Erick Thohir

Erick Thohir Puji Mental Timnas U 17 Indonesia

Erick Thohir Puji Mental Timnas U 17 Indonesia
Erick Thohir Puji Mental Timnas U 17 Indonesia

JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan kebanggaannya terhadap penampilan timnas U-17 Indonesia selama Piala Kemerdekaan 2025 yang berlangsung di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, Sumatera Utara. Bagi Erick, turnamen ini menjadi momen penting bagi Garuda Muda untuk merasakan intensitas pertandingan melawan tim-tim dengan peringkat di atas mereka. Hal ini dianggap sebagai persiapan berharga menghadapi Piala Dunia U-17 2025, di mana tim asuhan Nova Arianto akan menghadapi lawan-lawan kelas dunia.

Timnas U-17 Indonesia yang saat ini menempati peringkat 118, bertanding melawan tim-tim yang memiliki kualitas lebih tinggi, seperti Tajikistan (106), Uzbekistan (55), dan Mali (54). Menurut Erick, pengalaman melawan lawan-lawan ini menjadi tolok ukur penting bagi pengembangan mental dan kemampuan teknis para pemain muda. Kehadiran lawan tangguh di turnamen ini membuat Garuda Muda merasakan atmosfer pertandingan internasional yang sesungguhnya.

Dalam turnamen empat kontestan Piala Dunia U-17 2025 yang digelar di Indonesia, timnas U-17 berhasil mengakhiri Piala Kemerdekaan 2025 sebagai runner-up. Prestasi ini diraih setelah meraih satu kemenangan, satu hasil imbang, dan satu kekalahan. Indonesia memulai turnamen dengan hasil imbang 2-2 melawan Tajikistan, kemudian meraih kemenangan 2-0 melawan Uzbekistan, dan menutup turnamen dengan kekalahan tipis 1-2 melawan Mali.

Erick menekankan bahwa meski menghadapi tekanan dari tim yang secara peringkat lebih tinggi, mental Garuda Muda tetap terjaga. “Ketika anak-anak ditekan, mereka bisa mulai kembali stabil. Kita lihat hasilnya, kan kita kebobolan 0-2, lalu bisa jadi 1-2, lalu di babak kedua kita bisa main seimbang,” ujar Erick. Menurutnya, kemampuan tim untuk tetap fokus dan bangkit dari tekanan menunjukkan karakter dan potensi besar yang dimiliki para pemain.

Mali sendiri merupakan tim peringkat tiga pada Piala Dunia U-17 2023 yang sebelumnya juga digelar di Indonesia. Dalam Piala Kemerdekaan 2025, Mali menempati posisi ketiga setelah mengalahkan tim kuat Argentina dengan skor 3-0. Erick menilai pertemuan dengan tim-tim seperti Mali menjadi pelajaran berharga bagi timnas U-17 Indonesia. Pertandingan ini tidak hanya menguji kemampuan teknis, tetapi juga mental dan strategi tim di lapangan.

Lebih jauh, Erick mengapresiasi kemampuan Garuda Muda dalam menghadapi tekanan. Menurutnya, meski tim sempat kebobolan, mereka mampu menyesuaikan permainan dan menunjukkan performa yang seimbang di babak kedua. Hal ini menunjukkan bahwa timnas U-17 Indonesia memiliki mental tangguh dan potensi untuk bersaing di level internasional. Erick menekankan bahwa pengalaman seperti ini sangat penting sebagai persiapan menghadapi Piala Dunia U-17 2025, di mana tim akan menghadapi lawan-lawan kuat seperti Brasil (peringkat 5), Honduras (66), dan Zambia (83) di Grup H.

Kebanggaan Erick Thohir juga terkait perkembangan individual para pemain muda. Menurutnya, setiap pertandingan memberikan pelajaran yang bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki strategi, meningkatkan koordinasi, dan membangun kepercayaan diri. Erick menekankan bahwa kombinasi pengalaman melawan tim kuat dan bimbingan pelatih Nova Arianto akan menjadi fondasi bagi kesuksesan timnas U-17 di turnamen internasional mendatang.

Selain prestasi di lapangan, Erick menyoroti pentingnya mental juara dan ketahanan psikologis pemain. Ia percaya bahwa meski menghadapi tim-tim berperingkat lebih tinggi, anak-anak Garuda Muda mampu menyesuaikan permainan dan tetap optimis. “Luar biasa untuk tim kita bisa mulai merasakan tekanan dari tim yang jauh lebih bagus dari kita, kan kita satu grup dengan Brasil,” kata Erick.

Prestasi ini juga menjadi bukti kemajuan program pembinaan usia muda yang dijalankan PSSI. Erick menilai bahwa setiap turnamen internasional adalah sarana untuk mengasah kemampuan pemain, menguji strategi pelatih, dan menyiapkan tim untuk kompetisi yang lebih tinggi. Pengalaman menghadapi lawan berkualitas tinggi menjadi modal penting bagi timnas U-17 Indonesia untuk berkembang menjadi tim yang lebih kompetitif dan siap menghadapi Piala Dunia U-17.

Erick menutup pernyataannya dengan optimisme tinggi terhadap masa depan timnas U-17. Ia yakin, dengan kombinasi pengalaman bertanding, bimbingan pelatih, dan mental juara, Garuda Muda akan mampu bersaing di level internasional. Piala Kemerdekaan 2025 bukan hanya ajang pertandingan, tetapi juga latihan mental, strategi, dan kekompakan tim, yang semua itu menjadi bekal penting menghadapi Piala Dunia U-17 2025.

Pencapaian runner-up di turnamen ini sekaligus menegaskan bahwa timnas U-17 Indonesia memiliki potensi besar. Erick menekankan bahwa setiap pertandingan, baik menang, kalah, maupun imbang, adalah pelajaran berharga. Hal ini membentuk karakter pemain dan memperkuat persiapan tim dalam menghadapi lawan tangguh di ajang dunia. Dengan demikian, pengalaman di Piala Kemerdekaan 2025 menjadi pijakan penting menuju kesuksesan di level internasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index