Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan Optimistis Capai Target MBG 2025

Zulkifli Hasan Optimistis Capai Target MBG 2025
Zulkifli Hasan Optimistis Capai Target MBG 2025

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), optimistis program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat menjangkau hingga 82 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025. Optimisme ini muncul seiring percepatan distribusi yang terjadi pada bulan Agustus, menjadikan program MBG sebagai salah satu inisiatif kesehatan dan gizi yang berdampak luas di tanah air.

“Memang kita baru 20 juta (penerima manfaat MBG) dari 82 juta target 2025, tetapi di Agustus ini percepatannya luar biasa,” ujar Zulhas. Pernyataan ini menegaskan bahwa pemerintah serius mendorong percepatan program MBG agar segera menjangkau seluruh target.

Percepatan Distribusi MBG melalui SPPI

Zulhas menambahkan, kenaikan signifikan jumlah penerima manfaat MBG seiring berjalannya program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang mendukung percepatan distribusi. “Kemarin Juli 2025 baru 6,5 juta, 7 juta, tapi Agustus ini begitu SPPI-nya selesai, latihan pendidikan ya, ini terjadi percepatan 20 juta. Mudah-mudahan akhir tahun bisa sampai 82 juta,” jelasnya.

Program SPPI ini menjadi motor penggerak dalam mempercepat distribusi MBG di berbagai wilayah, mulai dari kota besar hingga daerah terpencil. Dengan pendekatan berbasis SDM terlatih, distribusi makanan bergizi kini lebih terstruktur dan tepat sasaran.

MBG untuk Semua Kalangan

Usai meninjau aktivitas di SPPG Wonocolo, Zulhas memberikan apresiasi karena program MBG tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga ibu hamil dan menyusui, balita, hingga anak PAUD hingga SMA. “Lengkap, ibu hamil, balita, ibu menyusui dan juga walaupun bukan anak-anak PAUD ya, sampai SMA. Jadi, di sini negara hadir untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Semuanya,” terang Zulhas.

Pendekatan inklusif ini menegaskan bahwa MBG bukan sekadar program sosial biasa, tetapi investasi jangka panjang bagi kesehatan dan kecerdasan generasi penerus bangsa. Dengan jangkauan yang luas, program ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui asupan gizi yang optimal.

Dukungan Presiden Prabowo Subianto

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa penerima program MBG telah mencapai 20 juta orang pada Agustus 2025. Angka tersebut mencakup anak-anak sekolah, anak belum sekolah, dan ibu hamil. Hal ini disampaikan Presiden Prabowo dalam pidato kenegaraan perdananya di Sidang MPR Tahunan 2025, Gedung DPR RI, Jakarta Pusat.

“Pagi ini saya mendapat laporan dari Badan Gizi Nasional (BGN) sudah 20 juta anak-anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui, sudah menerima makan bergizi gratis setiap hari,” kata Presiden Prabowo. Pernyataan ini memperlihatkan komitmen pemerintah untuk memastikan semua kalangan mendapatkan akses gizi yang memadai.

MBG sebagai Pondasi Generasi Berkualitas

Presiden Prabowo menegaskan, program MBG bukan semata-mata program sosial, tetapi menjadi pondasi untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. Dengan pemberian gizi yang cukup, anak-anak dapat tumbuh optimal secara fisik dan intelektual, ibu hamil mendapatkan nutrisi yang mendukung kesehatan ibu dan janin, serta balita memperoleh asupan yang mendukung pertumbuhan yang normal.

Zulhas menekankan, keberhasilan program MBG tidak hanya diukur dari jumlah penerima, tetapi juga dari kualitas distribusi dan dampak nyata pada kesehatan masyarakat. Dengan pendekatan berbasis data, pemetaan wilayah sasaran, dan keterlibatan tenaga ahli gizi, MBG menjadi program strategis yang memberikan manfaat maksimal.

Strategi Percepatan MBG

Strategi percepatan distribusi MBG melibatkan beberapa langkah penting, antara lain:

Optimalisasi SPPG: Memastikan setiap satuan pelayanan gizi dapat menyalurkan MBG secara tepat sasaran.

Pelibatan SPPI: Tenaga pendukung yang terlatih mengawasi distribusi makanan bergizi di berbagai wilayah.

Monitoring Terintegrasi: Pemantauan penerima manfaat menggunakan data akurat untuk memastikan tidak ada yang terlewat.

Edukasi Gizi: Memberikan edukasi kepada ibu, guru, dan tenaga kesehatan tentang pentingnya asupan bergizi.

Dengan strategi ini, pemerintah berharap MBG dapat menjangkau seluruh target 82 juta penerima pada akhir 2025, sekaligus menurunkan angka gizi buruk dan stunting di Indonesia.

Dampak Jangka Panjang MBG

Program MBG membawa dampak jangka panjang yang signifikan, termasuk:

Meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak dan ibu hamil.

Mendukung pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak-anak.

Menjadi bagian dari strategi nasional menekan angka stunting dan malnutrisi.

Memperkuat pondasi generasi produktif di masa depan.

Zulhas menyebut, keberhasilan program MBG akan menjadi indikator utama keseriusan pemerintah dalam memperhatikan kesehatan masyarakat, terutama kelompok rentan.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu inisiatif strategis pemerintah untuk memastikan generasi Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan produktif. Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan, optimistis program ini akan menjangkau 82 juta penerima manfaat pada akhir 2025, berkat percepatan distribusi melalui SPPI dan dukungan penuh dari SPPG di seluruh Indonesia.

Dari anak-anak PAUD hingga siswa SMA, ibu hamil dan menyusui, seluruh penerima MBG kini mendapatkan perhatian dan gizi yang memadai. Program ini tidak hanya menjadi jaminan sosial, tetapi juga pondasi strategis bagi kesehatan, pendidikan, dan produktivitas generasi bangsa.

Dengan keberhasilan MBG, Indonesia menunjukkan bahwa program berbasis gizi yang terstruktur dan inklusif dapat memberikan dampak besar dan nyata, menjadikan generasi mendatang lebih sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index