JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan optimisme besarnya terhadap program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP). Program ini dinilai memiliki potensi signifikan untuk memajukan desa sekaligus menurunkan harga kebutuhan pokok masyarakat. Melalui penyederhanaan rantai distribusi dan pemberdayaan ekonomi lokal, Kopdes Merah Putih menjadi salah satu fokus utama pemerintah yang akan terus dikembangkan pada 2026.
Dalam unggahan resmi di akun Instagram @smindrawati pada Senin, 11 Agustus 2025, Sri Mulyani menyatakan, “Kehadiran KDMP tidak hanya menyederhanakan rantai distribusi, tetapi juga diproyeksikan menurunkan harga kebutuhan pokok.” Pernyataan tersebut menegaskan bahwa keberadaan koperasi ini tidak sekadar sebagai lembaga ekonomi biasa, melainkan sebagai motor penggerak perubahan sosial dan ekonomi di tingkat desa.
Kopdes Merah Putih merupakan inisiatif strategis yang telah tersebar di berbagai desa dan kelurahan di seluruh Indonesia. Hingga Juli 2025, lebih dari 80 ribu unit Kopdes Merah Putih telah didirikan dan diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Jumlah ini menandakan bahwa program ini mendapat sambutan positif dari pemerintah pusat hingga lapisan masyarakat bawah.
Sri Mulyani juga menyebutkan bahwa program ini akan memperluas lapangan kerja hingga dua juta kesempatan baru, termasuk melibatkan perempuan, pemuda, serta penyandang disabilitas dalam kegiatan ekonomi desa. Dengan begitu, Kopdes Merah Putih tidak hanya menjadi pusat usaha, tetapi juga ruang inklusif yang memberdayakan berbagai kelompok masyarakat.
Setiap Kopdes Merah Putih menjalankan berbagai gerai utama yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan warga desa secara menyeluruh. Gerai-gerai tersebut antara lain menyediakan sembako, apotek desa, layanan simpan pinjam, klinik kesehatan, pergudangan, logistik, hingga kantor koperasi yang menjadi pusat operasional.
Fungsi multifaset ini memungkinkan Kopdes Merah Putih menjembatani akses kebutuhan dasar sekaligus meningkatkan efisiensi distribusi barang. Dengan rantai pasok yang lebih singkat dan biaya yang terjangkau, diharapkan harga bahan pokok bisa turun dan memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat.
Pemberdayaan petani juga menjadi fokus utama dari program ini. Selama ini, petani seringkali mendapatkan nilai tukar yang rendah karena rantai distribusi yang panjang dan adanya perantara yang banyak. Dengan hadirnya Kopdes Merah Putih, petani dapat langsung menjual produknya ke koperasi tanpa harus melewati banyak perantara, sehingga pendapatan mereka bisa meningkat.
Selain itu, layanan simpan pinjam yang disediakan oleh Kopdes Merah Putih memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada pelaku usaha mikro dan petani. Mereka tidak perlu lagi bergantung pada rentenir atau lembaga pembiayaan yang memberatkan. Dengan pembiayaan yang transparan dan berbunga rendah, mereka dapat mengembangkan usaha dengan lebih maksimal.
Keberadaan apotek desa dan klinik dalam koperasi juga memberikan dampak positif terhadap layanan kesehatan masyarakat desa. Akses obat dan layanan medis menjadi lebih mudah dan terjangkau, yang sebelumnya sering menjadi kendala di daerah-daerah terpencil.
Lebih lanjut, pergudangan dan logistik yang dikelola oleh Kopdes Merah Putih memastikan distribusi barang menjadi lebih lancar dan efisien. Hal ini penting untuk menjaga ketersediaan barang kebutuhan pokok serta menjaga kualitas produk terutama hasil pertanian dan perkebunan lokal.
Sri Mulyani menegaskan bahwa “Ini salah satu program prioritas yang akan kita lanjutkan pada 2026. Saatnya desa bergerak, tumbuh menjadi harapan baru.” Pernyataan ini mencerminkan harapan besar pemerintah terhadap kemajuan desa yang lebih merata dan berkelanjutan melalui Kopdes Merah Putih.
Salah satu tujuan utama program ini adalah memperkuat perekonomian desa agar tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah atau aliran dana dari kota. Dengan modal dan pengelolaan koperasi yang profesional, desa diharapkan bisa menjadi pusat produksi dan distribusi yang mandiri.
Kopdes Merah Putih juga membuka peluang untuk melibatkan teknologi dan inovasi dalam pengelolaan usaha desa. Penerapan sistem digital untuk pencatatan transaksi, pengelolaan stok, dan layanan keuangan akan membantu koperasi bekerja lebih efisien dan transparan.
Selain itu, keberadaan koperasi ini dapat memperkuat jaringan komunitas ekonomi di desa, mendorong kolaborasi antar pelaku usaha kecil, petani, dan kelompok masyarakat lain. Hal ini akan memperkuat ekonomi lokal dan menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan.
Peran perempuan dan pemuda sebagai motor penggerak ekonomi desa juga mendapat perhatian khusus dalam program ini. Melalui pelatihan, pendampingan, dan pemberian akses sumber daya, mereka didorong untuk aktif berkontribusi dalam pengelolaan koperasi serta pengembangan usaha.
Keterlibatan penyandang disabilitas juga menjadi salah satu prioritas yang mengedepankan inklusivitas sosial dan ekonomi. Dengan memberikan ruang dan kesempatan yang sama, Kopdes Merah Putih diharapkan mampu menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih adil dan merata.
Secara keseluruhan, program Kopdes Merah Putih merupakan langkah konkret pemerintah dalam menjawab tantangan pembangunan desa yang selama ini belum maksimal. Melalui koperasi yang multifungsi dan inklusif, diharapkan desa-desa di Indonesia bisa tumbuh lebih cepat dan berdaya saing.
Kebijakan ini juga mendukung target pembangunan nasional untuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan memperkuat ketahanan ekonomi di tingkat lokal. Dengan adanya program ini, diharapkan kesenjangan pembangunan antara kota dan desa dapat dipersempit secara signifikan.
Dari sisi konsumen, penyederhanaan rantai pasok yang dihasilkan oleh Kopdes Merah Putih memungkinkan masyarakat mendapatkan harga barang yang lebih murah dan berkualitas. Hal ini tentunya akan meringankan beban ekonomi rumah tangga, terutama di masa-masa ketidakpastian ekonomi global.
Kopdes Merah Putih menjadi simbol kebangkitan ekonomi desa yang berlandaskan gotong royong dan partisipasi masyarakat. Program ini juga memperkuat nilai-nilai sosial budaya di desa yang selama ini menjadi modal utama dalam pembangunan berkelanjutan.
Dengan berbagai manfaat dan peluang yang ditawarkan, ke depan diharapkan semakin banyak desa yang bergabung dalam jaringan Kopdes Merah Putih sehingga seluruh wilayah Indonesia bisa merasakan dampak positifnya.