BANK

Tiga Bank Siap Bergabung di Kliring 2025

Tiga Bank Siap Bergabung di Kliring 2025
Tiga Bank Siap Bergabung di Kliring 2025

JAKARTA - Perkembangan infrastruktur pasar keuangan terus mengalami kemajuan dengan adanya penambahan anggota kliring dalam Central Counterparty Pasar Uang dan Valuta Asing (CCP PUVA) di tahun 2025. PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menargetkan tiga bank baru siap bergabung dan beroperasi sebagai anggota kliring dalam sistem tersebut pada tahun ini. Langkah ini penting untuk memperkuat mekanisme kliring yang berperan vital dalam menjaga stabilitas dan transparansi transaksi pasar uang dan valuta asing.

Direktur Utama KPEI, Iding Pardi, menjelaskan bahwa hingga saat ini sudah ada 12 calon anggota CCP PUVA yang menyatakan minatnya. Dari jumlah tersebut, tiga calon telah memasuki tahap proses final dan diperkirakan siap beroperasi dalam waktu dekat. Proses ini mencerminkan upaya berkelanjutan dalam memperluas partisipasi institusi perbankan pada sistem kliring yang terstandar.

Calon Anggota Baru Siap Memperkuat CCP PUVA

KPEI telah melihat antusiasme tinggi dari sejumlah bank yang ingin bergabung dalam CCP PUVA. Iding menyampaikan, “Tahun ini memang kami menargetkan ada penambahan anggota kliring. Sebanyak tiga calon anggota CCP ini masih in progress. Tetapi yang sudah ada peminatan itu 12 ya, 12 bank, yang sudah pada tahap lanjut, yang siap untuk beroperasi di tahun ini ada tiga bank.”

Langkah tersebut akan memperkuat peran CCP PUVA dalam mengelola risiko dan memastikan kelancaran kliring transaksi pasar uang dan valuta asing. Dengan bertambahnya anggota kliring, diharapkan aktivitas pasar dapat berjalan lebih efisien dan memberikan manfaat lebih besar bagi semua pelaku pasar.

Sejarah dan Peran CCP PUVA

CCP PUVA mulai diimplementasikan pada 26 September 2024 lalu. Sebagai salah satu infrastruktur vital pasar keuangan, CCP PUVA bertugas melakukan kliring terhadap transaksi yang terjadi di pasar uang dan valuta asing. Bank Indonesia (BI) bersama delapan bank besar telah resmi menjadi pemegang saham CCP PUVA. Bank-bank tersebut meliputi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

Keberadaan CCP PUVA dengan dukungan bank-bank besar ini menjadi fondasi yang kuat dalam menjaga kelancaran transaksi dan memitigasi risiko kredit antar bank di pasar uang dan valuta asing.

Volume Transaksi dan Keterbatasan Saat Ini

Hingga Juli 2025, KPEI mencatat nilai transaksi Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) yang telah dikliringkan mencapai USD 200 juta, dengan rata-rata outstanding sebesar USD 114,3 juta dan frekuensi transaksi sebanyak 40 kali. Meskipun ini merupakan capaian yang positif, volume transaksi kliring tersebut masih dinilai belum optimal.

Iding mengungkapkan bahwa keterbatasan transaksi kliring saat ini disebabkan oleh jumlah partisipan yang masih terbatas dan juga karena instrumen yang dapat dikliringkan masih sangat terbatas. Saat ini, CCP PUVA baru mengelola kliring untuk instrumen non-deliverable forward (NDF) khusus untuk dolar Amerika Serikat.

Pengembangan Instrumen Kliring ke Depan

Untuk memperluas cakupan dan manfaat CCP PUVA, KPEI berencana menambah jenis instrumen yang dapat dikliringkan. Namun, perluasan instrumen ini memerlukan persetujuan dan koordinasi dengan Bank Indonesia. Iding menegaskan, “Nah ini juga sudah kami sampaikan ke BI, ke pelaku untuk juga bersama-sama mengembangkan CCP ya. Jadi CCP ini satu infrastruktur pasar yang memang harus dikembangkan secara bersama-sama sehingga manfaat atau benefitnya untuk pasar itu bisa lebih terasa.”

Kolaborasi antara KPEI, BI, dan pelaku pasar menjadi kunci utama agar CCP PUVA dapat berkembang secara optimal, mendukung likuiditas pasar, serta memberikan perlindungan yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat dalam transaksi valuta asing dan pasar uang.

Manfaat Penambahan Anggota Kliring

Bergabungnya tiga bank baru sebagai anggota CCP PUVA di tahun 2025 akan memberikan dampak positif yang signifikan. Dengan bertambahnya anggota, CCP PUVA dapat memperluas jangkauan transaksi yang dapat dikliringkan, meningkatkan efisiensi pasar, serta mengurangi risiko kredit yang mungkin terjadi antar pelaku pasar.

Selain itu, penambahan anggota juga memperkuat kredibilitas dan stabilitas CCP PUVA sebagai lembaga kliring, yang pada akhirnya memberikan rasa aman bagi investor dan pelaku pasar dalam melakukan transaksi valuta asing dan pasar uang. Ini juga mendukung pembangunan pasar keuangan yang lebih kuat dan berdaya saing.

Harapan ke Depan untuk Pasar Keuangan Indonesia

KPEI dan Bank Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas dan kapasitas CCP PUVA sebagai infrastruktur utama pasar uang dan valuta asing. Dengan dukungan bank-bank besar serta calon anggota baru yang tengah dalam proses, diharapkan CCP PUVA dapat menjadi pusat kliring yang handal dan efisien.

Perkembangan ini sejalan dengan tujuan memperkuat sistem keuangan nasional, meningkatkan transparansi, serta mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pasar keuangan yang lebih modern dan terpercaya. Keterlibatan lebih banyak bank sebagai anggota CCP PUVA juga menunjukkan semakin kuatnya kolaborasi antara institusi keuangan untuk menghadapi tantangan dan peluang pasar global.

Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi pengembangan CCP PUVA dengan penambahan tiga anggota baru yang siap beroperasi. Penambahan ini menandai kemajuan signifikan dalam memperkuat mekanisme kliring pasar uang dan valuta asing di Indonesia. KPEI bersama Bank Indonesia dan para pelaku pasar terus berkolaborasi untuk mengembangkan infrastruktur ini agar dapat memberikan manfaat maksimal.

Dengan meningkatnya jumlah anggota kliring serta perluasan instrumen yang dapat dikliringkan, CCP PUVA akan semakin efisien dalam mengelola risiko dan mendukung stabilitas pasar keuangan nasional. Langkah-langkah strategis ini merupakan fondasi penting bagi masa depan sistem keuangan yang lebih kuat, modern, dan inklusif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index