ESDM

ESDM Gelar Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Vokasional

ESDM Gelar Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Vokasional
ESDM Gelar Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Vokasional

JAKARTA - Pemerintah terus berupaya memperkuat kualitas sumber daya manusia di sektor ketenagalistrikan melalui program sertifikasi kompetensi tenaga teknik. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menggelar Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Jalur Vokasional Khusus Tahun 2025 di Provinsi Bangka Belitung, Kamis, 11 September 2025. Kegiatan ini menekankan pentingnya pengakuan kompetensi formal bagi tenaga teknik sebagai bagian dari persiapan menghadapi tantangan era digital dan kemajuan teknologi di bidang ketenagalistrikan.

Kegiatan yang dipusatkan di Universitas Bangka Belitung (UBB) ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK), mahasiswa UBB, serta mahasiswa Politeknik Manufaktur Bangka Belitung. Sertifikasi kompetensi ini diharapkan dapat mencetak tenaga profesional yang kompeten, siap bekerja, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Koordinator Tenaga Teknik Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Heru Setiawan, menjelaskan bahwa sertifikasi bukan hanya persyaratan legalitas, tetapi juga menjadi jaminan keselamatan dan kualitas layanan ketenagalistrikan. “Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan, setiap tenaga teknik pada usaha ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi. Sertifikasi ini tidak hanya menjadi syarat legalitas, tetapi juga jaminan keselamatan dan kualitas layanan ketenagalistrikan,” ucap Heru.

Heru menambahkan bahwa program sertifikasi kompetensi tenaga teknik sejalan dengan arahan Presiden RI melalui Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi. Program ini mendorong terciptanya link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri, sehingga lulusan dapat langsung terserap ke pasar kerja dengan kompetensi yang teruji.

“Ketersediaan tenaga listrik yang andal, aman, dan ramah lingkungan menjadi kunci keberhasilan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Untuk itu, tenaga teknik di bidang ketenagalistrikan dituntut tidak hanya memiliki pengalaman, tetapi juga kompetensi yang diakui secara formal,” lanjut Heru.

Sejak 2023, program Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan telah menjadi agenda rutin dan dijadwalkan menjangkau berbagai institusi pendidikan di seluruh Indonesia. Tahun ini, sepuluh provinsi ikut serta, termasuk Bangka Belitung, menegaskan komitmen pemerintah, khususnya Kementerian ESDM, untuk terus memperluas jangkauan program ini.

Kegiatan sertifikasi kompetensi vokasional digelar secara gratis, hasil sinergi antara Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Dinas ESDM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, serta Lembaga Sertifikasi Kompetensi dan satuan pendidikan di provinsi tersebut. Program ini juga mencakup proses magang, observasi, serta asesmen terhadap peserta berdasarkan aktivitas mereka di lapangan, sehingga kombinasi antara teori dan praktik dapat diterapkan secara optimal.

Pelaksanaan program ini mendapat apresiasi dari Universitas Bangka Belitung. Wakil Rektor III Bidang Perencanaan, Sistem Informasi, dan Kerjasama, Dr. Hamsani, S.E., M.Sc., menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan sertifikasi ini. “Kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa untuk mengikuti program ini. Sertifikasi kompetensi melalui jalur vokasional ini sangat penting dalam menyiapkan lulusan yang siap kerja karena menggabungkan teori dan praktik secara seimbang,” jelas Hamsani.

Ia berharap peserta mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan lulus kompeten sehingga dapat langsung terserap ke dunia industri. Harapan ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mencetak tenaga kerja yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis, tetapi juga kompetensi profesional yang sesuai standar industri ketenagalistrikan.

Selain menekankan kompetensi teknis, program ini juga mendorong peserta memahami pentingnya keselamatan dan standar operasional di bidang ketenagalistrikan. Dengan demikian, lulusan tidak hanya mampu menyelesaikan pekerjaan teknis, tetapi juga meminimalkan risiko kecelakaan kerja serta memastikan kualitas layanan yang optimal bagi masyarakat.

Kegiatan sertifikasi kompetensi tenaga teknik ini juga menjadi model pengembangan SDM yang bisa direplikasi di berbagai sektor lainnya. Pendekatan vokasional khusus memberikan kesempatan bagi peserta untuk menggabungkan pengalaman praktik di lapangan dengan penguasaan teori, sehingga kualitas tenaga kerja meningkat secara signifikan.

Upaya pemerintah melalui program ini menjadi bukti nyata komitmen untuk menyiapkan tenaga kerja yang siap menghadapi era revolusi industri 4.0. Dengan dukungan teknologi dan inovasi dalam pendidikan vokasional, peserta diharapkan memiliki daya saing tinggi dan mampu berkontribusi dalam pembangunan sektor ketenagalistrikan nasional.

Melalui sertifikasi kompetensi tenaga teknik, Indonesia tidak hanya menyiapkan tenaga kerja yang terampil, tetapi juga memperkuat pondasi ekonomi dan keberlanjutan sektor ketenagalistrikan. Program ini memastikan tenaga kerja memiliki keahlian sesuai standar, aman dalam operasional, serta relevan dengan kebutuhan industri modern.

Kegiatan ini menjadi salah satu tonggak penting dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Dengan sertifikasi kompetensi, para lulusan SMK dan perguruan tinggi vokasi memiliki bekal untuk memasuki dunia kerja secara profesional, berkompetensi, dan mampu bersaing secara nasional maupun global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index