BBM

Harga BBM Non Subsidi Turun, Ekonomi Daerah Lebih Stabil

Harga BBM Non Subsidi Turun, Ekonomi Daerah Lebih Stabil
Harga BBM Non Subsidi Turun, Ekonomi Daerah Lebih Stabil

JAKARTA - PT Pertamina kembali melakukan langkah strategis dengan menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di seluruh Indonesia pada Agustus 2025. Kebijakan ini membawa kabar positif, terutama bagi konsumen yang menggunakan Pertamax, Pertamax Turbo, maupun Pertamax Green 95. Penyesuaian harga dilakukan secara berkala, mengikuti tren harga minyak mentah dunia, dengan tujuan menjaga keseimbangan antara daya beli masyarakat dan keberlanjutan pasokan energi.

Di beberapa wilayah, harga BBM non-subsidi mengalami penurunan. Misalnya di Jawa Barat, harga Pertamax turun dari Rp12.500 menjadi Rp12.200 per liter. Pertamax Turbo juga mengalami penurunan dari Rp13.500 menjadi Rp13.200 per liter, sementara Pertamax Green 95 turun dari Rp13.250 menjadi Rp13.000 per liter. Perubahan ini memberi sedikit ruang bernapas bagi pengguna kendaraan pribadi dan pelaku usaha yang bergantung pada transportasi darat.

Namun, tidak semua jenis BBM mengalami penurunan. Dexlite misalnya, justru naik dari Rp13.320 menjadi Rp13.850 per liter. Sementara Pertamina Dex mengalami penyesuaian dari Rp13.260 menjadi Rp14.150 per liter. Perbedaan tren ini disebabkan oleh fluktuasi harga komponen bahan bakar dan biaya distribusi di masing-masing wilayah.

Penyesuaian untuk Keseimbangan Pasar

Menurut keterangan Pertamina, penyesuaian harga BBM non-subsidi merupakan langkah yang mengikuti perkembangan pasar global. Harga minyak mentah dunia yang bergejolak mempengaruhi biaya produksi dan distribusi bahan bakar. Dengan melakukan penyesuaian berkala, Pertamina berupaya menjaga stabilitas pasokan sekaligus memastikan konsumen tidak terbebani lonjakan harga yang terlalu tinggi.

Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga daya saing harga di pasar domestik. Dalam beberapa bulan terakhir, tekanan pada harga minyak dunia datang dari faktor geopolitik dan tren permintaan global yang berubah. Penurunan harga di beberapa jenis BBM diharapkan mampu mendorong mobilitas masyarakat dan sektor transportasi, yang pada akhirnya memberi dampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah.

Rincian Harga BBM per Wilayah

Berikut adalah daftar harga BBM Pertamina per Senin, 11 Agustus 2025, di seluruh SPBU Indonesia:

Aceh
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Dexlite: Rp14.150
Pertamina Dex: Rp14.450
Biosolar (subsidi): Rp6.800

Free Trade Zone (FTZ) Sabang
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp11.500
Dexlite: Rp12.960
Biosolar (subsidi): Rp6.800

Sumatera Barat
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp14.750
Pertamina Dex: Rp14.450
Biosolar (subsidi): Rp6.800

Riau
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp14.750
Pertamina Dex: Rp14.450
Biosolar (subsidi): Rp6.800

Kepulauan Riau
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp14.750
Pertamina Dex: Rp14.450
Biosolar (subsidi): Rp6.800

Bengkulu
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.800
Pertamax Turbo: Rp13.800
Dexlite: Rp14.750
Pertamina Dex: Rp14.450
Biosolar (subsidi): Rp6.800

Sumatera Utara
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Dexlite: Rp14.150
Pertamina Dex: Rp14.450
Biosolar (subsidi): Rp6.800

Sumatera Selatan
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Dexlite: Rp14.150
Pertamina Dex: Rp14.450
Biosolar (subsidi): Rp6.800

Jambi
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Dexlite: Rp14.150
Pertamina Dex: Rp14.450
Biosolar (subsidi): Rp6.800

Lampung
Pertalite: Rp10.000
Pertamax: Rp12.500
Pertamax Turbo: Rp13.500
Dexlite: Rp14.150
Pertamina Dex: Rp14.450
Biosolar (subsidi): Rp6.800

Dampak bagi Masyarakat dan Usaha

Penurunan harga Pertamax dan varian bensin non-subsidi lainnya memberi sinyal positif bagi konsumen. Bagi pengguna kendaraan pribadi, biaya operasional harian sedikit berkurang. Untuk pelaku usaha, terutama di sektor logistik dan transportasi umum, penyesuaian ini dapat membantu menekan biaya distribusi barang.

Sementara itu, kenaikan pada jenis BBM diesel seperti Dexlite dan Pertamina Dex akan mempengaruhi biaya operasional kendaraan berbahan bakar solar. Namun, efeknya diperkirakan dapat diimbangi oleh stabilitas harga BBM jenis lain dan ketersediaan pasokan yang terjaga.

Strategi Menghadapi Fluktuasi Global

Pertamina menegaskan komitmennya untuk terus memantau harga minyak mentah dunia dan melakukan evaluasi harga BBM secara berkala. Kebijakan ini tidak hanya bertujuan menjaga keseimbangan pasar, tetapi juga memastikan keberlanjutan usaha distribusi energi ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Dengan adanya penyesuaian harga pada Agustus 2025 ini, diharapkan perekonomian daerah dapat tetap bergerak positif. Mobilitas masyarakat yang terjaga akan mendorong aktivitas ekonomi di berbagai sektor, mulai dari perdagangan, pariwisata, hingga industri kecil.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index