JAKARTA - Tidur yang berkualitas sering kali dianggap remeh, padahal menjadi pondasi utama bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Namun di tengah gaya hidup modern, kebiasaan bermain gadget pada malam hari justru sering merampas kesempatan tubuh untuk beristirahat dengan optimal. Fenomena ini bukan hanya dialami sebagian kecil orang, melainkan sudah menjadi pola umum terutama di kalangan generasi muda yang begitu akrab dengan perangkat digital.
Dalam program Sibolga Malam Pro 1 RRI Sibolga, Rinto Putra menyoroti persoalan ini. Melalui sambungan telepon seluler, ia menyampaikan bahwa kebiasaan berlama-lama menatap layar gadget sebelum tidur bukanlah aktivitas yang menenangkan, melainkan justru berpotensi mengganggu kualitas tidur dan memicu masalah kesehatan lainnya.
Cahaya Biru dan Gangguan Hormon Tidur
Rinto menjelaskan bahwa layar gadget memancarkan cahaya biru yang dapat menghambat produksi hormon melatonin. Hormon inilah yang bertugas memberi sinyal kantuk pada tubuh dan mengatur siklus tidur alami. Ketika produksi melatonin terganggu, rasa kantuk pun tertunda, otak tetap aktif, dan tubuh sulit mencapai kondisi rileks.
“Banyak orang mengira bermain ponsel sebentar sebelum tidur bisa membantu relaksasi, padahal justru sebaliknya. Otak menjadi lebih aktif, tubuh sulit rileks, sehingga tidur menjadi larut bahkan kualitasnya menurun,” ujar Rinto.
Dari penjelasan tersebut, jelas bahwa yang tampak sebagai hiburan singkat justru membawa konsekuensi panjang. Waktu tidur menjadi berkurang, dan tubuh kehilangan kesempatan emas untuk memperbaiki diri saat malam.
Risiko Kesehatan Akibat Kurang Tidur
Kebiasaan ini tidak berhenti pada sekadar tidur larut malam. Menurut Rinto, efek domino dari gangguan tidur bisa muncul dalam berbagai bentuk. Tubuh yang kurang beristirahat akan mudah lelah di siang hari, konsentrasi menurun, dan produktivitas pun ikut terganggu.
Selain itu, kurang tidur secara konsisten juga meningkatkan risiko stres. Perubahan suasana hati menjadi lebih mudah terjadi, dan daya tahan tubuh bisa menurun. “Selain mengurangi waktu tidur, kebiasaan ini juga berisiko memunculkan gangguan kesehatan lain, seperti mudah lelah, sulit berkonsentrasi, hingga meningkatkan risiko stres,” katanya.
Dengan kata lain, bermain gadget pada malam hari bukan hanya soal menunda tidur, tetapi juga menyingkirkan peluang menjaga kesehatan tubuh dan mental.
Pentingnya Membatasi Penggunaan Gadget
Sebagai langkah praktis, Rinto menekankan perlunya disiplin dalam mengatur jarak dengan gadget menjelang waktu tidur. “Sebaiknya satu jam sebelum tidur, jauhkan ponsel atau perangkat elektronik lain. Gantikan dengan aktivitas yang lebih menenangkan, seperti membaca buku atau mendengarkan musik dengan volume lembut,” tambahnya.
Anjuran ini sederhana namun memiliki dampak besar. Mengganti interaksi dengan layar gadget dengan kebiasaan positif akan membantu otak dan tubuh bersiap menuju istirahat. Tidur pun bisa datang lebih alami dan berkualitas.
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Tidur
Tidur bukan hanya jeda aktivitas, melainkan bagian penting dari proses pemulihan. Program Sibolga Malam melalui pembahasan ini menekankan bahwa tidur berkualitas adalah kunci menjaga kesehatan fisik sekaligus mental.
Mengatur kebiasaan penggunaan gadget, terutama di malam hari, menjadi langkah kecil yang bisa membawa dampak besar. Ketika tubuh mendapat istirahat cukup, energi kembali pulih, konsentrasi meningkat, dan suasana hati lebih stabil. Sebaliknya, bila kebiasaan buruk dibiarkan, gangguan tidur akan terus menumpuk dan kesehatan pun bisa terganggu dalam jangka panjang.
Mengubah Kebiasaan Demi Kesehatan Jangka Panjang
Tidak mudah memang untuk langsung mengubah kebiasaan bermain gadget di malam hari. Rinto menyadari bahwa perangkat digital sudah begitu melekat dalam kehidupan sehari-hari, bahkan kerap menjadi teman sebelum tidur. Namun, ia mengingatkan bahwa kebiasaan sehat bisa dibangun secara bertahap.
Misalnya, dengan mulai menentukan jam “bebas layar” sebelum tidur, lalu menggantinya dengan aktivitas lain yang menenangkan. Dengan konsistensi, tubuh akan terbiasa, hormon tidur kembali seimbang, dan kualitas tidur membaik.
Perubahan kecil ini bisa menjadi investasi besar bagi kesehatan jangka panjang. Dengan tidur cukup, tubuh tidak hanya lebih segar, tetapi juga lebih kuat menghadapi tantangan sehari-hari.
Dari paparan Rinto Putra di program Sibolga Malam Pro 1 RRI Sibolga, jelas bahwa kebiasaan bermain gadget di malam hari membawa dampak signifikan pada kesehatan. Cahaya biru layar gadget menekan produksi melatonin, membuat otak tetap aktif, dan akhirnya mengganggu tidur. Efek lanjutan berupa kelelahan, menurunnya konsentrasi, hingga risiko stres pun bisa terjadi.
Untuk itu, langkah sederhana seperti menjauhkan gadget satu jam sebelum tidur dan menggantinya dengan aktivitas menenangkan sangat dianjurkan. Tidur yang berkualitas adalah fondasi bagi kesehatan tubuh dan pikiran.
Dengan kesadaran untuk lebih bijak menggunakan gadget, terutama menjelang waktu istirahat, setiap orang bisa menjaga keseimbangan hidup. Mengatur pola tidur dengan baik berarti memberi kesempatan tubuh untuk pulih, memperkuat daya tahan, dan menjaga kesehatan mental.
Perubahan sederhana ini memang membutuhkan disiplin, tetapi hasilnya adalah kehidupan yang lebih sehat, segar, dan produktif.