KERETA API

Lima Negara Punya Jalur Kereta Api Cepat Terpanjang

Lima Negara Punya Jalur Kereta Api Cepat Terpanjang
Lima Negara Punya Jalur Kereta Api Cepat Terpanjang

JAKARTA - Kereta api berkecepatan tinggi kini menjadi simbol kemajuan transportasi modern di dunia. Sistem ini mampu melaju jauh lebih cepat dibanding kereta konvensional, umumnya di atas 250 km/jam, dengan menggunakan jalur khusus yang dirancang untuk menahan kecepatan tinggi. Di berbagai negara, kereta ini tidak hanya menawarkan kecepatan, tetapi juga kenyamanan, keselamatan, dan efisiensi perjalanan lintas kota atau bahkan lintas negara.

Salah satu contoh kereta api berkecepatan tinggi adalah Whoosh di Indonesia, yang mampu beroperasi hingga 350 km/jam. Di Jepang, Shinkansen atau “kereta peluru” telah menjadi ikon transportasi nasional, sementara Tiongkok memiliki sistem CR450 yang bisa melaju hingga 450 km/jam. Semua kereta ini membutuhkan jalur khusus, rangkaian khusus, dan sistem terintegrasi untuk memastikan keamanan penumpang pada kecepatan tinggi. Dengan demikian, perjalanan menjadi lebih cepat, ramah lingkungan, dan memberikan pengalaman berbeda dibanding transportasi darat konvensional.

Lalu, negara mana saja yang memiliki jaringan kereta api berkecepatan tinggi terpanjang? Berdasarkan data terbaru World Population Review, berikut lima negara dengan jaringan kereta cepat terpanjang di dunia.

1. China – 64.775 km

Tidak ada pesaing bagi China dalam hal kereta api cepat. Negara ini memiliki lebih dari 64 ribu km jalur kereta api cepat, dengan lebih dari 40 ribu km sudah beroperasi. Lebih dari 13 ribu km sedang dibangun, sementara 11 ribu km lainnya sudah direncanakan untuk masa depan. Koridor Beijing–Shanghai menjadi salah satu permata mahkota jaringan ini, mengangkut ratusan juta penumpang setiap tahunnya. Kereta Fuxing yang mampu melaju hingga 350 km/jam menghubungkan kota-kota besar, memungkinkan perjalanan jarak jauh dilakukan dalam waktu singkat. Dengan jaringan sebesar ini, China telah mendominasi transportasi kereta cepat dunia, sekaligus menjadi inspirasi bagi negara lain dalam membangun sistem transportasi modern dan efisien.

2. Spanyol – 5.579 km

Muncul sebagai kejutan di Eropa, Spanyol memiliki jaringan kereta cepat terpanjang kedua di dunia. Jaringan AVE menghubungkan Madrid dengan kota-kota besar seperti Sevilla, Barcelona, dan Valencia. Kereta AVE dikenal sangat tepat waktu, menjadikannya pilihan andal bagi wisatawan maupun komuter. Kecepatan tinggi dan presisi waktu operasional membuat AVE menjadi simbol kemajuan transportasi Spanyol, sekaligus mendukung pariwisata dan mobilitas warga. Sistem ini menunjukkan bahwa jaringan kereta cepat tidak hanya milik negara besar, tetapi negara dengan wilayah lebih kecil pun dapat memanfaatkan teknologi ini untuk efisiensi transportasi domestik.

3. Jepang – 3.677 km

Shinkansen, kereta peluru Jepang, adalah pelopor kereta api berkecepatan tinggi yang masih mempertahankan posisinya sebagai salah satu jaringan tercanggih di dunia. Dengan panjang jaringan lebih dari 3.600 km, Shinkansen beroperasi sejak 1964 dan dikenal karena tingkat keselamatan dan ketepatan waktunya. Bahkan keterlambatan 30 detik bisa menjadi berita nasional. Bagi wisatawan, Shinkansen bukan sekadar transportasi, tetapi pengalaman budaya yang wajib dicoba saat berada di Jepang. Kereta ini menghubungkan berbagai kota besar, mendukung mobilitas masyarakat, serta menjadi tulang punggung ekonomi transportasi domestik.

4. Prancis – 4.460 km

TGV Prancis adalah ikon kereta cepat modern dan menjadi model efisiensi global. Dengan lebih dari 4.400 km jalur, termasuk 2.735 km yang aktif, TGV menghubungkan Paris dengan kota-kota besar di seluruh negeri. Selama beberapa dekade, TGV telah menjadi simbol kecepatan, kenyamanan, dan rekayasa teknik yang unggul. Prancis terus memperluas jaringan TGV, memadukan kecepatan tinggi dengan gaya internasional. Keberadaan TGV mendukung pariwisata, perdagangan, serta mobilitas bisnis, menjadikannya contoh sukses integrasi teknologi dan layanan publik.

5. Jerman – 2.009 km
Kereta ICE (InterCity Express) Jerman melengkapi lima besar jaringan kereta cepat terpanjang. Dengan lebih dari 2 ribu km jalur, ICE menghubungkan kota-kota besar seperti Berlin, Munich, Frankfurt, dan Cologne. Meskipun lebih kecil dibandingkan jaringan Spanyol atau Prancis, ICE tetap menjadi tulang punggung transportasi domestik Jerman dan terintegrasi dengan jaringan TGV Prancis serta Swiss. Penumpang dapat menempuh jarak jauh dalam waktu singkat, termasuk perjalanan lintas negara, dengan kenyamanan dan kecepatan tinggi.

Secara keseluruhan, kelima negara ini menunjukkan bahwa kereta api cepat tidak hanya alat transportasi, tetapi juga simbol kemajuan teknologi, infrastruktur, dan perencanaan kota modern. Kecepatan tinggi membuat perjalanan lebih efisien, ramah lingkungan, dan mendukung mobilitas masyarakat.

Bagi wisatawan, kereta cepat menjadi cara mudah untuk menikmati perjalanan lintas kota atau negara. Di China, perjalanan panjang bisa ditempuh dalam hitungan jam, sementara di Jepang dan Prancis, pengalaman menaiki kereta cepat menjadi bagian dari wisata itu sendiri. Di Eropa, Spanyol dan Jerman menghubungkan berbagai kota penting sehingga memperlancar mobilitas bisnis dan rekreasi.

Dengan jaringan kereta cepat yang terus berkembang, masa depan transportasi dunia semakin menjanjikan. Perjalanan cepat, nyaman, dan berkelanjutan menjadi nyata melalui inovasi kereta berkecepatan tinggi. China memimpin dengan jaringan terbesar, diikuti Spanyol, Jepang, Prancis, dan Jerman yang tetap mengesankan meski lebih kecil. Semua negara ini membuktikan bahwa transportasi cepat adalah investasi penting untuk mobilitas, ekonomi, dan kualitas hidup warga.

Dengan demikian, kereta api berkecepatan tinggi bukan hanya solusi transportasi modern, tetapi juga simbol masa depan perjalanan global yang cepat, efisien, dan ramah lingkungan. Perkembangan teknologi dan ekspansi jaringan menunjukkan bahwa kecepatan dan kenyamanan akan terus menjadi fokus utama bagi sistem kereta api modern di seluruh dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index