JAKARTA - Membeli rumah pertama sering kali dipandang sebagai perjalanan panjang penuh pertimbangan, apalagi jika harus melalui proses inden. Banyak masyarakat kelas menengah perkotaan merasa ragu karena faktor harga yang terus merangkak naik, keterbatasan lokasi, hingga risiko pembangunan yang tertunda. Namun, dengan inovasi yang kini hadir di sektor properti, membeli rumah inden dengan dukungan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) semakin terasa aman dan terjangkau.
Tantangan utama pembelian rumah inden terletak pada ketidakpastian. Mulai dari pembangunan yang molor, spesifikasi bangunan yang tak sesuai janji, hingga kekhawatiran soal legalitas membuat calon pembeli menunda keputusan. Kondisi ini diperparah dengan tren kenaikan harga rumah yang terus berlangsung. Berdasarkan Indeks Harga Properti Perumahan (IHPP) Maret 2024, harga properti residensial nasional naik 2,76 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Rinciannya, rumah cluster berpagar meningkat 3,07 persen, cluster tanpa pagar melonjak 4,83 persen, sementara non-cluster naik 1,03 persen. Lonjakan harga ini tentu menekan daya beli, khususnya bagi masyarakat yang baru pertama kali hendak membeli rumah.
Di tengah situasi tersebut, perusahaan proptech Gethome hadir menawarkan pendekatan berbeda. Berdiri sejak 2017, Gethome tidak sekadar menjual rumah, tetapi membangun ekosistem hunian modern yang memadukan desain, kualitas, serta teknologi aplikasi. Aplikasi digital yang mereka kembangkan memungkinkan konsumen memantau langsung perkembangan pembangunan unit rumah, melakukan renovasi, hingga mengurus kebutuhan pasca-serah terima seperti pembayaran Iuran Pemeliharaan Lingkungan (IPL).
“Bagi sebagian besar orang, rumah merupakan pengeluaran terbesar dalam hidup dan membutuhkan komitmen jangka panjang. Terlebih dengan harga properti yang kerap mengalami kenaikan setiap tahunnya,” ujar Ibnu Abdul Aziz, CEO Gethome. Menurutnya, setiap pembeli berhak atas kepastian, rasa aman, dan kualitas terbaik sejak hari pertama transaksi dilakukan.
Fitur teknologi yang dihadirkan memungkinkan calon pembeli terus memantau progres pembangunan secara real-time. Dengan begitu, kekhawatiran soal keterlambatan atau kualitas pembangunan bisa ditekan seminimal mungkin. Lebih jauh, konsumen dapat memilih skema pembayaran yang paling sesuai dengan kondisi finansial mereka, baik melalui cicilan langsung ke pengembang maupun fasilitas KPR dengan bank mitra.
Tidak berhenti di sana, Gethome juga menawarkan edukasi bagi calon pembeli. Materi seputar cara memilih rumah, kualitas bahan bangunan, hingga perkembangan proyek diberikan secara rutin. Dengan demikian, konsumen tidak hanya membeli unit rumah, melainkan juga mendapatkan pendampingan sepanjang proses pembelian hingga serah terima.
Menariknya, pembeli rumah juga bisa memanfaatkan layanan custom layout. Tanpa biaya tambahan, mereka dapat berdiskusi sejak awal untuk merancang tata letak rumah sesuai kebutuhan. Cara ini dinilai lebih efisien karena mengurangi kebutuhan renovasi besar di masa mendatang, yang sering kali memakan biaya cukup besar.
Dari sisi pembayaran, fleksibilitas menjadi salah satu daya tarik utama. Gethome menghadirkan beberapa opsi: pembayaran penuh (cash keras), cicilan bertahap hingga 24 kali tanpa bunga langsung ke developer, serta KPR konvensional maupun syariah melalui bank rekanan terpercaya. Skema tersebut memberi ruang bagi calon pembeli untuk menyesuaikan strategi finansial mereka, baik yang ingin melunasi lebih cepat maupun yang lebih nyaman dengan tenor panjang.
Sejauh ini, Gethome telah mengelola lebih dari sepuluh proyek hunian di wilayah berkembang seperti Depok, Cibubur, dan Jatisampurna Bekasi. Dalam menjalankan proyeknya, perusahaan ini juga bermitra dengan lebih dari lima bank besar di Indonesia, sehingga konsumen memiliki banyak pilihan untuk mengakses fasilitas KPR sesuai kebutuhan.
“Pendekatan kami membantu penghuni mendapatkan rumah yang benar-benar sesuai gaya hidup mereka, sekaligus mengurangi kebutuhan renovasi besar di kemudian hari,” jelas Ibnu. Ia menegaskan, model ini bukan hanya menjual rumah, melainkan juga memberikan rasa aman, nilai investasi jangka panjang, serta pengalaman pembelian yang minim stres.
Bagi pembeli rumah pertama, hal ini tentu menjadi kabar baik. Sebab, salah satu hambatan terbesar dalam membeli rumah inden adalah kurangnya kepastian. Dengan adanya fitur digital yang transparan, konsumen bisa lebih percaya diri menempuh proses panjang pembelian rumah, terutama saat menggunakan KPR.
KPR sendiri masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk memiliki rumah, mengingat harga yang terus naik membuat pembayaran tunai sulit dijangkau. Melalui kolaborasi dengan bank-bank terpercaya, Gethome memastikan proses pengajuan KPR dapat berjalan lebih lancar. Calon pembeli bisa memilih tenor yang sesuai, menyesuaikan dengan kemampuan membayar cicilan bulanan, tanpa harus khawatir soal keamanan transaksi.
Ke depan, Gethome berkomitmen untuk memperluas jangkauan ke lebih banyak kota di Indonesia. Harapannya, semakin banyak masyarakat dapat merasakan manfaat dari proses pembelian rumah yang aman, transparan, dan efisien. “Dengan konsistensi menghadirkan fitur serta layanan yang relevan bagi kebutuhan pembeli, kami ingin memastikan Gethome senantiasa menjadi referensi utama bagi mereka yang mencari hunian impian,” tutup Ibnu.
Membeli rumah inden memang penuh pertimbangan. Namun dengan hadirnya teknologi, transparansi, serta skema pembayaran fleksibel, perjalanan menuju kepemilikan rumah menjadi lebih mudah dan minim rasa cemas. Bagi generasi muda perkotaan, solusi ini bisa menjadi jawaban atas tantangan besar dalam mewujudkan rumah pertama yang nyaman sekaligus bernilai investasi jangka panjang.