Anies Baswedan

Santri PM3 Tumbuh Bersama Mimpi Langit Anies Baswedan

Santri PM3 Tumbuh Bersama Mimpi Langit Anies Baswedan
Santri PM3 Tumbuh Bersama Mimpi Langit Anies Baswedan

JAKARTA - Pesantren Masyarakat Merapi Merbabu (PM3) yang berada di kawasan kaki Gunung Merapi dan Merbabu baru saja mendapatkan momen berharga melalui kunjungan tokoh nasional Anies Baswedan. Dalam kesempatan kuliah umum yang berlangsung khidmat dan penuh antusiasme, Anies menyampaikan pesan penting bagi para santri mengenai kekuatan mimpi dan peran pendidikan dalam membentuk masa depan peradaban.

Kehadiran Anies dalam forum ini disambut dengan hangat oleh segenap civitas PM3, termasuk pengasuh pesantren, Ustaz Salim A. Fillah, serta para santri dan mahasantri. Di tengah suasana penuh semangat, Anies menyampaikan serangkaian pesan inspiratif yang menegaskan kembali peran penting lembaga pendidikan, khususnya pesantren, dalam melahirkan generasi unggul.

Dalam sambutannya, Anies menegaskan bahwa PM3 bukan sekadar lembaga pendidikan biasa, melainkan tempat yang disiapkan untuk mencetak pribadi-pribadi unggul yang kelak berperan besar, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi umat Islam di dunia. Ia menuturkan, “Pak Ustaz Salim A. Fillah ingin adik-adik semua di sini nantinya menjadi permata, bukan hanya di Indonesia, tapi juga untuk umat Islam di dunia.”

Untuk memperjelas maksudnya, Anies menggunakan perumpamaan kuat yang menggugah. Ia menyebutkan bahwa batu bara dan permata sejatinya berasal dari material yang sama, namun melalui proses yang berbeda maka nilainya pun menjadi sangat jauh. Permata, menurutnya, terbentuk dari tekanan dan suhu tinggi yang dialami dalam jangka waktu lama begitu pula seorang santri yang tengah digembleng dalam dunia pesantren.

“Pendidikannya boleh di tempat terpencil, tetapi mimpinya harus di langit,” ucap Anies tegas, memantik semangat dan tekad para santri yang hadir. Pesan ini menggarisbawahi bahwa keterbatasan geografis tidak seharusnya menjadi penghalang bagi lahirnya mimpi besar dan pencapaian luar biasa.

Dalam sesi kuliah umum tersebut, Anies juga menekankan pentingnya daya pikir kritis, kemampuan berdiskusi, serta pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai kepemimpinan dan tanggung jawab. Ia mendorong para santri untuk tidak hanya menjadi pribadi yang taat dan cerdas secara keilmuan, tetapi juga mampu memimpin, mengayomi, dan memberi kontribusi nyata dalam membangun masyarakat dan bangsa.

Tak hanya berhenti pada aspek motivasi, pertemuan ini juga menjadi ruang refleksi dan pemaknaan lebih dalam tentang peran santri dalam peradaban. Ustaz Salim A. Fillah sebagai pengasuh PM3 turut menyampaikan pandangannya bahwa pesantren masyarakat seperti PM3 adalah pusat pembinaan jiwa, tempat lahirnya nilai-nilai luhur, dan cahaya yang menerangi jalan peradaban di tengah tantangan zaman.

Keberadaan tokoh nasional seperti Anies Baswedan dalam kegiatan ini memberikan makna khusus bagi keluarga besar PM3. Para santri mengaku mendapatkan suntikan semangat baru untuk terus belajar dan berjuang, meskipun dari lokasi yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar. Kehadiran Anies menjadi pengingat bahwa setiap insan, dari mana pun asalnya, memiliki peluang yang sama untuk menjadi cahaya perubahan.

Kegiatan ini juga mempererat hubungan emosional antara pemimpin dan generasi muda di lingkungan pesantren. Banyak santri menyampaikan rasa terima kasih mereka secara langsung maupun melalui media sosial. Bahkan pihak PM3 menyampaikan rasa terima kasih secara terbuka kepada Anies atas waktu dan inspirasinya.

“Terima kasih, Bapak @aniesbaswedan. Semoga Allah membalas dengan keberkahan, kekuatan, dan perlindungan dalam setiap langkah dan perjuangan beliau untuk umat dan bangsa. Semoga Allah membalas keberkahan dalam setiap langkah dan perjuangan beliau untuk umat dan bangsa,” tulis PM3 dalam unggahan mereka.

Resonansi dari kuliah umum ini terasa kuat, terlebih ketika di tengah dinamika pendidikan dan sosial saat ini, pesan Anies mampu menjadi oase semangat dan arah baru bagi para santri. Ia mengingatkan bahwa proses pendidikan tidak hanya sebatas transfer ilmu, tetapi juga pembentukan karakter dan visi hidup yang kokoh.

Di akhir acara, tak sedikit santri yang menyampaikan kesan bahwa mereka termotivasi untuk terus menuntut ilmu dan menjaga mimpi besar, sekalipun tengah berada di tempat yang jauh dari pusat kota. Bagi mereka, pesan sederhana namun dalam dari Anies, bahwa mimpi harus tetap menjulang ke langit, menjadi bekal moral untuk terus melangkah maju.

Kuliah umum ini tidak hanya meninggalkan kenangan, tetapi juga membangkitkan kesadaran baru akan pentingnya peran pesantren dalam mencetak pemimpin masa depan. Melalui pertemuan ini, PM3 kembali menegaskan posisinya sebagai kawah candradimuka bagi generasi pembaharu yang tidak hanya memahami ilmu, tetapi juga menyadari tugas besar mereka terhadap umat dan bangsa.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index