PLTS

Pemprov DKI Perluas PLTS Atap Hemat Biaya Listrik

Pemprov DKI Perluas PLTS Atap Hemat Biaya Listrik
Pemprov DKI Perluas PLTS Atap Hemat Biaya Listrik

JAKARTA - Langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam memperluas pemanfaatan energi baru terbarukan melalui pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap semakin menunjukkan hasil nyata. Program ini tidak hanya memperkuat kemandirian energi kota, tetapi juga berkontribusi menekan emisi karbon dan menghemat anggaran listrik fasilitas publik secara signifikan.

Pemprov DKI menempatkan pembangunan PLTS Atap sebagai salah satu strategi penting dalam menghadapi tantangan energi perkotaan. Dengan fasilitas publik sebagai titik awal, kebijakan ini diharapkan dapat menjadi contoh penerapan energi bersih yang dapat ditiru sektor swasta maupun masyarakat luas.

20 Lokasi PLTS Atap pada 2023

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta, Syaripudin, menjelaskan bahwa pembangunan PLTS Atap telah dilakukan sejak tahun 2023 di 20 lokasi layanan publik. Lokasi tersebut meliputi puskesmas, kantor kecamatan, gedung SKPD, hingga gelanggang olahraga yang tersebar di lima wilayah Jakarta.

“Pada tahun 2023, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Provinsi DKI Jakarta telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap pada 20 lokasi layanan publik yang meliputi puskesmas, kantor kecamatan, gedung SKPD, dan gelanggang olahraga,” jelas Syaripudin, Selasa (19/8/2025).

Pembangunan PLTS Atap di fasilitas publik dinilai mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan energi bersih sekaligus mengurangi ketergantungan listrik dari jaringan konvensional.

Potensi Produksi Listrik dan Efisiensi Biaya

Total kapasitas PLTS yang dibangun pada 2023 mencapai 590 kWp (kilowatt peak). Rinciannya terdiri dari 2 unit berkapasitas 25 kWp dan 18 unit berkapasitas 30 kWp. Dengan potensi produksi energi surya di Jakarta sebesar 1.350 kWh/kWp/tahun, seluruh PLTS diperkirakan mampu menghasilkan sekitar 796.500 kWh per tahun.

Syaripudin merinci, setiap unit PLTS berkontribusi nyata dalam menghemat biaya operasional.

“Apabila dikonversikan dengan tarif listrik R1 nonsubsidi (Rp 1.444,7/kWh), maka potensi produksi untuk PLTS 25 kW sekitar ± 33.750 kWh/tahun dengan penghematan biaya listrik ± Rp 48,7 juta per tahun. Sedangkan PLTS 30 kW sekitar ± 40.500 kWh/tahun dengan penghematan biaya listrik Rp 58,5 juta per tahun,” terangnya.

Sebaran Lokasi PLTS Atap 2023

Beberapa lokasi yang mendapat pemasangan PLTS pada 2023 antara lain:

Jakarta Timur: Puskesmas Kecamatan Ciracas, Pasar Rebo, Makassar; Kantor Kecamatan Pasar Rebo; GOR Rawamangun.

Jakarta Utara: Kantor Kecamatan Penjaringan; Puskesmas Kecamatan Tanjung Priok, Penjaringan, Cilincing, Koja; GOR Remaja Kecamatan Tanjung Priok.

Jakarta Barat: Puskesmas Kecamatan Tambora, Cengkareng.

Jakarta Pusat: Puskesmas Kecamatan Sawah Besar; Perpustakaan dan Arsip Jakarta Pusat; Kantor DPPAPP.

Jakarta Selatan: Puskesmas Kecamatan Jagakarsa, Setiabudi; Pusat Pelatihan Olahraga; DPMPTSP.

Pemerataan lokasi di seluruh wilayah menunjukkan komitmen Pemprov agar manfaat energi surya dapat dirasakan secara menyeluruh.

Program Berlanjut pada 2025

Setelah 2023, Pemprov DKI melanjutkan pembangunan PLTS Atap di 22 lokasi baru pada 2025 dengan total kapasitas 575 kWp. Proyek tersebut mencakup sekolah, puskesmas, kantor kecamatan, serta fasilitas olahraga.

“Pada Tahun 2025, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi membangun PLTS di 22 lokasi dengan total kapasitas 575 kWp. Saat ini masih dalam tahap pekerjaan atau pemasangan di beberapa lokasi, misalnya SDN Kalibata 11, SMKN 29, SDN Petukangan Selatan 01/02, dan SDN Grogol Utara 09,” tambah Syaripudin.

Dengan tambahan kapasitas tersebut, Pemprov DKI berharap semakin banyak fasilitas publik yang mandiri energi sekaligus mendorong penghematan biaya operasional secara berkelanjutan.

Lokasi Pemasangan 2025

Beberapa lokasi yang menjadi bagian pembangunan PLTS 2025 adalah:

Jakarta Pusat: SMPN 205, SMPN 8, SDN Kampung Rawa 01, SMPN 39.

Jakarta Selatan: SDN Pejaten Timur 01, SDN Kalibata 11, SMKN 29, SDN Grogol Utara 09, SDN Petukangan Selatan 01/02, SMPN 175.

Jakarta Timur: SMPN 172, Gelanggang Remaja Kecamatan Pulo Gadung, Gedung KNPI, Puskesmas Kecamatan Matraman, Puskesmas Kecamatan Pulogadung.

Jakarta Utara: SMPN 112, SMPN 244, SDN Semper Barat 09/10, SDN Rawa Badak Selatan 01, SDN Pademangan Timur 05/06, GOR Bahtera Jaya.

Selain itu, pemasangan PLTS juga telah dilakukan di Jakarta International Stadium (JIS) dengan kapasitas 367 kWp menggunakan anggaran swasta (non-APBD), serta di Gedung Balaikota Blok G berkapasitas 192 kWp yang sudah beroperasi sejak 2013.

Hemat Anggaran, Ramah Lingkungan

Pemanfaatan PLTS Atap terbukti memberikan keuntungan ganda: efisiensi biaya listrik gedung pemerintah sekaligus mendukung target penurunan emisi karbon. Program ini juga memperlihatkan bahwa energi surya dapat diandalkan sebagai sumber energi ramah lingkungan yang berkontribusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan kota Jakarta.

Syaripudin menekankan, Pemprov DKI berkomitmen menjadikan energi terbarukan sebagai bagian integral dari tata kelola kota. Dengan pembangunan berkesinambungan, energi surya dapat menjadi motor penggerak kemandirian energi perkotaan.

“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mendorong pemanfaatan energi terbarukan, menekan emisi karbon, serta mengurangi beban biaya listrik gedung pemerintah,” ujar Syaripudin.

Melalui program PLTS Atap, Pemprov DKI Jakarta berhasil memadukan aspek keberlanjutan lingkungan dengan efisiensi anggaran. Pemasangan panel surya di fasilitas publik menjadi tonggak penting untuk memperkuat kemandirian energi, sekaligus menghadirkan contoh nyata penggunaan energi bersih di perkotaan.

Dengan perluasan proyek yang berlanjut hingga 2025, Pemprov DKI semakin menegaskan perannya sebagai pionir pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia. Program ini bukan hanya investasi energi, melainkan juga investasi untuk masa depan Jakarta yang lebih hijau, hemat energi, dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index