Profil Shafa Bintang Clash of Champions Season 2 dari UGM

Rabu, 16 Juli 2025 | 08:30:06 WIB
Profil Shafa Bintang Clash of Champions Season 2 dari UGM

JAKARTA - Kemampuan menghafal sering dianggap sebagai sesuatu yang biasa. Namun di tangan orang yang tepat, kemampuan ini bisa menjadi prestasi luar biasa di panggung internasional. Salah satunya adalah Shafa Annisa Rahmadani Arianata, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang dikenal sebagai atlet memori terbaik Indonesia dan peserta unggulan di Clash of Champions Season 2. Lewat kemampuan luar biasa mengingat 208 kartu dalam satu babak, Shafa membuktikan bahwa kekuatan ingatan bisa menjadi keunggulan kompetitif yang menakjubkan.

Latar Belakang Singkat Shafa

Shafa Annisa Rahmadani Arianata atau akrab disapa Shafa merupakan mahasiswi aktif dari Universitas Gadjah Mada. Ia mengambil jurusan Kedokteran dan merupakan angkatan tahun 2023. Saat ini ia berusia 20 tahun dan memiliki IPK sebesar 3 koma 23 dari skala 4 koma 00. Tanggal lahirnya adalah 22 Oktober, meskipun tahun lahirnya tidak disebutkan secara pasti.

Selain menekuni dunia medis, Shafa juga aktif sebagai atlet memori sejak usia muda. Dalam ajang Clash of Champions Season 2, ia tampil mengesankan dengan memenangkan babak Shuffle and Recall Reloaded berkat keberhasilannya menghafal empat dek kartu dengan total 208 kartu. Pencapaian ini membuat namanya semakin dikenal luas, tidak hanya di kalangan penggemar kompetisi memori tetapi juga masyarakat umum.

Riwayat Pendidikan

Sebelum melanjutkan pendidikan ke Universitas Gadjah Mada, Shafa menempuh pendidikan menengah di SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta. Sekolah ini dikenal sebagai boarding school bilingual yang menerapkan kurikulum nasional dan Cambridge. Selain unggul secara akademik, sekolah ini juga sering melahirkan siswa-siswi berprestasi di berbagai bidang, termasuk olimpiade sains.

Selepas lulus dari SMA, Shafa berhasil diterima di Fakultas Kedokteran UGM, salah satu fakultas kedokteran terbaik di Indonesia. Meski menjalani studi yang menuntut banyak waktu dan energi, ia tetap mampu menyeimbangkan dunia akademik dengan karier prestasinya di bidang olahraga memori.

Prestasi Nasional dan Internasional

Shafa telah mengikuti berbagai kompetisi memori sejak tahun 2014. Hingga kini, ia telah berhasil meraih lebih dari 180 medali dari ajang kompetisi memori baik di tingkat nasional maupun internasional. Tidak hanya itu, ia juga berhasil meraih dua gelar prestisius dari World Memory Sports Council, yaitu International Grand Master of Memory atau IGM dan Grand Master of Memory atau GMM.

Menariknya, gelar tersebut diraihnya pada tahun 2017, bahkan sebelum ia menyelesaikan pendidikan menengah atas. Ini menunjukkan betapa luar biasanya kemampuan yang ia miliki sejak usia muda. Gelar Grand Master sendiri diberikan kepada atlet memori yang mampu memenuhi tiga standar kompetisi memori dunia, termasuk menghafal urutan ribuan angka dalam waktu terbatas dan mengingat urutan dek kartu dengan presisi.

Penampilan Mengesankan di Clash of Champions

Dalam ajang Clash of Champions Season 2, Shafa menjadi salah satu peserta yang paling menonjol. Di babak Shuffle and Recall Reloaded, ia menunjukkan kemampuannya yang luar biasa dengan menghafal empat dek kartu atau sebanyak 208 kartu sekaligus. Ini bukan hal yang mudah, bahkan bagi atlet memori sekalipun.

Keberhasilannya dalam babak tersebut membuktikan bahwa Shafa memiliki konsentrasi, strategi, serta pelatihan yang matang. Ia tidak hanya mengandalkan ingatan bawaan, tetapi juga menerapkan teknik-teknik khusus seperti metode loci, story linking, hingga visualisasi tempat untuk membantu memperkuat daya ingat.

Gelar dan Pengakuan Dunia

Pada usia yang masih muda, Shafa sudah mengantongi dua gelar penting dari World Memory Sports Council. Gelar International Grand Master of Memory dan Grand Master of Memory yang disandangnya sejak tahun 2017 menjadi bukti nyata bahwa dirinya memiliki kemampuan luar biasa yang diakui dunia.

Gelar tersebut tidak diberikan sembarangan. Atlet yang ingin meraih gelar ini harus menyelesaikan serangkaian tes rumit seperti mengingat urutan ribuan angka acak dalam waktu kurang dari satu jam, menyusun kembali dek kartu dengan waktu terbatas, serta mengingat ratusan nama dan wajah hanya dalam waktu beberapa menit.

Inspirasi bagi Generasi Muda

Shafa adalah contoh nyata bagaimana seseorang bisa menyeimbangkan dunia akademik dengan minat khusus yang sangat berbeda. Menjadi mahasiswa kedokteran saja sudah merupakan tantangan besar. Namun Shafa menunjukkan bahwa minat lain seperti kemampuan memori juga bisa dikembangkan secara profesional.

Dengan prestasi yang telah diraih, ia kini menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama anak muda yang ingin mengejar passion mereka meskipun bidang tersebut belum terlalu populer di Indonesia. Ia juga aktif membagikan pengalaman dan kiat-kiat belajar serta latihan memori di media sosial seperti Instagram, dengan harapan dapat memotivasi lebih banyak orang untuk ikut mengasah potensi diri.

Shafa Annisa Rahmadani Arianata adalah sosok muda yang membanggakan. Ia membuktikan bahwa perempuan muda Indonesia juga mampu bersaing dan menonjol di panggung dunia. Dengan latar belakang sebagai mahasiswi kedokteran dan pencapaian luar biasa di dunia olahraga memori, ia menjadi simbol dari generasi muda yang tidak hanya cerdas tetapi juga gigih dan penuh semangat. Sosoknya layak dijadikan inspirasi untuk siapa pun yang sedang berjuang meraih prestasi tanpa meninggalkan pendidikan formal.

Terkini

Kabar Baik Harga BBM Pertamina September 2025 Stabil

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:18 WIB

Promo Diskon Tambah Daya Listrik PLN Bikin Pelanggan Senang

Jumat, 12 September 2025 | 17:40:15 WIB

5 Pilihan Rumah Murah Nyaman di Tasikmalaya 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:11 WIB

Jadwal Lengkap KM Sirimau Pelni September Oktober 2025

Jumat, 12 September 2025 | 17:39:07 WIB