JAKARTA - Pentingnya pembangunan infrastruktur nasional terus menjadi sorotan dalam berbagai forum strategis. Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan kini menekankan perlunya kolaborasi erat antara dunia usaha dan pemerintah. Dalam upaya mewujudkan kemajuan jangka panjang, partisipasi aktif dari kalangan pengusaha dinilai sangat esensial untuk mendukung berbagai program pembangunan, mulai dari sektor dasar hingga transformasi berkelanjutan.
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan hal ini saat berbicara dalam Rapat Kerja Koordinasi Nasional (Rakerkornas) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) 2025 yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat. Dalam forum strategis tersebut, AHY menyampaikan bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan kunci keberhasilan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
“Kepada para pelaku dunia usaha yang tentunya telah memiliki pengalaman bergerak di berbagai bidang. Saya ingin sama-sama kita melihat Indonesia 20 tahun ke depan. Saya mengajak teman-teman APINDO untuk sama-sama bersinergi, berkolaborasi," kata AHY dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 7 Agustus 2025.
Ia mengajak pengusaha yang tergabung dalam APINDO untuk mengambil peran aktif dan strategis dalam menciptakan infrastruktur nasional yang tidak hanya andal, tetapi juga inklusif dan menjawab tantangan masa depan. AHY menekankan bahwa pembangunan harus didasarkan pada prinsip keberlanjutan yang mempertimbangkan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlangsungan lingkungan.
Lebih lanjut, AHY menjelaskan bahwa fokus pembangunan infrastruktur nasional mencakup berbagai dimensi penting yang bersinggungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat. Mulai dari ketahanan pangan, energi, air bersih, hingga infrastruktur pendidikan dan kesehatan, semua menjadi bagian dari agenda besar pemerintah. Selain itu, konektivitas antarwilayah dan penguatan sistem infrastruktur dalam menghadapi perubahan iklim juga menjadi prioritas.
“Semua membutuhkan investasi, membutuhkan kerja sama antara pemerintah dengan badan usaha, KPBU, dikenal dengan Public Private Partnership. Ini mudah-mudahan semakin kuat dan semakin berdaya untuk pembangunan infrastruktur ke depan,” ucapnya.
Dalam konteks ini, AHY menyoroti perlunya sinergi yang konkret antara sektor publik dan swasta. Menurutnya, membangun ruang dialog yang terbuka dan konstruktif antara pemerintah dan pelaku usaha sangatlah penting. Komunikasi yang sehat akan memperkuat kepercayaan dan mempercepat realisasi proyek-proyek yang bersifat strategis bagi bangsa.
Ia juga menggarisbawahi bahwa dengan terbatasnya kapasitas fiskal negara, kontribusi dari sektor swasta menjadi sangat vital. Peran pengusaha tidak hanya sebagai penyandang dana, namun juga mitra dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang efisien dan tepat sasaran.
“Dunia usaha ini penting sekali, selain menghadirkan investasi, juga bisa membuka lapangan pekerjaan di berbagai sektor. Termasuk di sektor konstruksi, berharap kerja sama dan hubungan yang baik seperti ini antara pemerintah dan APINDO," ujarnya.
AHY turut hadir bersama sejumlah pejabat penting dalam kegiatan Rakerkornas tersebut. Ia didampingi oleh Deputi Bidang Pemerataan Pembangunan Wilayah Kementerian Koordinator Infrastruktur, Nazib Faizal. Selain itu, Staf Khusus Menko, Sigit Raditya dan Arif Rahman, serta Kolonel Rio Neswan juga turut menghadiri agenda tersebut sebagai bagian dari delegasi kementerian.
Kehadiran perwakilan pemerintah dalam forum pengusaha tersebut menandakan keseriusan pemerintah untuk membuka ruang dialog yang lebih inklusif dan transparan. Pemerintah tidak hanya menyampaikan kebijakan, tetapi juga mendengarkan aspirasi dan masukan dari kalangan dunia usaha, agar sinergi yang dibangun benar-benar dapat menguntungkan kedua belah pihak dan berkontribusi nyata bagi pembangunan nasional.
Dalam suasana yang penuh antusiasme, para pelaku usaha menyambut baik ajakan AHY untuk lebih terlibat dalam pembangunan infrastruktur. Mereka menyatakan kesiapan untuk menjalin kolaborasi yang saling menguntungkan demi percepatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di berbagai wilayah Indonesia.
Pembangunan infrastruktur, dalam pandangan pemerintah, bukan semata-mata tentang pembangunan fisik, tetapi juga penguatan ekosistem ekonomi nasional. Dengan membangun jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, dan jaringan digital, pemerintah berharap dapat membuka akses pasar, menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, serta meningkatkan daya saing nasional.
Menutup pernyataannya, AHY menekankan pentingnya melihat pembangunan infrastruktur sebagai investasi jangka panjang bagi generasi mendatang. Ia mengajak seluruh elemen bangsa, terutama sektor usaha, untuk tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi semata, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari setiap kegiatan pembangunan yang dilakukan.
Dengan dorongan kuat dari pemerintah dan keterlibatan aktif dari dunia usaha, pembangunan infrastruktur nasional diharapkan semakin kokoh dan merata. Kolaborasi ini menjadi fondasi penting dalam mewujudkan Indonesia yang tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan di masa depan.