindungan terhadap praktik pengusaha gula rafinasi yang kadang merusak industri nasional.

Semangat Jawa Timur dalam Mendukung Swasembada

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menegaskan bahwa daerahnya siap mendukung target nasional ini. Di Kediri, produksi tebu dan gula menunjukkan peningkatan optimism tinggi. “Di sini kami melihat semangat PTPN, semangat para petani, dan semangat dari pabrik gula. Insya Allah kita akan tetap optimis untuk meningkatkan produksi tebu dan gula di Jatim,” terang Emil. Kolaborasi antarinstansi ini menjadi dasar dari strategi lokal yang menyokong kebijakan nasional.

Industri Gula Siap Mendukung Petani

Tidak hanya pemerintah dan petani, industri gula juga ikut memberi dukungan nyata. Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Mahmudi, menyatakan kesiapan penuh mereka mendukung program swasembada. Ia menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pabrik, petani, dan pemerintah untuk memastikan kesejahteraan petani meningkat. “Kami akan terus hadir di industri gula nasional ... demi merah putih,” kata Mahmudi, menegaskan semangat kebangsaan di balik kerja sama ini.

Petani Tebu Menjadi Unsur Sentral

Dari seminar lapangan ini, jelas tergambar bahwa petani tebu menjadi aktor utama dalam pencapaian target. Mereka bukan hanya diajak untuk panen, tetapi diajak berpijak dalam visi besar ketahanan pangan. Selain dukungan kredit, mereka mendapat pembekalan teknis dan strategi budidaya yang sesuai dengan standar produktivitas nasional. Hal ini membangkitkan antusiasme dan rasa percaya diri masyarakat petani bahwa mereka bukan semata penyedia bahan mentah, tetapi bagian dari arsitektur negara mandiri pangan.

Relevansi Percepatan Target Nasional

Percepatan target swasembada menunjukkan urgensi strategis dari ketahanan pangan di tengah perubahan kondisi global. Gula, sebagai komoditas strategis sekaligus kebutuhan harian, mempengaruhi stabilitas harga dan inflasi. Dengan melibatkan 5.000 petani, skema ini bukan sekadar produksi massal, tetapi juga upaya memberdayakan petani dan pemerataan kesejahteraan. Ini menegaskan bahwa ketahanan pangan sejatinya dimulai dari desa, dan kolaborasi antara pemerintah, petani, dan industri menjadi pondasi yang kokoh.

Dampak Nyata ke Masyarakat Petani

Dengan dukungan kredit murah, pelatihan agronomi, dan keamanan pasar lokal, kesejahteraan petani akan meningkat. Kemudahan akses modal akan memungkinkan petani memodernisasi teknologi pertanian tebu—sekaligus menekan biaya produksi. Selain itu, keberanian pemerintah menantang dominasi pengusaha gula rafinasi memberi sinyal keadilan bagi petani. Dengan meningkatnya hasil panen dan harga stabil, ketahanan ekonomi petani tentu turut menguat.

Tantangan dan Kesempatan Tahun Ini

Menjadi tantangan besar untuk mencapai swasembada dalam satu tahun. Namun momentum ini juga jadi peluang. Sinergi antara kebijakan, dukungan teknis, dan komitmen industri akan mendorong efisiensi produksi tebu. Jawa Timur sebagai daerah penghasil tebu utama menjadi ujung tombak strategi nasional ini. Ke depan, dukungan serupa di daerah lain perlu direplikasi agar target nasional terwujud.

Prospek Swasembada Gula

Langkah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak 5.000 petani tebu menunjukkan ambisi besar program swasembada gula nasional. Percepatan target satu tahun, dukungan kredit murah, perlindungan terhadap petani, serta kolaborasi nyata dengan industri dan pemerintah daerah adalah landasan utama menggapai kemandirian gula nasional. Semangat petani di Kediri dan dukungan pabrik gula adalah bukti bahwa sinergi ini bisa berjalan.

Jika semua pihak bergerak selaras dengan komitmen, kepercayaan, dan kebijakan yang berpihak—mandiri gula bukan mimpi, melainkan target yang bisa dicapai. Kini saatnya bagi petani, pemerintah, dan industri bekerja sama demi keberhasilan bersama dan masa depan ketahanan pangan Indonesia.

Terkini

Danantara Jadi Pilar Strategis Kemandirian Fiskal Indonesia

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:22 WIB

Hutama Karya Rayakan Harhubnas Dengan Jembatan Ikonik

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:21 WIB

Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang Padaleunyi

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:19 WIB

Waskita Karya Garap Proyek Budidaya Ikan Nila

Rabu, 10 September 2025 | 18:30:17 WIB