JAKARTA - Dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur, PT PP (Persero) Tbk (IDX: PTPP) menunjukkan kepedulian nyata terhadap pelestarian lingkungan. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), perusahaan mengambil langkah aktif dalam menjaga ekosistem pesisir dengan menanam ratusan bibit mangrove di Surabaya.
Bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) PTPP yang ke-72, perusahaan ini menggelar kegiatan simbolik yang sarat makna di kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo, Surabaya. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap ekosistem pesisir sekaligus merayakan hari jadi perusahaan dengan cara yang berdampak luas.
Penanaman 720 Bibit untuk Lingkungan Berkelanjutan
Dalam kegiatan tersebut, PTPP melalui Tim TJSL menanam sebanyak 720 bibit mangrove. Angka 720 tersebut bukan tanpa makna selain merepresentasikan usia perusahaan yang ke-72, juga menjadi simbol tekad untuk terus melangkah maju secara berkelanjutan dan selaras dengan alam.
Kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh tim TJSL semata. Turut bergabung dalam aksi ini adalah Tim Proyek Pembangunan Dermaga Shiplift yang tengah bertugas di wilayah Surabaya. Kolaborasi lintas unit ini memperlihatkan semangat gotong royong yang selama ini menjadi nilai budaya kerja di tubuh PTPP.
Hadir pula dalam kesempatan itu Manager TJSL PTPP serta Site Operation Manager Proyek Dermaga Shiplift. Keduanya secara simbolik ikut menanam bibit mangrove, sebagai bentuk penguatan komitmen dari sisi manajerial terhadap pelestarian lingkungan pesisir.
Bentuk Kepedulian terhadap Ekosistem Pesisir
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, dalam keterangan tertulis, menegaskan bahwa penanaman mangrove ini merupakan langkah konkret dalam mendukung pelestarian lingkungan hidup, khususnya untuk menjaga keberlangsungan ekosistem pesisir yang kian terancam oleh abrasi dan perubahan iklim.
“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen PTPP dalam mendukung pelestarian lingkungan hidup, khususnya menjaga ekosistem pesisir. Hal ini juga menjadi bagian dari upaya kami memperingati HUT perusahaan dengan kegiatan yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Joko.
Lebih lanjut, Joko menjelaskan bahwa kegiatan ini selaras dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Program ini menyentuh langsung pada tiga pilar SDGs: Quality Education, Partnership for the Goals, dan No Poverty.
Mangrove, Solusi Alami Hadapi Krisis Iklim
Penanaman mangrove bukan sekadar aktivitas seremonial tahunan. Dalam konteks lingkungan, mangrove memegang peran vital dalam menahan abrasi dan mengurangi dampak dari gelombang laut. Akar-akarnya yang kuat menjadi pengikat tanah yang mencegah erosi, sementara batang dan daunnya membantu menahan angin kencang dari laut.
Namun fungsi mangrove tidak berhenti di sana. “Penanaman mangrove ini tidak hanya berfungsi sebagai penahan gelombang laut dan pencegah abrasi, tetapi juga memberikan manfaat ekologis penting sebagai habitat alami berbagai biota laut seperti kepiting, udang, serta burung-burung pesisir seperti bangau,” lanjut Joko.
Kehadiran ekosistem mangrove juga mendukung keanekaragaman hayati. Hal ini menjadi perhatian penting bagi PTPP dalam menjalankan program TJSL, bahwa pembangunan infrastruktur tidak boleh mengabaikan nilai-nilai ekologis yang ada di sekitarnya.
Konsistensi dalam Program Serupa di Wilayah Lain
PTPP bukan kali pertama melakukan kegiatan serupa. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya, perusahaan ini juga aktif dalam program pelestarian lingkungan di berbagai wilayah pesisir di Indonesia. Fokus utama dari program ini adalah daerah-daerah yang mengalami dampak signifikan dari abrasi laut dan aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan.
Langkah yang dilakukan oleh PTPP bukan sekadar kontribusi sosial, melainkan juga bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam menjaga ekosistem pesisir. Pendekatan yang diambil tidak hanya dari sisi teknis atau material, namun juga menyasar aspek edukatif, kolaboratif, dan berorientasi pada jangka panjang.
Sinergi Lingkungan dan Pembangunan Nasional
Dengan berbagai proyek infrastruktur strategis yang sedang digarap, seperti pembangunan pelabuhan, jalan tol, serta kawasan industri, PTPP menegaskan bahwa keberlanjutan lingkungan tetap menjadi bagian dari perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek tersebut.
"Melalui kegiatan seperti penanaman mangrove ini, PTPP menegaskan peran serta tanggung jawab sosialnya dalam membangun Indonesia secara menyeluruh tidak hanya dari sisi ekonomi dan infrastruktur, namun juga dari sisi keberlanjutan, termasuk sosial dan ekologi," tegas Joko.
Sinergi antara pembangunan dan pelestarian lingkungan menjadi hal yang tak terpisahkan dalam visi besar perusahaan. Dengan demikian, PTPP berharap seluruh pihak—termasuk masyarakat dan pemerintah daerah dapat mengambil inspirasi dari kegiatan ini untuk bersama-sama menjaga lingkungan demi generasi mendatang.
Harapan dan Ajakan untuk Masa Depan
Di akhir kegiatan, suasana kekeluargaan dan semangat kolaborasi terlihat jelas. Penanaman mangrove bukan hanya menanam pohon, tetapi juga menanam harapan dan tanggung jawab bersama untuk masa depan lingkungan yang lebih baik.
PTPP berharap kegiatan ini dapat menjadi pemicu kesadaran lingkungan yang lebih luas, baik bagi masyarakat sekitar maupun pemangku kepentingan di berbagai lini. Aksi ini juga menjadi pengingat bahwa keberhasilan sebuah perusahaan tidak hanya diukur dari capaian ekonomi, namun juga dari kontribusi sosial dan ekologis yang nyata.
Dengan langkah nyata seperti ini, PTPP terus menunjukkan bahwa membangun negeri bukan sekadar mendirikan bangunan, melainkan juga merawat tanah, air, dan kehidupan yang ada di dalamnya.