JAKARTA - Di tengah derasnya arus perkembangan teknologi digital, perhatian terhadap dampak penggunaan gadget bagi anak-anak menjadi isu penting yang tak bisa diabaikan. Menjawab tantangan ini, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unit Rektorat Universitas Pattimura (Unpatti) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi bertema “Dampak Gadget terhadap Kesehatan dan Mental Anak”.
Bertempat di ruang Senat Universitas Pattimura, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian terhadap tumbuh kembang generasi muda yang kini begitu akrab dengan dunia digital. Dalam kegiatan tersebut, para orang tua, khususnya anggota DWP, diberikan pemahaman mendalam mengenai berbagai dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan gadget yang berlebihan.
Ketua Dharma Wanita Rektorat Universitas Pattimura, Febe Rahayaan, S.Sos, menegaskan bahwa teknologi digital memang telah menghadirkan banyak kemudahan dalam kehidupan, namun sekaligus membawa tantangan besar, khususnya dalam hal pengasuhan anak.
“Penggunaan gadget secara berlebihan dan tanpa pengawasan yang tepat dapat berdampak negatif terhadap tumbuh kembang anak, baik dari segi fisik, sosial, maupun mental,” kata Rahayaan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan harapannya bahwa kegiatan sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman baru dan memperluas wawasan orang tua mengenai bagaimana cara mengelola penggunaan gadget di lingkungan keluarga secara lebih bijak dan sehat.
Ia pun mengungkapkan rasa syukurnya karena acara ini menghadirkan narasumber yang kompeten dan berpengalaman di bidang psikologi anak. “Kami merasa sangat beruntung karena kegiatan ini menghadirkan narasumber yang sangat kompeten di bidangnya, yaitu Ibu Ursula Gewalethala, M.Psi., Psikolog. Kami yakin materi yang akan disampaikan akan sangat bermanfaat bagi kita semua sebagai orang tua,” ungkapnya.
Menurut Febe, kegiatan seperti ini tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga menjadi ruang refleksi bagi para orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka di era serba digital ini. Ia berharap, anak-anak yang tumbuh di tengah perkembangan teknologi saat ini dapat tetap menjadi pribadi yang sehat, tangguh, dan berkarakter melalui bimbingan yang tepat dari keluarga.
Di kesempatan yang sama, Ketua Bidang Pendidikan DWP Unit Rektorat Unpatti, Yohi Lainsamputty, S.Pd., turut memberikan pernyataan mengenai pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari program kerja organisasi mereka. Ia menegaskan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari fokus utama DWP dalam bidang pendidikan, khususnya dalam mendukung pendidikan karakter anak.
Menurut Yohi, melalui kegiatan ini DWP Rektorat berupaya memberikan edukasi mengenai dampak penggunaan gadget secara berlebihan, sekaligus mengarahkan anak-anak agar dapat memahami pentingnya penggunaan gadget secara bijak. Ia mengatakan bahwa gadget sebenarnya dapat menjadi sarana pengembangan diri yang positif, asalkan digunakan dengan cara yang tepat.
“Melalui sosialisasi ini, kami ingin anak-anak menyadari bahwa penggunaan gadget tidak hanya soal hiburan, tetapi juga membawa konsekuensi terhadap kesehatan mereka, baik fisik maupun mental. Maka penting bagi mereka untuk memiliki kesadaran sejak dini mengenai batasan dalam menggunakan teknologi ini,” ungkap Yohi.
Kegiatan ini secara khusus ditujukan kepada anak-anak berusia 10 hingga 15 tahun, rentang usia yang dinilai paling rentan terhadap dampak penggunaan gadget tanpa kontrol. Di usia ini, anak-anak cenderung mudah terpengaruh oleh konten digital dan juga mulai membentuk pola pikir serta perilaku yang terbawa hingga dewasa. Karena itu, pemahaman sejak dini dianggap sangat penting.
Selain mengedukasi anak-anak, kegiatan ini juga dirancang sebagai sarana diskusi antara orang tua dan anak. Diharapkan, dengan memahami berbagai sisi positif dan negatif dari gadget, anak-anak akan bisa mengambil sikap lebih bijak dalam penggunaannya sehari-hari.
Yohi juga menambahkan bahwa kenyataan di lapangan menunjukkan adanya kecenderungan ketergantungan yang cukup tinggi terhadap gadget, terutama di kalangan anak-anak. Ketergantungan ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental, tapi juga mulai memengaruhi nilai moral serta karakter anak di masa pertumbuhan.
“Kami melihat ini sebagai tanggung jawab bersama. Keluarga, sekolah, dan masyarakat perlu bersinergi untuk mengedukasi anak-anak agar tidak menjadi korban dari dampak negatif kemajuan teknologi,” pungkasnya.
Sebagai narasumber utama dalam kegiatan tersebut, Ursula Gewalethala, M.Psi., Psikolog, hadir membawakan materi yang memadukan pendekatan ilmiah dengan solusi praktis untuk diterapkan di rumah. Dengan pengalaman di bidang psikologi perkembangan anak, Ursula memberikan berbagai strategi bagi orang tua dalam mendampingi anak-anak menghadapi era digital ini, termasuk tips manajemen waktu penggunaan gadget, penguatan komunikasi antara orang tua dan anak, serta pembentukan batasan yang sehat.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unit Rektorat Universitas Pattimura beserta anak-anak mereka. Kehadiran anak-anak secara langsung di acara ini menjadi hal yang penting, karena mereka dapat menerima informasi secara langsung dari ahlinya dan meresapi makna dari setiap materi yang disampaikan.
Dengan pendekatan edukatif yang bersifat partisipatif ini, DWP Unpatti berharap dapat menjadi pelopor dalam gerakan keluarga cerdas digital di lingkungan akademik, sekaligus menciptakan generasi muda yang tangguh menghadapi tantangan zaman, tanpa kehilangan arah dan karakter.