Perhutani

HUT RI ke 80, Perhutani Mantingan Bagi Bibit

HUT RI ke 80, Perhutani Mantingan Bagi Bibit
HUT RI ke 80, Perhutani Mantingan Bagi Bibit

JAKARTA - Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia tahun ini menjadi momentum yang penuh makna bagi Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan. Tidak hanya merayakan kemerdekaan dengan upacara dan simbol kenegaraan, Perhutani memilih cara berbeda yang membawa manfaat langsung bagi masyarakat dan lingkungan. Melalui pembagian ribuan bibit tanaman, mereka menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan juga bisa diwujudkan dalam aksi nyata menjaga kelestarian alam dan memperkuat perekonomian keluarga.

Pada Senin, 18 Agustus 2025, suasana Wana Wisata Kartini Mantingan tampak hidup dengan kegiatan berbagi bibit tanaman. Sebanyak 2.025 plances bibit sayuran serta 80 plances bibit jati dan mahoni dibagikan kepada masyarakat. Jumlah itu bukan tanpa makna. Administratur KPH Mantingan, Rohasan, menjelaskan bahwa angka 2.025 menjadi simbol rasa syukur atas nikmat yang telah dirasakan sepanjang tahun 2025. Sementara 80 plances bibit jati dan mahoni melambangkan usia kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80.

“Sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih kepada para pahlawan, mari kita selalu mengutamakan kebersamaan guna mempertahankan kemerdekaan Indonesia agar tercipta hubungan yang harmonis antar sesama,” ujar Rohasan dalam sambutannya.

Ia menambahkan bahwa pembagian bibit bukan hanya sekadar kegiatan seremonial. Menanam sayuran, menurutnya, bermanfaat langsung bagi kesehatan, memperindah lingkungan, sekaligus meningkatkan perekonomian keluarga. Sementara penanaman jati dan mahoni adalah simbol komitmen menjaga kelestarian hutan dan wujud nyata kecintaan terhadap bumi yang diwariskan kepada generasi mendatang.

Semangat Hijau di Tengah Peringatan Kemerdekaan

Kegiatan berbagi bibit tanaman ini menjadi cara Perhutani Mantingan untuk menanamkan nilai kepedulian lingkungan kepada masyarakat. Dengan menanam pohon, warga tidak hanya mendapatkan manfaat jangka pendek berupa sayuran segar, tetapi juga warisan jangka panjang berupa udara bersih, lahan yang lebih produktif, dan lingkungan yang asri.

Rohasan menegaskan bahwa Perhutani tidak hanya mengelola hutan untuk kepentingan ekonomi, tetapi juga sebagai ruang hidup bersama yang harus dijaga kelestariannya. Peringatan kemerdekaan tahun ini menjadi kesempatan emas untuk mengingatkan kembali arti kebersamaan antara manusia dengan alam.

Antusiasme Warga Penerima Bibit

Bagi masyarakat, kegiatan ini jelas membawa kegembiraan. Salah satunya dirasakan oleh Erna Heri Juli, penerima bibit yang hadir langsung di lokasi. Dengan wajah sumringah, ia menyampaikan rasa syukurnya.

“Bibit yang diterima akan kami tanam di halaman rumah, semoga bisa memberikan manfaat dan membawa berkah untuk semuanya,” ungkapnya.

Kehadiran program ini seolah menjadi jawaban atas kebutuhan warga akan sarana penghijauan yang praktis dan bermanfaat. Dengan bibit sayuran, warga dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Sedangkan pohon jati dan mahoni akan menjadi tabungan jangka panjang, baik secara ekologis maupun ekonomis.

Merangkai Syukur dan Harapan

Perhutani menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar berbagi bibit, melainkan juga merangkai syukur dan harapan. Syukur atas kemerdekaan yang telah diwariskan para pahlawan, serta harapan agar kemerdekaan itu terus berkelanjutan dalam bentuk kesejahteraan dan kelestarian alam.

Dengan menanam pohon dan sayuran, masyarakat diajak untuk menjaga bumi agar tetap subur dan bermanfaat bagi generasi berikutnya. Kegiatan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kemerdekaan sejati tidak hanya dirasakan melalui simbol-simbol formal, tetapi juga dalam tindakan nyata melestarikan kehidupan.

Menghubungkan Semangat Pramuka dan Kemerdekaan

Menariknya, kegiatan ini tidak hanya bertepatan dengan perayaan HUT ke-80 RI, tetapi juga sekaligus memperingati Hari Pramuka tahun 2025. Semangat Pramuka yang identik dengan cinta alam dan tanggung jawab sosial menyatu dalam aksi Perhutani Mantingan.

Perhutani ingin menegaskan bahwa generasi muda perlu dilibatkan sejak dini dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan keterlibatan komunitas seperti Pramuka, aksi penghijauan dapat terus berlanjut, bukan hanya menjadi kegiatan seremonial tahunan.

Menyemai Masa Depan dari Bibit Kecil

Tidak bisa dipungkiri, bibit yang dibagikan mungkin terlihat sederhana. Namun dari hal kecil inilah masa depan yang lebih baik bisa disemai. Bibit sayuran akan tumbuh menjadi sumber pangan sehat bagi keluarga, sedangkan bibit jati dan mahoni kelak menjelma menjadi pohon besar yang memberi keteduhan dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Harapan besar juga disematkan pada masyarakat penerima agar tidak hanya menanam, tetapi juga merawat bibit hingga tumbuh subur. Dengan demikian, manfaat yang diharapkan bisa benar-benar dirasakan, baik oleh keluarga maupun lingkungan sekitar.

Perhutani dan Komitmen Lingkungan

Sebagai pengelola hutan, Perhutani memang memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keseimbangan antara manfaat ekonomi dan kelestarian alam. Kegiatan berbagi bibit ini merupakan salah satu cara untuk mengajak masyarakat ikut terlibat aktif dalam pengelolaan lingkungan.

Perhutani berharap bahwa aksi nyata ini menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk ikut menebarkan manfaat melalui kegiatan serupa. Semakin banyak pihak yang peduli, semakin kuat pula pondasi bangsa dalam menjaga keberlanjutan hidup.

Menyatu dengan Semangat Kemerdekaan

Peringatan kemerdekaan bukan hanya momentum mengenang sejarah perjuangan, tetapi juga kesempatan untuk memperbarui komitmen terhadap masa depan. Melalui kegiatan ini, Perhutani Mantingan ingin menunjukkan bahwa merayakan kemerdekaan bisa dilakukan dengan cara yang sederhana namun bermakna.

Semangat 80 tahun kemerdekaan tercermin dalam angka simbolis bibit yang dibagikan. Lebih dari itu, semangat tersebut menyatu dalam niat tulus menjaga bumi, memperkuat kebersamaan, dan mengingatkan bahwa kemerdekaan sejati berarti hidup harmonis dengan alam.

Dengan begitu, kegiatan pembagian bibit tanaman ini bukan hanya sekadar bagian dari rangkaian perayaan, tetapi juga menjadi wujud nyata cinta tanah air. Dari bibit kecil yang ditanam hari ini, lahirlah harapan besar untuk masa depan yang lebih hijau, sejahtera, dan penuh makna.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index