JAKARTA - Pelabuhan Tanjung Priok dikenal sebagai pelabuhan tersibuk di Indonesia. Di tengah hiruk pikuk aktivitas bongkar muat, berdiri sebuah bangunan ikonik yang mulai memainkan peran penting dalam rantai logistik nasional Pelindo Tower. Dikelola oleh PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), anak usaha dari BUMN Pelindo, menara ini menjadi pusat koordinasi dan pengendali aktivitas bisnis serta operasional Pelindo Group.
Tak sekadar menjadi gedung perkantoran, Pelindo Tower menjelma sebagai simpul strategis yang mengintegrasikan layanan logistik dalam satu lokasi. Lokasinya yang berada di jantung kawasan pelabuhan membuat menara ini punya peran krusial untuk mendukung efisiensi dan sinergi antarpelaku industri.
Mendukung Ekosistem dan Rantai Pasok Nasional
Dewi Fitriyani, Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL, menjelaskan bahwa kehadiran Pelindo Tower tak lepas dari upaya memperkuat sinergi dalam rantai pasok nasional. Gedung ini dirancang untuk menyediakan ruang kerja modern dan layanan pendukung yang menunjang kelancaran logistik.
"Dengan penyediaan ruang kerja yang modern dan layanan pendukung yang prima akan mempercepat sinergi antarpelaku industri, sehingga mendukung kelancaran rantai pasok nasional," ujarnya.
Pelindo Tower tidak hanya menjadi landmark visual, tetapi juga pusat penghubung layanan yang memadukan fungsi manajemen, operasional, dan dukungan bisnis. Inisiatif ini membuat gedung ini bukan hanya simbol infrastruktur, melainkan juga ruang strategis dalam percepatan efisiensi logistik nasional.
Capaian Positif dari Kinerja Gedung
Sepanjang semester pertama tahun 2025, kinerja Pelindo Tower menunjukkan tren yang menggembirakan. Tingkat keterisian (occupancy) ruang telah mencapai 28.294 meter persegi atau 82,83% dari total kapasitas gedung sebesar 34.158 meter persegi.
Capaian ini meningkat 0,35% secara tahunan (year on year) dibandingkan periode yang sama di tahun 2024. Tak hanya itu, tingkat realisasi capaian gedung ini bahkan melebihi target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), yaitu sebesar 102,37%, dengan tren realisasi mencapai 101,24%.
Data ini menegaskan bahwa Pelindo Tower menjadi pilihan utama sebagai ruang kerja strategis bagi pelaku industri di sekitar kawasan pelabuhan.
Pemberdayaan UMK Melalui Local Pride Spot
Tak hanya fokus pada logistik, SPSL melalui Pelindo Tower juga turut menggerakkan sektor ekonomi lokal. Salah satu inovasi yang mendapat sambutan positif adalah kehadiran Local Pride Spot, gerai khusus yang menyediakan ruang bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) untuk memasarkan produk unggulan mereka.
Gerai ini telah beroperasi sejak Maret 2024 dan mencatat transaksi hingga Rp1 miliar. Produk-produk yang ditawarkan beragam, mulai dari kain tradisional, perhiasan etnik, kuliner khas daerah, hingga kebutuhan sehari-hari.
“Kami ingin Pelindo Tower bukan hanya menjadi ikon kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, tapi juga sebagai pusat kolaborasi dan pemberdayaan UMK,” ungkap Dewi.
Langkah ini menjadi bentuk konkret Pelindo dalam menciptakan nilai tambah sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar, serta memperkuat inklusi ekonomi dalam ekosistem logistik.
Komitmen terhadap Tata Kelola dan Keberlanjutan
Sebagai bagian dari transformasi Pelindo menuju entitas modern, Pelindo Tower dibangun dengan mengusung prinsip keberlanjutan. Gedung ini telah meraih sertifikasi green building (Gold) serta mengimplementasikan standar tata kelola Environmental, Social, and Governance (ESG).
Tak hanya itu, pengelolaan Pelindo Tower juga mengikuti Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP ISO 37001) sebagai wujud komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas dalam operasional perusahaan.
Konsep eco-green dan smart building menjadi ciri khas utama menara ini. Fasilitas di dalamnya meliputi ruang rapat, aula multifungsi, banking hall, wellness center, gym, food & beverage, klinik kesehatan, taman atap (rooftop garden), masjid, hingga area parkir yang luas. Semua fasilitas ini dapat diakses publik dengan pengamanan selama 24 jam penuh.
“Gedung ini dirancang sebagai ruang kerja yang representatif sekaligus ruang inklusif yang nyaman,” tutur Dewi lagi.
Menjadi Pilar Baru Logistik Nasional
Sebagai pusat layanan, koordinasi, dan pemberdayaan, Pelindo Tower telah menjelma menjadi lebih dari sekadar bangunan fisik. Perannya yang multidimensi—baik sebagai motor penggerak logistik, pemberdaya UMK, hingga simbol komitmen pada tata kelola berkelanjutan menjadikan menara ini pilar penting dalam transformasi ekosistem pelabuhan nasional.
Upaya ini selaras dengan strategi jangka panjang Pelindo untuk menciptakan ekosistem pelabuhan terintegrasi dan modern yang mendukung daya saing logistik Indonesia di tingkat global. Dengan Pelindo Tower sebagai titik sentral, harapan membangun sistem logistik nasional yang efisien, berkelanjutan, dan inklusif kini bukan sekadar wacana melainkan kenyataan yang tengah berjalan.