Penerbangan

Maskapai Penerbangan Korea Selatan Perketat Aturan Keselamatan terkait Baterai Lithium-ion setelah Insiden Kebakaran

Maskapai Penerbangan Korea Selatan Perketat Aturan Keselamatan terkait Baterai Lithium-ion setelah Insiden Kebakaran
Maskapai Penerbangan Korea Selatan Perketat Aturan Keselamatan terkait Baterai Lithium-ion setelah Insiden Kebakaran

JAKARTA - Maskapai penerbangan di Korea Selatan mengambil langkah tegas dengan memperketat aturan keselamatan terkait baterai lithium-ion setelah kebakaran yang terjadi di pesawat Air Busan. Insiden ini memicu kekhawatiran publik tentang keselamatan penerbangan terkait pengangkutan baterai.

Mulai dari Kamis, maskapai Jeju Air mengharuskan penumpang menyetujui protokol keselamatan baru terkait baterai lithium-ion selama proses check-in. Aturan ini mencakup larangan menempatkan baterai di rak penyimpanan atas kabin pesawat. Kebijakan ini berlaku baik untuk proses check-in melalui perangkat seluler maupun di gerai.

Menurut aturan keselamatan terbaru, penumpang diwajibkan memastikan bahwa baterai lithium-ion selalu dalam pengawasan mereka selama penerbangan. Jeju Air juga memperkenalkan pengumuman keselamatan baru dalam empat bahasa, yaitu Korea, Inggris, Jepang, dan Mandarin, untuk menyosialisasikan kebijakan ini kepada penumpang di gerbang keberangkatan.

Langkah tegas ini diambil setelah adanya kebakaran di pesawat Air Busan yang terjadi sebelum lepas landas di Bandara Internasional Gimhae, Busan, pada bulan lalu. Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai penyebab pasti dari insiden pada 28 Januari 2025 tersebut , dugaan kuat menunjukkan bahwa kebakaran dipicu oleh baterai yang terdapat di dalam tas jinjing penumpang.

Sementara tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, kejadian ini memicu alarm tentang keselamatan penerbangan di Korea Selatan. Seiring dengan itu, perhatian lebih besar diberikan pada penanganan perangkat elektronika yang menggunakan baterai lithium-ion di dalam pesawat.

Korean Air, maskapai penerbangan nasional, juga telah mengambil langkah serupa dengan mendorong agar penumpang tidak menyimpan baterai mereka di rak penyimpanan atas. Sebagai tambahan, mereka akan memberikan dua pengumuman sebelum penerbangan yang meminta penumpang untuk menyimpan semua perangkat berbaterai di badan atau di saku kursi.

"Maskapai penerbangan memperkenalkan langkah-langkah ini agar dapat segera mengambil tindakan jika terjadi kebakaran baterai," ungkap seorang pejabat industri penerbangan. "Namun demikian, kami tidak dapat memaksa tindakan tersebut secara hukum karena tidak ada basis regulasi yang mengaturnya," lanjutnya.

Bergabung dengan langkah ini, Asiana Airlines melengkapi seluruh armadanya dengan alat pemadam kebakaran. Air Seoul dan T'way Air juga meningkatkan pengumuman keselamatan mereka dengan mengimbau penumpang agar tetap waspada terhadap barang bawaan yang mengandung baterai.

Sementara itu, Air Busan merencanakan inspeksi tambahan untuk memeriksa apakah penumpang membawa baterai dalam bagasi kabin mereka pada saat di gerbang keberangkatan. Langkah ini akan mulai diterapkan pada hari Jumat.

Namun, keberhasilan dari berbagai langkah ini masih perlu diuji, karena kebijakan keselamatan ini belum memiliki landasan hukum untuk ditegakkan. Menurut pernyataan dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional, baterai lithium-ion tergolong sebagai barang berbahaya, namun tidak ada pembatasan yang mendetail mengenai pengangkutannya melalui udara.

Sebagai tanggapan, otoritas Korea Selatan kini terlibat dalam dialog dengan operator penerbangan untuk mengatur penggunaan baterai di pesawat. Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi diharapkan akan mengumumkan langkah-langkah kebijakan keselamatan yang lebih rinci pada bulan April mendatang.

Dengan adanya peningkatan penjualan dan penggunaan perangkat elektronik portabel yang menggunakan baterai lithium-ion, kejadian ini menegaskan perlunya pengawasan dan regulasi yang lebih ketat dalam pengangkutan barang berbahaya di penerbangan komersial. Kewaspadaan dan tindakan preventif menjadi prioritas demi menjaga keselamatan penerbangan dan ketenangan pikiran penumpang di seluruh dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index