BUMN

Percepatan Dapur Gizi Oleh Kementerian PU dan BUMN

Percepatan Dapur Gizi Oleh Kementerian PU dan BUMN
Percepatan Dapur Gizi Oleh Kementerian PU dan BUMN

JAKARTA - Pemerintah terus memperkuat fondasi pembangunan sumber daya manusia Indonesia melalui percepatan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satu bentuk nyata dukungan tersebut hadir dalam bentuk percepatan pembangunan tiga unit dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di tiga wilayah berbeda.

Upaya ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya, yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), serta PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Ketiga dapur tersebut sedang dibangun secara serentak di Kota Jambi, Kabupaten Kebumen, dan Kota Banjar.

Menteri PU, Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur dapur MBG adalah bukti konkret bahwa kementeriannya memiliki komitmen kuat dalam menyediakan fasilitas pendukung layanan gizi, terutama bagi kalangan anak-anak sekolah.

“Pembangunan dapur SPPG ini tidak hanya mencakup dapur utama, tetapi juga sarana pendukung seperti akses jalan, jaringan air bersih, sanitasi, dan kendaraan distribusi makanan,” ungkap Menteri Dodi.

Sinergi lintas lembaga ini berangkat dari Nota Kesepakatan Bersama yang telah ditandatangani antara Kementerian PU dan Badan Gizi Nasional (BGN) pada 22 Maret 2025. Melalui nota kesepahaman tersebut, disepakati bahwa pembangunan tiga unit dapur MBG dilakukan sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) dari ketiga BUMN Karya tersebut.

Secara keseluruhan, setiap unit dapur diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar Rp4,5 miliar. Dana tersebut mencakup seluruh aspek pembangunan, dari infrastruktur hingga peralatan penunjang kegiatan dapur.

Di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, PT Adhi Karya tengah membangun SPPG Tipe I dengan struktur modular baja. Lokasinya berada di TK Putra II, Tanuharjo. Saat ini, progres pembangunan sudah mencakup pembersihan lahan, pembangunan fondasi struktur utama, pemasangan ruang panel, bak instalasi pengolahan air limbah (IPAL), hingga instalasi air minum dan plumbing.

Sementara itu, PT Pembangunan Perumahan menggarap SPPG Tipe II dengan struktur hollow modular. Lingkup pekerjaan mereka mencakup seluruh paket pekerjaan mulai dari struktur, arsitektur, furnitur, hingga sistem mekanikal, elektrikal, dan plumbing (MEP). Penerapan desain modular ini diharapkan mampu mempercepat proses pembangunan serta mempermudah proses replikasi di wilayah lain.

Di Kota Jambi, PT Hutama Karya tengah menyelesaikan pembangunan SPPG Tipe III yang menggunakan pasangan bata terkekang. Selain konstruksi utama, dapur ini juga dilengkapi dengan signage serta perabot dapur untuk mendukung fungsinya sebagai pusat penyediaan makanan bergizi secara masif.

Ketiga proyek tersebut ditargetkan rampung secara fisik pada bulan September 2025. Setelah selesai, dapur-dapur ini langsung siap difungsikan untuk mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis yang menjadi salah satu program prioritas nasional. Program MBG sendiri bertujuan untuk memastikan anak-anak Indonesia, khususnya yang berada dalam usia sekolah, mendapatkan asupan gizi yang memadai sejak dini sebagai bekal membentuk generasi unggul.

Inisiatif pembangunan dapur ini juga tidak hanya berhenti di tiga lokasi saja. Pemerintah telah menyiapkan rencana ekspansi pembangunan dapur serupa di sembilan sekolah lainnya yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Putra. Sekolah-sekolah ini tersebar di berbagai provinsi di Indonesia, mulai dari Aceh, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, hingga Sulawesi Tenggara dan Selatan.

Ke depan, model pembangunan SPPG yang dikembangkan ini diharapkan bisa direplikasi di berbagai wilayah. Replikasi ini penting untuk memperluas jangkauan layanan dan memastikan lebih banyak anak Indonesia bisa menjadi penerima manfaat dari program makan bergizi gratis.

Model struktur modular yang diterapkan pada beberapa dapur menunjukkan fleksibilitas dalam pembangunan fasilitas layanan gizi. Selain mempersingkat waktu pengerjaan, pendekatan ini juga memungkinkan efisiensi biaya dalam jangka panjang. Dukungan penuh dari BUMN Karya dalam proyek ini menunjukkan bahwa dunia usaha memiliki peran strategis dalam mempercepat pembangunan manusia Indonesia.

Lebih dari sekadar proyek infrastruktur, pembangunan dapur SPPG ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk memastikan setiap anak mendapatkan akses terhadap nutrisi yang layak. Hal ini sejalan dengan komitmen nasional untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Melalui sinergi antara pemerintah pusat, BUMN, dan lembaga pendukung lainnya, pembangunan dapur makan bergizi bukan sekadar proyek fisik, melainkan sebuah gerakan yang menyentuh akar persoalan pembangunan kualitas SDM nasional.

Dengan tersedianya infrastruktur yang memadai dan sistem distribusi makanan yang tertata, Program Makan Bergizi Gratis diyakini akan membawa dampak jangka panjang. Anak-anak Indonesia tidak hanya bertumbuh dengan sehat, tetapi juga mampu belajar dengan baik, sehingga kualitas pendidikan pun meningkat secara menyeluruh.

Percepatan pembangunan SPPG ini menjadi salah satu bentuk nyata dari bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat memberikan dampak langsung pada masyarakat. Melalui komitmen berkelanjutan dan evaluasi berkala, proyek ini diharapkan menjadi contoh sukses pembangunan infrastruktur sosial yang berdampak luas.

Jika seluruh elemen bangsa terus bergerak dalam irama yang sama, maka mimpi menjadikan generasi emas Indonesia pada 2045 bukanlah sekadar wacana, melainkan sesuatu yang betul-betul bisa terwujud dalam kenyataan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index