JAKARTA - Indonesia kini menatap peluang besar di sektor medical tourism. Forum strategis yang digelar Oxford Society Indonesia (OXSI) menghadirkan mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, bersama Brawijaya Hospital dan sejumlah alumni universitas top dunia, untuk membahas langkah konkret menuju kedaulatan medis nasional.
Data menunjukkan bahwa setiap tahun sekitar dua juta warga Indonesia memilih berobat ke luar negeri, dengan devisa yang keluar mencapai US$10 miliar atau sekitar Rp162 triliun. Layanan medical check up menjadi tujuan utama, sehingga potensi layanan kesehatan domestik masih sangat besar bila dikelola secara optimal.
BraveHeart Brawijaya Hospital: Standar Internasional
Menjawab kebutuhan ini, BraveHeart Brawijaya Hospital menegaskan diri sebagai pusat layanan jantung berstandar internasional. Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS, Senior Consultant BraveHeart Brawijaya Hospital, menjelaskan, “BraveHeart menyatukan seluruh kebutuhan perawatan jantung dalam satu atap: skrining, diagnosis akurat, tindakan komprehensif, hingga rehabilitasi. Tujuan kami jelas, memberikan standar terbaik bagi masyarakat Indonesia tanpa harus pergi ke luar negeri.”
Teknologi canggih seperti IVUS (Intravascular Ultrasound) dan Rotablator, serta kolaborasi riset dengan RS Harapan Kita dan RSCM, menjadi fondasi layanan yang akurat, aman, dan komprehensif.
Regulasi dan SDM Mendukung
Dari sisi kebijakan, pemerintah juga menunjukkan kesiapan nyata. Dr. Vickry Adzkary Ghufron, M.Sc, FRSPH, alumni University of Oxford, menjelaskan bahwa berbagai instrumen strategis telah disiapkan, mulai dari penyempurnaan regulasi, penguatan kelembagaan, kemudahan perizinan, hingga peningkatan kualitas SDM kesehatan.
Kerangka kerja ini diperkuat melalui Keputusan Bersama Kemenparekraf–Kemenkes (2022) yang menyinergikan sektor kesehatan dan pariwisata. “Layanan terintegrasi harus dikelola sebagai end-to-end patient journey mulai dari pra-kedatangan, perawatan, hingga tindak lanjut dengan sistem yang efisien, transparan, dan berpusat pada pasien,” tegas dr. Vickry.
Formula 3P untuk Kedaulatan Medis
Visi kolaboratif ini ditekankan oleh Sandiaga Uno. Menurutnya, kedaulatan medis tercapai hanya bila semua pihak – industri, tenaga kesehatan, regulator, hingga inovator bergerak bersama. “Kedaulatan medis lahir dari kolaborasi. Saat industri dan profesi medis bersinergi lintas sektor, layanan kesehatan Indonesia menjadi lebih kuat dan berkelanjutan,” ujar Sandiaga.
Sandiaga memaparkan formula 3P sebagai kunci sukses medical tourism nasional:
People: tenaga medis kelas dunia.
Policy: regulasi mendukung pengembangan industri kesehatan.
Pricing: biaya layanan kompetitif agar pasien tidak perlu pergi ke luar negeri.
“Transformasi dari outbound ke inbound akan menyelamatkan devisa, menciptakan lapangan kerja berkualitas, dan menjadikan Indonesia health and wellness destination kelas dunia,” jelasnya.
Momentum Menuju Regional Medical Hub
Industri kesehatan merespons positif. Brawijaya Hospital terus meningkatkan standar layanan sesuai standar internasional. Kombinasi regulasi pemerintah, inovasi sektor swasta, serta investasi SDM dan teknologi menciptakan ekosistem kondusif bagi perkembangan medical tourism.
Dengan fondasi ini, Indonesia sedang menapaki jalan menjadi Regional Medical Hub yang dipercaya pasien domestik maupun internasional. Layanan medis berkualitas, modern, dan berkelas dunia dapat tersedia tanpa harus bergantung pada negara lain.
Integrasi Layanan Kesehatan dan Pariwisata
Keberhasilan medical tourism ditentukan oleh integrasi sektor kesehatan dan pariwisata. Kolaborasi rumah sakit, pemerintah, dan penyedia layanan hospitality memastikan pasien domestik maupun internasional mendapatkan pengalaman layanan yang menyeluruh.
Pendekatan end-to-end patient journey mulai pra-kedatangan, perawatan, hingga tindak lanjut menekankan efisiensi, transparansi, dan kenyamanan pasien. Sistem ini menjamin pasien menerima layanan yang aman dan berkualitas tinggi.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Pengembangan medical tourism memberi manfaat ekonomi nyata. Devisa negara terselamatkan, lapangan kerja berkualitas terbuka, dan inovasi teknologi medis meningkat. SDM profesional juga terlatih dengan standar internasional, memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
Selain itu, pengembangan sektor ini mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), termasuk kesehatan berkualitas, pekerjaan layak, dan inovasi industri. Indonesia berpeluang menjadi contoh regional dalam menggabungkan sektor kesehatan dan pariwisata demi pertumbuhan ekonomi dan sosial.
Tantangan dan Strategi
Meski potensi besar, tantangan tetap ada, termasuk standar layanan, sertifikasi internasional, dan koordinasi lintas sektor. Pemerintah dan industri berkomitmen menghadapi tantangan ini melalui regulasi adaptif, pelatihan SDM, dan investasi teknologi medis.
Kolaborasi ini memastikan pasien domestik maupun internasional menerima layanan yang aman, nyaman, dan sesuai standar global. Strategi terintegrasi ini membuat Indonesia siap bersaing dengan negara lain sebagai tujuan medical tourism unggulan.
Indonesia menapaki babak baru kedaulatan medis nasional. Kolaborasi sektor kesehatan dan pariwisata, dukungan pemerintah, inovasi teknologi, serta tenaga medis kelas dunia memungkinkan layanan medical tourism hadir dengan kualitas global.
Formula 3P People, Policy, dan Pricing menjadi kunci transformasi pasien outbound menjadi inbound, menyelamatkan devisa, membuka lapangan kerja, dan menjadikan Indonesia health and wellness destination kelas dunia.
Langkah strategis ini membuktikan bahwa Indonesia mampu menawarkan layanan medis unggul, modern, dan kompetitif, sekaligus menjadi regional hub kesehatan, tanpa harus bergantung pada layanan luar negeri.