JAKARTA - Renang bukan hanya aktivitas yang menyenangkan, tetapi juga terbukti sebagai salah satu latihan paling lengkap bagi tubuh dan pikiran manusia. Ilmuwan dan pakar olahraga menyebutkan, setiap kali tubuh bergerak di dalam air, banyak sistem tubuh terlibat sekaligus, mulai dari jantung, paru-paru, otot, hingga kesehatan mental.
Inilah yang membuat renang istimewa dibanding olahraga lain seperti lari atau bersepeda. Risiko cedera rendah, manfaat menyeluruh, dan bisa dilakukan semua kalangan usia menjadi keunggulan utama. Tak heran, data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menunjukkan bahwa berenang menjadi aktivitas rekreasi terpopuler keempat di Amerika Serikat, dengan lebih dari 300 juta kunjungan setiap tahunnya.
Alasan Ilmiah di Balik Manfaat Renang
Menurut Mitch Lomax, ahli paru-paru dan fisiologi olahraga dari Portsmouth University, Inggris, renang mampu meningkatkan kebugaran kardiovaskular, memperkuat sistem pernapasan, menambah massa tubuh tanpa lemak, sekaligus mengurangi risiko cedera. “Olahraga ini juga berperan penting dalam kesehatan mental dan kesejahteraan,” ujarnya.
Keunggulan lain renang adalah fleksibilitasnya. Tidak seperti olahraga darat yang membebani sendi, air justru memberikan daya apung. Hasilnya, renang dapat dilakukan oleh anak-anak, orang dewasa, lansia, hingga mereka yang memiliki keterbatasan fisik.
Baik untuk Jantung
Manfaat paling jelas dari renang adalah kesehatan jantung. Hirofumi Tanaka, direktur Laboratorium Penelitian Penuaan Kardiovaskular di University of Texas, Austin, menegaskan: “Berenang merupakan latihan seluruh tubuh yang ritmis dan dinamis, yang dapat menaikkan detak jantung dan menurunkan tekanan darah.”
Penelitian juga menunjukkan renang menurunkan kekakuan pembuluh darah, mengurangi stres oksidatif, dan meredam peradangan. Semua itu menurunkan risiko serangan jantung maupun stroke.
Selain itu, berenang memberi tantangan ekstra bagi sistem pernapasan. Lori Sherlock, profesor fisiologi olahraga di University of West Virginia, menjelaskan: “Tekanan hidrostatik air dan peningkatan volume darah sentral membuat paru-paru harus bekerja lebih keras.” Proses ini memperkuat paru-paru sekaligus menambah kapasitas pernapasan.
John Whyte, dokter di Washington DC sekaligus kepala petugas medis WebMD, menambahkan: “Kombinasi itu membuat efisiensi sistem kardiovaskular meningkat signifikan.”
Latihan untuk Seluruh Otot
Renang juga terbukti melibatkan hampir semua otot tubuh. Heather Massey, ilmuwan olahraga dari University of Portsmouth, menjelaskan bahwa gerakan renang mengaktifkan otot inti, panggul, leher, bahu, lengan, dada, punggung, gluteal, kaki, hingga telapak kaki.
Mitch Lomax menambahkan, setiap gerakan melawan hambatan air memberi efek penguatan sekaligus pembentukan otot. Whyte menegaskan: “Renang memberikan pembentukan otot tanpa risiko cedera yang umum terjadi pada latihan beban.”
Selain itu, kata Christopher Travers, ahli fisiologi olahraga di Cleveland Clinic, renang memungkinkan latihan tanpa keringat berlebihan. Faktor ini membuat orang lebih nyaman berolahraga secara rutin.
Penelitian juga menemukan bahwa renang membantu memperbaiki postur tubuh, meningkatkan kelenturan, mengurangi nyeri sendi, dan memperlambat proses penuaan. Pada penderita multiple sclerosis atau artritis, renang menjadi pilihan aman untuk menjaga kebugaran.
Massey menambahkan: “Renang memfasilitasi pemanfaatan glukosa tanpa insulin serta meningkatkan sensitivitas insulin.” Hal ini menjadikan renang bermanfaat bagi pengendalian gula darah.
Membakar Kalori Secara Efektif
Selain menyehatkan organ vital, renang juga sangat efektif membakar kalori. Analisis kesehatan menunjukkan, seseorang berbobot 155 pon bisa membakar 281 kalori per jam dengan berenang santai, 704 kalori dengan gaya bebas cepat, dan hingga 774 kalori dengan gaya kupu-kupu.
Matthew Anastasi dari Mayo Clinic menyebut, “Dengan cara ini, renang membantu mencapai tujuan manajemen berat badan.”
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa berenang di air dingin dapat meningkatkan nafsu makan, karena tubuh bekerja lebih keras menjaga suhu inti.
Dampak pada Pikiran dan Sosial
Renang juga memberi manfaat mental. Bergerak di dalam air meningkatkan aliran darah ke otak serta memicu hormon serotonin dan dopamin. Whyte menjelaskan: “Renang menurunkan ketegangan, memperbaiki suasana hati, dan mengurangi kegelisahan berkat sifat meditatif dari pernapasan teratur.”
Tak hanya itu, olahraga ini juga membantu tidur lebih nyenyak, karena menekan stres dan menguras energi fisik. Anastasi menambahkan: “Berenang adalah cara luar biasa untuk terhubung dan berinteraksi dengan orang lain.”
Tanaka bahkan menyebut, studi pada 200 perenang menunjukkan mereka menikmati kehidupan seksual lebih aktif dan memuaskan, dengan risiko lebih rendah pada masalah performa.
Bisa Dinikmati Semua Usia
Kelebihan renang adalah manfaatnya berlaku bagi semua orang. Sherlock menekankan: “Renang melampaui keterbatasan fisik, bahkan pada penderita gangguan neurologis, ortopedi, atau kardiovaskular.”
Daya apung air mengurangi beban sendi, risiko jatuh, serta patah tulang traumatis. Karena itu, renang ideal untuk rehabilitasi cedera, penderita obesitas, maupun lansia.
Dengan semua bukti ilmiah ini, tak heran jika para ahli sepakat renang adalah olahraga yang sehat, lengkap, dan bisa diakses semua kalangan.