JAKARTA - Dalam dunia politik, nama Bonnie Triyana kerap dikaitkan dengan pandangan yang kuat mengenai pentingnya sejarah dan budaya dalam membangun karakter bangsa. Namun kali ini, bukan hanya sebagai sejarawan atau legislator, Bonnie tampil sebagai tokoh yang diapresiasi atas peran aktifnya terhadap kebudayaan dan kepemudaan.
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menganugerahkan penghargaan kepada Bonnie Triyana dalam kategori Peduli Kebudayaan dan Inspiratif Pemuda. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Ketua Umum KNPI, Ali Hanafiah, dalam sebuah acara yang berlangsung di Gedung KNPI, Jakarta Selatan.
Penghargaan tersebut menandai pengakuan terhadap kerja nyata Bonnie dalam memajukan isu kebudayaan dan mendorong semangat kepemudaan yang progresif, inklusif, dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Peran Pemuda dalam Era Digital
Dalam sambutannya, Bonnie Triyana tidak hanya menyampaikan rasa terima kasih atas penghargaan yang diterimanya, tetapi juga menyampaikan pandangan kritis mengenai peran penting pemuda sebagai sokoguru bangsa. Menurutnya, pemuda bukan sekadar pelengkap, melainkan pilar utama dalam perjalanan sebuah negara menuju masa depan yang berdaya saing.
"Pemuda memang menjadi sokoguru, pilar bagi bangsa. Sekarang, tantangannya besar, mulai dari AI seperti Deepseek dari China yang bisa membantu penulisan makalah, pembuatan lagu, bahkan film. Jika kita tidak adaptif, kita akan tertinggal," ujar Bonnie.
Ia mengingatkan bahwa perkembangan kecerdasan buatan dan pesatnya teknologi digital bukan hanya sebuah kemudahan, melainkan tantangan serius bagi generasi muda. Jika tidak disikapi dengan bijak dan adaptif, ketergantungan terhadap teknologi bisa membuat bangsa kehilangan daya kreatif dan kemandirian intelektual.
Tiga Pilar Sukses di Era Modern
Masih dalam pidatonya, Bonnie memaparkan tiga kunci utama yang harus dipegang pemuda agar dapat bersaing di tengah dinamika global. Pilar pertama adalah kreativitas. Di era banjir informasi dan otomatisasi, kreativitas menjadi kemampuan esensial untuk menciptakan nilai tambah dan membedakan diri dari yang lain.
Yang kedua, lanjutnya, adalah inovasi. “Pentingnya membangun solusi baru, seperti kemajuan sebuah daerah atau bangsa, itu adalah bentuk inovasi yang dibutuhkan,” tegasnya. Dalam konteks ini, pemuda diharapkan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi berbasis kebutuhan lokal.
Pilar ketiga adalah supremasi sains. Bonnie menekankan bahwa Indonesia harus bergerak menjadi produsen teknologi, bukan sekadar pasar konsumsi. Dalam pandangannya, dominasi sains dan teknologi akan menjadi faktor penentu dalam peta persaingan global masa depan.
"Supremasi sains itu penting. Indonesia harus jadi produsen teknologi, bukan hanya konsumen," tambahnya.
Visi 2045 hingga 1000 Tahun ke Depan
Lebih dari sekadar mempersiapkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045, Bonnie menyampaikan harapannya agar visi dan semangat membangun pemuda Indonesia dapat menjangkau jauh ke depan.
“Saya berharap KNPI bisa membawa pemuda Indonesia lebih maju, tidak hanya untuk 2045, tapi hingga 1000 tahun ke depan,” tandasnya.
Pernyataan itu tidak hanya retoris, tetapi menunjukkan pandangan strategis jangka panjang. Bonnie mendorong agar program-program kepemudaan dirancang tidak hanya untuk menjawab kebutuhan jangka pendek, tetapi juga meletakkan fondasi kokoh bagi masa depan yang berkelanjutan.
Pengakuan atas Dedikasi Kebudayaan dan Kepemudaan
Ketua Umum KNPI, Ali Hanafiah, menyampaikan bahwa penghargaan ini diberikan atas dasar penghormatan terhadap dedikasi Bonnie dalam dua bidang penting: kebudayaan dan kepemudaan. Ia menilai bahwa figur seperti Bonnie adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara politik, budaya, dan pemuda bisa menghasilkan dampak positif yang luas.
"Penghargaan ini bentuk apresiasi atas kerja nyata beliau dalam mendukung program pemuda dan pembangunan masyarakat. Semoga bisa terus menginspirasi," ujar Ali.
Ali juga menyampaikan bahwa KNPI berharap penghargaan ini dapat menjadi motivasi tidak hanya bagi Bonnie, tetapi juga bagi tokoh-tokoh muda lainnya untuk turut aktif berkontribusi dalam pembangunan bangsa dari sektor masing-masing.
Komitmen untuk Kolaborasi dan Kemajuan
Di akhir sambutannya, Bonnie menegaskan kembali komitmennya untuk terus menjalin kolaborasi lintas sektor dalam rangka memajukan kebudayaan dan membina generasi muda yang berkarakter.
Ia mengajak semua pihak baik lembaga pemerintahan, organisasi pemuda, maupun komunitas budaya untuk bersatu dalam mengangkat potensi generasi muda Indonesia sebagai agen perubahan.
Bonnie juga menyampaikan bahwa kerja nyata harus terus dilakukan secara konsisten dan inklusif, dengan mengedepankan pendekatan berbasis budaya, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai kebangsaan.
Acara penganugerahan itu turut dihadiri oleh sejumlah tokoh daerah, termasuk Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah, dan Bupati Lebak, Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya. Kehadiran mereka mempertegas pentingnya sinergi antara pusat dan daerah dalam mendukung program kepemudaan.
Dengan penghargaan ini, Bonnie Triyana menambah panjang daftar pengakuan atas kontribusinya dalam memperjuangkan nilai-nilai budaya, sejarah, dan kepemudaan. Lebih dari sekadar seremoni, penganugerahan ini menjadi pemicu semangat baru untuk terus membangun Indonesia dari fondasi yang kokoh: pemuda yang sadar budaya dan melek teknologi.